Hasil Uji Regresi Berganda

Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.27. Tabel Silang Pengetahuan dengan Perawatan Ibu Nifas Perawatan Ibu Nifas Baik Cukup Tidak baik Jumlah Pengetahuan n n n N Mendukung 7 87,5 1 12,5 0,0 8 100,0 Cukup mendukung 3 18,8 13 81,3 0,0 16 100,0 Tidak mendukung 0,0 2 40,0 3 60,0 5 100,0 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu nifas yang mempunyai sikap yang mendukung, sebagian besar melakukan perawatan selama masa bersalin kategori baik, sebaliknya responden yang memiliki sikap kategori cukup mendukung dan tidak mendukung, maka perawatan selama masa nifas juga cenderung pada kategori cukup baik dan tidak baik. Tabel 4.28. Tabel Silang Sikap dengan Perawatan Ibu Nifas Perawatan Ibu Nifas Baik Cukup Tidak baik Jumlah Pengetahuan n n n N Mendukung 7 70,0 3 30,0 0,0 10 100,0 Cukup mendukung 3 27,2 8 72,7 0,0 11 100,0 Tidak mendukung 0,0 5 32,5 3 37,5 8 100,0

4.7. Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel nilai budaya kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap terhadap perawatan ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas di Desa Teluk Pulau, dilakukan uji regresi berganda, dengan hasil sebagai berikut. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.29. Hasil Uji Regresi Pengaruh Nilai Budaya terhadap Perawatan Ibu Hamil Variabel B t-hitung Sig. p Kebiasaan 0.063 2.954 0,006 Adat istiadat 0,071 2,088 0,044 Kepercayaan 0,078 2,117 0,041 Pengetahuan 0,046 2,040 0,049 Sikap 0.061 3.285 0,028 Constant -0.355 -0.916 0,366 Dari 5 variabel bebas sebagai aspek dari nilai budaya yang diuji, seluruh variabel memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap perawatan bagi ibu hamil yaitu : variabel kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap, dimana hasil uji statistik diperoleh p=0,0060,05 untuk variabel kebiasaan, demikian juga dengan variabel adat istiadat p=0,0440,05, variabel kepercayaan p=0,0410,05, variabel pengetahuan p=0,0490,05 dan variabel sikap p=0,0280,05. Secara keseluruhan variabel nilai budaya yang paling dominan mempengaruhi perawatan ibu hamil adalah variabel kepercayaan dengan nilai koefisien regresi paling tinggi yaitu 0,078. Variabel nilai budaya yang terdiri dari aspek kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap mampu menjelaskan variasi perawatan ibu hamil di Desa Teluk Pulau sebesar 94,3 R. Square =0.943 Lampiran hasil uji regresi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.30. Hasil Uji Regresi Pengaruh Nilai Budaya terhadap Perawatan Ibu Bersalin Variabel B t-hitung Sig. p Kebiasaan 0,031 2,151 0,040 Adat istiadat 0,060 2,163 0,039 Kepercayaan 0,113 2,879 0,008 Pengetahuan 0,053 2,356 0,026 Sikap 0.038 2.451 0,021 Constant 1.200 3.688 0,001 Dari 5 variabel bebas sebagai aspek dari nilai budaya yang diuji, seluruh variabel memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap perawatan bagi ibu bersalin yaitu : variabel kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap, dimana hasil uji statistik diperoleh p=0,0400,05 untuk variabel kebiasaan, demikian juga dengan variabel adat istiadat p=0,0390,05, variabel kepercayaan p=0,0080,05, variabel pengetahuan p=0,0260,05 dan variabel sikap p=0,0210,05. Secara keseluruhan variabel nilai budaya yang paling dominan mempengaruhi perawatan ibu bersalin adalah variabel kepercayaan dengan nilai koefisien regresi paling tinggi yaitu 0,113. Variabel nilai budaya yang terdiri dari aspek kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap mampu menjelaskan variasi perawatan ibu bersalin di Desa Teluk Pulau sebesar 94,2 R. Square =0.942 Lampiran hasil uji regresi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.31. Hasil Uji Regresi Pengaruh Nilai Budaya terhadap Perawatan Ibu Nifas Variabel B t-hitung Sig. p Kebiasaan 0,060 2,732 0,012 Adat istiadat 0,094 2,868 0,009 Kepercayaan 0,050 2,201 0,038 Pengetahuan 0,082 2,125 0,000 Sikap 0.050 4.125 0,007 Constant -0.466 -1.265 0,219 Dari 5 variabel bebas sebagai aspek dari nilai budaya yang diuji, seluruh variabel memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap perawatan bagi ibu nifas yaitu : variabel kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap, dimana hasil uji statistik diperoleh p=0,0120,05 untuk variabel kebiasaan, demikian juga dengan variabel adat istiadat p=0,0090,05, variabel kepercayaan p=0,0380,05, variabel pengetahuan p=0,0000,05 dan variabel sikap p=0,0070,05. Secara keseluruhan variabel nilai budaya yang paling dominan mempengaruhi perawatan ibu nifas adalah variabel adat istiadat dengan nilai koefisien regresi paling tinggi yaitu 0,094. Variabel nilai budaya yang terdiri dari aspek kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap mampu menjelaskan variasi perawatan ibu nifas di Desa Teluk Pulau sebesar 96,3 R. Square =0.963 Lampiran hasil uji regresi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Nilai Budaya Terhadap Perawatan Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik dengan uji regresi berganda variabel nilai budaya kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap berpengaruh yang bermakna terhadap perawatan selama masa hamil p0,05. Hasil ini didukung dari persentase responden ibu hamil yang memiliki kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap yang baik umumnya melakukan perawatan kehamilan yang baik pula. Demikian juga dengan hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap ibu hamil yang menjadi informan. Pada dasarnya informan mengetahui tanda-tanda kehamilan seperti adanya perubahan-perubahan rasa mual dan kadang-kadang muntah, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, perut terasa tegang dan tidak datang bulan tidak datang haid. Kebiasaan informan yang negatif adalah apabila dirasakan adanya tanda-tanda hamil maka orang pertama diberitahukan adalah orang-orang pintar yang dipercayai dalam hal ini adalah dukun kampung atau orang-orang yang telah berpengalaman dalam kehamilan, karena kehamilan harus dirahasiakan dan tidak perlu dibicarakan secara terbuka hal ini menghindari gangguan-gangguan dari mahluk jahat yang dapat membayakan kehamilam seperti adanya mahluk lain seperti Cindai, Polong yang bisa membahayakan ibu maupun janin pada masa hamil, bersalin dan nifas.