Program Pengelolaan Sampah Padat Kota Langsa

yang dilakukan pada kota–kota maju yang telah melakukan pengolahan sampah, sehingga TPA bukan hanya menjadi tempat pembuangan sampah tapi menjadi tempat pengolahan sampah yang dapat menghasilkan nilai jual ekonomis yang tentunya akan menjadi nilai pendapatan bagi Pemerintah Kota Langsa dan peningkatan kualitas hidup warganya.

4.10 Program Pengelolaan Sampah Padat Kota Langsa

Rencana peningkatan pengelolaan sampah limbah padat Kota Langsa meliputi: a. Strategi teknis program persampahan Terpenuhinya kebutuhan sarana dasar persampahan dengan melakukan penambahan jumlah armada, ketersediaan baktempat sampah dan pengolahan TPA dengan menjadikan sampah sebagai sumber energi. b. Strategi kelembagaan Pada strategi kelembagaan pemerintah berusaha mendorong terbentuknya lembaga pengelolaan sampah berbasis gampong desa, mendorong terbentuknya lembaga nonprovit maupun provit dalam mengelola sampah, seperti program bank sampah dan lain sebagainya. c. Strategi pendanaan Terbatasnya sumber anggaran pendanaan sampah dan masih belum menariknya sektor persampahan dalam meningkatkan pendapatan Universitas Sumatera Utara menyebabkan sektor persampahan membutuhkan alternatif sumber pendanaan dalam pengelolaan sampah. d. Strategi peran serta masyarakat Menciptakan masyarakat yang sadar dan ramah lingkungan, pemberian edukasi dalam pemilahan sampah dan disiplin dalam membuang sampah, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyediaan saran dan prasarana persampahan. Mengurangi penimbulan sampah yang dilakukan oleh masyarakat dengan terus mensosialisasikan konsep 3R Reuse, Reduce, Recycle dan memberi pemahaman dalam adanya nilai ekonomis dalam pengelolaan sampah. Salah satu contohnya adalah kegiatan bank sampah yang saat ini dibina oleh Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Langsa kepada beberapa sekolah yang menjadi pilot projek bagi pengenalan konsep tersebut kepada anak pada usia dini, aktifitas pengumpulan sampah seperti plastik, kertas, bungkus tempat makanan, dan minuman. Dengan demikian konsep 3R dapat diaplikasikan langsung dan dirasakan oleh masyarakat sehingga menjadi pemicu pada beberapa tempat lainnya di Kota Langsa. Pada Gambar 4.14 berikut merupakan salah satu bangunan fisik dari bank sampah yang diserahkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Langsa kepada kelompok masyarakat di salah satu desa di Kota Langsa, dari hasil pengamatan penulis masih sangat kurang sekali masyarakat yang memanfaatkan bank sampah tersebut sehingga diperlukan sosialisasi dan Universitas Sumatera Utara pemahaman kepada masyarakat untuk memanfaatkan bank sampah tersebut untuk mendapat nilai ekonomis dari aktifitas membuang sampah. Kesadaran masyarakat dan ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Langsa menjadi hal yang sangat penting dalam mensukseskan program bank sampah tersebut. Gambar 4.14 Pengelolaan Bank Sampah Sumber: Observasi Peneliti 2013 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN