4. Qanun No. 15 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Kebersihan, Keindahan dan
Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan dalam Kota Langsa. 4.7.4 Aspek teknis operasional
Tingkat pelayanan pengelolaan persampahan di Kota Langsa masih terbatas, yaitu hanya pada daerah pusat kota, permukiman padat, pertokoan, perkantoran,
jalan-jalan umum serta area pasar. Timbunan yang semakin menumpuk dan hanya sebagian kecil saja yang dapat diangkut ke TPA, belum tersedianya lokasi TPS
didekat lokasi permukiman penduduk sehingga umumnya masyarakat membuang sampah dengan cara membakar, menimbun, atau membuang ke saluran sehingga
terjadi genangan dan banjir.
4.8 Produksi sampah Kota Langsa
Produksi sampah di Kota Langsa bertujuan untuk mengetahui besarnya produksi sampah yang dihasilkan, baik dari kegiatan permukiman. Disamping itu,
juga untuk mengetahui penyebaran produksi sampah yang ada di Kota Langsa. Analisis jangkauan pelayanan sampah, bertujuan untuk mengetahui atau mengkaji
desakelurahan yang membutuhkan pelayanan sampah berdasarkan pada produksi sampah yang dihasilkan serta kepadatan penduduk.
4.8.1 Pelayanan sampah di Kota Langsa
Universitas Sumatera Utara
Besarnya produksi sampah di Kota Langsa dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk dikalikan dengan besarnya timbulan sampah rata-rata per orang setiap hari.
Adapun timbulan sampah rata-rata per orang per hari menurut SNI S-04-1993-03 tentang timbulan sampah untuk kota kecil dan kota sedang di Indonesia adalah sebesar 2,5–2,75
literoranghari.
Berdasarkan asumsi dari SNI tersebut maka dilakukan konversi dari liter ke m³ dimana 1 liter sama dengan 1 dm³ atau sama dengan 0,001 m³, sehingga 2,5 liter
sama dengan 0,0025m³. Tabel 4.9 menjelaskan pertumbuhan jumlah produksi sampah Kota Langsa.
Tabel 4.9 Kondisi Persampahan Kota Langsa Tahun 2008-2012
No Uraian
Satuan Tahun
2008 2009
2010 2011
2012 I
Administrasi
1 Jumlah penduduk
Jiwa 140.267 145.351 148.945 152.355 154.722
2 penduduk
terlayani 41
47 53
58 60
3 Jumlah penduduk
yang terlayani Jiwa
57.355 68.693
78.941 88.366
92.833
II Produksi
Sampah 1
Timbulan sampah domestik
m3orghari 0,0025
0,0025 0,0025
0,0025 0,0025
2 Volume sampah
domestik m3hari
143 172
197 221
232 3
Timbulan sampah non domestik
m3orghari 0,0008
0,0008 0,0008
0,0008 0,0008 4
Volume Sampah non domestik
m3hari 57
69 79
88 93
Volume Total sampah
m3hari 201
240 276
309 325
Sumber: BLHKP Kota Langsa 2013
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.10 adalah kondisi sampah terangkut yang dihitung oleh BLHKP Kota Langsa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, terlihat peningkatan jumlah
penduduk Kota Langsa dan rata-rata sampah terangkut.
Tabel 4.10 Kondisi Eksisting Volume Sampah Terangkut Kota Langsa 2012
Tahun Jumlah Penduduk
jiwa Rata-rata Volume
Timbulan sampah
terangkut harim3
2008 140.267
44 2009
145.351 67
2010 148.945
67 2011
152.355 73
2012 154.722
73
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Kondisi eksisting volume sampah terangkut merupakan rata–rata volume timbulan sampah yang terangkut setiap hari oleh Badan Lingkungan Hidup
Kebersihan dan Pertamanan Kota Langsa, data ini merupakan rekapan hasil dari laporan sampah yang terangkut dan dibuang ke TPA yang terekam oleh BLHKP.
Dari Tabel 4.9 produksi sampah Kota Langsa dari tahun 2008 sebesar 201 m³ per hari menjadi 325 m³ per hari pada tahun 2012 dengan pertumbuhan peningkatan
produksi sampah 10 pertahun. Dengan jumlah pertumbuhan penduduk Kota Langsa sebesar 1,9 pertahunnya. Bila kita bandingkan dengan volume sampah
Universitas Sumatera Utara
terangkut Kota Langsa hanya mencapai 22 dari total produksi sampah Kota Langsa dengan pertambahan volume sampah terangkut yang tidak terlalu significan.
Dari fenomena pengelolaan sampah di atas terlihat bahwa pengelolan sampah Kota Langsa memiliki permasalahan serius yaitu masih jauhnya antara
jumlah sampah yang timbul dengan kemampuan dalam pengelolaan sampahnya dan mungkin saja terjadi jumlah timbulan sampah meningkat secara signifikan tanpa
dibarengi dengan meningkatnya kemampuan pengelolaan sampahnya, sehingga disini sangat diperlukan manajemen pengelolaan sampah waste management kota.
4.8.2 Timbulan sampah Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa dengan perkembangan sosial dan ekonomi telah memicu
keberagaman jenis dan komposisi sampah yang tinggi. Beberapa sumber utama penghasil sampah di Kota Langsa antara lain berasal dari:
a. Sampah permukiman, sampah ini berasal dari permukiman penduduk
baik, dari perkampungan maupun komplek perumahan. Sampah ini dihasilkan dari aktivitas dapur, sampah pohon di halaman maupun
kegiatan rumah tangga lain Gambar 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Timbulan Sampah Permukiman Gampong Jawa Tengah Sumber: Observasi Juni 2013
b. Sampah pasar, merupakan sampah dari kegiatan pasar, baik sisa bahan
pembungkus maupun sisa bahan-bahan yang diperjual belikan yang tidak dapat dimanfaatkan lagi. Kebanyakan merupakan sisa sayur-mayur dan
buah-buahan Gambar 4.7.
c.
Gambar 4.7 Timbulan Sampah Pajak Pisang Kota Langsa Sumber: Observasi Peneliti, September 2013
c. Sampah pasar modern