BAB III PENYAJIAN DAN ANALIS DATA
1. Gambaran Umum Perempuan di DPRD Tingkat II Kabupaten Labuhanbatu
Memajukan parlemen yang demokratis memerlukan lingkungan yang inklusif dan proses politik yang responsif dalam pemberdayaan perempuan.
Diterimanya perspektif perempuan dan partisipasi mereka dalam politik adalah prasyarat pembangunan demokrasi dan berkontribusi pada tata kelola yang baik.
Meski demikian, secara global perempuan kurang terwakili dalam badan pembuatan keputusan. Jumlah perempuan di parlemen berpengaruh, setidaknya
semakin banyak perempuan di parlemen semakin cenderung mengangkat isu perempuan dan mengubah dinamika gender di kamar parlemen
29
. Proporsi anggota parlemen perempuan memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk
perdebatan politik. Semakin banyak jumlah perempuan di parlemen paling tidak berpengaruh terhadap semakin seringnya isu perempuan diperdebatkan di
parlemen itu sendiri. Besarnya angka keterwakilan politik perempuan di parlemen otomatis
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik perempuan itu sendiri. Semakin besar jumlah perempuan di parlemen juga memperbesar akses perempuan di
29
Julie Ballington, 2011, Pemberdayaan Perempuan Untuk Partai Politik yang Lebih Kuat Panduan Praktek Terbaik Untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan,
Graphics service Bureau, Hal. 37
Universitas Sumatera Utara
parlemen. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah
yang tepat dalam
memberdayakan dan meningkatkan kualitas perempuan di parlemen agar akses yang didapatkan perempuan di parlemen dapat berpengaruh terhadap kontrol
perempuan di parlemen. Parlemen menjadi ajang pertarungan yang strategis bagi aktivis perempuan
dalam memperjuangkan nasib ratusan juta perempuan di negeri ini. Parlemen menjadi harapan bagi para perempuan untuk bisa memberikan warna tersendiri
dalam menentukan arah perjalanan Bangsa Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan DPR selama ini tidak sensitif terhadap kepentingan perempuan dan
seakan terdiam dengan isu tuntutan akan kesetaraan gender. Hal ini menjadi wajar karena wajah-wajah di lembaga legislatif selama ini masih didominasi oleh kaum
laki-laki. Sama seperti laki-laki, perempuan juga memiliki hak, kewajiban, dan
fungsi yang sama di parlemen. Secara garis besar anggota badan legislatif memiliki 3 fungsi, yaitu; fungsi perundang-undangan leiglation, fungsi anggaran
budgeting, dan fungsi pengawasan controlling. Dalam hal menjalankan fungsi di parlemen, anggota legislatif perempuan diharapkan mampu menjalankan
fungsi-fungsi tersebut dengan lebih sensitif terhadap kepentingan-kepentingan gender. Bukan bermaksud mengesampingkan kepentingan laki-laki, tetapi lebih
menekankan akan pentingnya kebijakan-kebijakan yang sensitif terhadap kepentingan perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Tingginya angka keterwakilan perempuan idealnya juga mempertinggi asa akan lahirnya kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan kaum
perempuan karena keberadaan perempuan di parlemen berhubungan langsung dengan akses perempuan di parlemen dalam hal pengambilan kebijakan. Di
Kabupaten Labuhanbatu, angka keterwakilan perempuan di parlemen terbilang cukup tinggi karena mencapai angka 30 lebih dari jumlah seluruh anggota
parlemen di DPRD Kabupaten Labuhanbatu. Terdapat 14 orang dari total 45 kursi di DPRD Kabupaten Labuhanbatu. Keempat belas nama perempuan tersebut
tercantum melalui tabel berikut:
Tabel 2 Nama-Nama Anggota DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan
Jenis Kelamin Perempuan
30
No. Nama Partai
Jabatan Struktural
1. Suriana
Demokrat Wakil Ketua I DPRD dan
Penasehat Fraksi Demokrat
2. Hj. T. Meliana, S.Psi, MSP
Demokrat Anggota Komisi C dan
Anggota Banmus, Wakil Ketua Fraksi Demokrat
3. Eka Purnamasari, S.ST
Demokrat Ketua Baleg dan Anggota
Komisi B, Sekretaris Fraksi Demokrat
4. Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd
Golkar Ketua Fraksi Golkar, anggota
komisi B
5. Trully Simanjuntak, SMIP
Golkar Sekretaris Fraksi Golkar,
30
Diolah dari data KPUD Labuhanbatu
Universitas Sumatera Utara
anggota komisi C 6.
Hj. Meika Rianti Siregar, SH Golkar
Wakil Ketua II DPRD dan Penasehat Fraksi Golkar
7. Hj. Nurmaya Shofa Tanjung,
Golkar Wakil Ketua Fraksi Golkar,
anggota komisi D
8. Hj. Juraidah Harahap, A.Md
Hanura Anggota Komisi C, Anggota
Banmus, dan Anggota Badan Legislasi, Ketua Fraksi Hanura
9. Saurima R Pangaribuan
Hanura Anggota Komisi D, Anggota
Banggar, dan Anggota BK, Sekretaris Fraksi Hanura
10. Nurjannah Ritonga Hanura
Anggota Komisi A dan Anggota Banmus, Bendahara
Fraksi Hanura
11. Hj. Siti Rohayah PPP
Ketua Komisi C dan Anggota Banggar, Sekretaris Fraksi PPP
12. Hj. Siti raudoh PPP
Anggota Komisi C, Anggota Banmus, dan Anggota BK
13. Ema Wibasari Pasaribu PKB
Anggota Komisi B dan Anggota Banmus
14. Herlina Hasibuan, SH PKS
Sekretaris Fraksi Amanat Keadilan
Selain berjumlah cukup banyak, beberapa perempuan di DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu juga memiliki jabatan strategis sebagai anggota legislatif
hal ini dapat dilihat dari tabel di atas. Wakil ketua I, wakil ketua II, ketua badan legislatif, dan ketua komisi C adalah posisi-posisi yang diduduki oleh perempuan.
Jika di persentasekan sebanyak 28.6 dari seluruh jumlah anggota perempuan di parlemen memiliki jabatan strategis pada alat kelengkapan di DPRD TK II
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Labuhanbatu, persentase ini lebih tinggi dari persentase partispasi laki- laki dalam menduduki jabatan strategis di alat kelengkapan DPRD yang hanya
mencapai angka 22.58 saja. Dalam kepengurusan fraksi, Fraksi Golkar dan Fraksi Hanura adalah dua fraksi yang dipimpin oleh perempuan. Hal ini
menegaskan bahwa semakin besar angka keterwakilan perempuan di Parlemen akan memperbesar akses perempuan di parlemen termasuk akses dalam
menduduki jabatan strategis di DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu. Jabatan- jabatan strategis tersebut tentu saja mempermudah akses mereka dalam
menjalankan peran sebagai anggota legislatif, baik dalam peran legislasi, peran anggaran, dan peran pengawasan.
2. Partisipasi Perempuan di Fraksi Golkar DPRD Tingkat II Kabupaten Labuhanbatu