Membentuk Jaringan Lintas Partai yang Terdiri dari Perempuan di Parlemen Menjalin Kerjasama dengan Organisasi Masyarakat

Penulis melihat bahwa permasalahan tentang merubah budaya bukanlah sesuatu hal yang mudah, apalagi merubah budaya di parlemen yang mungkin sudah berjalan begitu lama. Dibutuhkan usaha yang keras yang dilakukan secara terus-menerus. Perempuan di DPRD Fraksi Golkar DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu mempunyai potensi dan kapasitas untuk melakukan itu. Terkait tentang hal ini, Ibu Meika Rianti menjelaskan bahwa, “menurut saya sampai saat ini suasana parlemen sudah cukup kondusif bagi perempuan tetapi memang dibutuhkan sebuah perubahan di parlemen ini walaupun untuk merubah budaya di parlemen itu bukan perkara yang mudah, tapi kita lihat saja nantinya seperti apa karena secara jumlah kami cukup banyak 42 .

3.3. Membentuk Jaringan Lintas Partai yang Terdiri dari Perempuan di Parlemen

Perempuan di seluruh dunia menyadari bahwa sebagai minoritas di parlemen, ada keuntungan strategis dari koalisi dan aliansi untuk membentuk perubahan kebijakan. Kaukus perempuan menjadi forum efektif yang menyatukan perempuan dari berbagai partai untuk menyalurkan kepentingan dan kekhawatiran, dan harus mengutamakan gender dalam penyusunan kebijakan dan pengawasan pemerintah 43 . Secara konkret, kegiatan kaukus dapat memberikan dukungan kapasitas kepada anggota dewan perempuan, dengan analisa RUU, dengan pendapat dengan Organisasi Masyarakat, menyelenggarakan lokakarya 42 Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Meika Rianti Siregar, 18 Mei 2015 43 Ibid, Hal. 41 Universitas Sumatera Utara untuk isu tertentu, menentukan posisi bersama tentang isu yang didorong oleh anggota perempuan kepada pimpinan partai mereka, dan mengawasi tindakan pemerintah terkait pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan. Dukungan partai untuk kaukus perempuan dapat membawa hasil positif. Kaukus Perempuan Parlemen KPP belum terbentuk di DPRD Kabupaten Labuhanbatu. Hal ini pasti mempengaruhi kerja parlemen bagi perempuan di DPRD Kabupaten Labuhanbatu terutama yang berkaitan langsung dengan kepentingan perempuan. Kaukus Perempuan Parlemen merupakan wadah berhimpun bagi perempuan di parlemen. Ketiadaan kaukus perempuan parlemen berarti ketiadaan wadah berhimpun bagi perempuan di DPRD kabupaten labuhanbatu yang tentu saja mempengaruhi kualitas perempuan di DPRD Kabupaten Labuhanbatu, terutama kualitas dalam melakukan perdebatan kebijakan dalam sidang parlemen.

3.4. Menjalin Kerjasama dengan Organisasi Masyarakat

Di Indonesia, saat ini ada beberapa asosiasi besar organisasi perempuan. Misalnya, Kongres Wanita Indonesia KOWANI adalah federasi dari 78 organisasi wanita, yang bekerjasama dengan perempuan dari berbagai agama, etnis, dan organisasi profesi berbeda. Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI adalah sebuah federasi dari sekitar 28 organisasi wanita Muslim. Pusat Pemberdayaan Politik Perempuan adalah sebuah jaringan organisasi yang mengabaikan kepartaian, agama, dan profesi dan meliputi kira- Universitas Sumatera Utara kira 26 organisasi. Semua jaringan ini memiliki potensi penting untuk mendukung peningkatan representasi perempuan di parlemen, baik dari segi jumlah maupun kualitas jika mereka dan organisasi anggota mereka bekerjasama menciptakan sebuah sinergi usaha. Pembentukan koalisi antara politisi perempuan dan masyarakat sipil bisa menjadi efektif dalam mendorong kebijakan. Organisasi masyarakat dapat memberikan tekanan kepada pemerintah dan menyuarakan tuntutan masyarakat. Dalam hal membentuk jaringan dengan organisasi masyarakat, Ibu Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd menjelaskan bahwa, “Fraksi Golkar sudah menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi masyarakat yang ada di Labuhanbatu. Baru-baru ini Fraksi Golkar bekerjasama dengan Pemuda Pancasila untuk mengadakan seminar, seminarnya bertema tentang Undang-Undang Pilkada. Selain itu, Fraksi Golkar juga tetap berkoordinasi dengan HWK dalam mensosialisasikan tentang pencegahan kanker rahim ke desa- desa di Labuhanbatu” 44 . Pada sub-bab sebelumnya juga dijelaskan bahwa ada beberapa perempuan di Fraksi Golkar yang terlibat dalam kepengurusan organisasi masyarakat. Selain HWK yang dipimpin oleh Ellya Rosa, KPPG dan Al hidayah yang masing-masing dipimpin oleh Ibu Nurmaya dan Ibu Meika Rianti adalah organisasi perempuan yang berada di Kabupaten Labuhanbatu. Walaupun ketiga organisasi tersebut adalah organisasi sayap dan organisasi bentukan partai, tetapi organisasi tersebut 44 Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd, MM selaku Ketua Fraksi Golkar DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu, 25 April 2015 Universitas Sumatera Utara dapat membantu perempuan di Fraksi Golkar dalam menjalankan peran legislatif maupun dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas perempuan di parlemen. Pengalaman memimpin organisasi dapat diaplikasikan kedalam peran mereka di DPRD TK II Kabupaten Labuhanbatu. Selain itu, terlibat langsung dalam organisasi perempuan mempermudah mereka untuk mengetahui secara langsung bagaimana aspirasi perempuan di Kabupaten Labuhanbatu.

3.5. Menjalin Kerjasama dengan Partai Politik