20
Jika hasil uji kompetensi memenuhi persyaratan, guru yang bersangkutan diberi peluang mengikuti penilaian kinerja guru. Fokus
utama penilaian kinerja guru adalah disiplin guru kehadiran, etos kerja, efisiensi dan efektivitas pembelajaran kapasitas transformasi ilmu ke
siswa, keteladanan guru berbicara, bersikap dan berperilaku, serta motivasi belajar siswa.
17
Guru yang sudah mengikuti penilaian kinerja guru, akan dihitung angka kredit yang diperoleh atas kinerjanya pembelajaran, pembimbingan,
atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolahmadrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan
penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsionalnya. Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk
menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam
menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi sekolahmadrasah untuk
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, penilaian kinerja guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan saran untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memeperbaiki
kualitas kinerjanya, khususnya pada empat fokus utama, seperti disebutkan diatas.
5. Upaya-Upaya Meningkatkan Kinerja Guru
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui:
a. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan b. Pemberian motivasi
17
Ibid., h. 97
21
c. Penghargaan d. Persepsi.
18
Rendahnya kinerja guru tentu akan membuat kepala sekolah gundah. Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan
menghambat tercapainya visi di suatu sekolah. Sekolah yang seperti itu, tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan memiliki daya
saing dikancah global seperti sekarang ini. Oleh karena itu, kinerja guru harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tidak mengalami penurunan.
Bahkan, seharusnya selalu diperhatikan agar mengalami peningkatan secara terus-menerus.
Dalam meningkatkan kinerja ada beberapa tahap yang harus dilewati,yaitu:
1 Meningkatkan prestasi bawahan. 2 Meningkatkan kebiasaan kerja.
3 Melakukan tindak lanjut yang efektif. 4 Melakukan tindakan disiplin yang efektif.
5 Memelihara prestasi yang meningkat.
19
Setelah prestasi kerja dapat ditingkatkan dapat langsung diupayakan tindak lanjut yang efektif. Hal tersebut dapat dilakukan jika
kebiasaan kerja pegawai sudah sangat baik. Sementara itu, jika prestasi sudah meningkat, kebiasaan kerja telah membaik, tindak lanjut dan
tindakan disiplin telah efektif, semuanya itu harus senantiasa dipelihara. Ada dua strategi penting yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja guru, yaitu pelatihan dan motivasi kinerja. Pelatihan digunakan untuk menangani rendahnya kemampuan guru,
sedangkan motivasi kinerja digunakan untuk menangani rendahnya semangat dan gairah kerja. Intensitas pengunaan kedua strategi tersebut
18
E. Mulyasa, Menajadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003, h.141-151.
19
Ibid., h. 162.
22
tergantung dari kondisi guru itu sendiri. Bahkan, jika memang diperlukan, keduanya dapat digunakan secara simultan.
20
1. Pelatihan Program pelatihan harus diberikan berdasarkan kebutuhan. Artinya,
jenis pelatihan yang diprogramkan harus sesuai dengan jenis kemampuan apa yang masih rendah. Pelatihan diberikan kepada guru
untuk mempermudah guru dalam melakukan pembelajaran terkait dengan tugas pekerjaannya. Sasaran pelatihan bagi pegawai adalah
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang ditekankan pada program-program pelatihan serta menerapkannya ke dalam
aktivitas sehari-hari. Dengan kata lain, program pelatihan yang efektif ialah program pelatihan yang menyentuh tiga domain, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, hasil pelatihan harus diterapkan dalam kegiatan guru, baik di dalam maupun di luar
sekolah. 2. Motivasi kerja
Fenomena pegawai berkualitas, tetapi memiliki kinerja rendah seiring ditemui di sejumlah organisasi. Tidak sedikit para
guru bekerja di bawah standar kinerja yang telah ditetapkan nukan karena tidak mampu, melainkan karena tidak mau. Kondisi seperti
itu disebabkan oleh rendahnya gairah kerja yang berdampak pada penurunan kinerja. Oleh karena itu, penanganan yang paling tepat
ialah melalui peningkatan motivasi kinerja.
21
Agar bekerja sesuai standar atau bahkan melebihi standar kinerja yang telah ditetapkan. Motivasi kinerja memiliki empat
tahap, yaitu penetapan standar kinerja, audit kinerja, pemberian umpan balik secara langsung, dan motivasi kinerja.
22
20
Barnawi dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Jogjakarta:Ar- RuzzMedia,2012, h.78-80
21
Ibid., h. 89
22
Ibid., h. 91
23
B. Pengembangan Karir Guru 1. Pengertian Karir