Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Guru

13 mengelola sumber daya organisasi untuk mencapai suatu tujuan oganisasi serta menguasai berbagai strategi dan teknik kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru. Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal. Dengan demikian istilah kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan tampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya menggambarkan bagaimana ia berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 6 Kinerja guru yang baik dihasilkan oleh guru yang professional dan berkualitas. Guru yang professional dan berkualitas mampu melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Kinerja merupakan kegiatan mengelola sumber daya organisasi untuk mencapai suatu tujuan oganisasi. Menurut Agus Tamyong yang dimaksud guru professional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh di dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai berbagai strategi dan teknik kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru. 7

3. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Guru

Setiap kepala sekolah haruslah menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu guru dengan guru lainnya, walaupun guru tersebut bekerja pada tempat yang sama, namun produktivitas guru tersebut tidaklah sama. 6 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung:Refika Aditama, 2010, h.146 7 Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011, Edisi ke 2 cet 25, h. 15 14 Pada dasarnya pekerjaan yang menarik akan menambah semangat kerja para karyawan dan karyawan tidak merasa bosan. Alat yang cukup juga sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tidak terhambat. Selain itu dalam sebuah pekerjaan informasi menjadi sangat penting karena dengan informasi pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu karyawan yang kinerjanya bagus seharusnya diberikan imbalan dan karyawan yang kinerjanya buruk diberikan hukuman dengan demikian akan memotivasi karyawan. Selain itu karyawan dituntut untuk mengembangkan kemampuannya karena dalam sebuah pekerjaan dibutuhkan perubahan yang terus menerus. Selain melakukan perubahan karyawan juga sangat membutuhkan keamanan dalam bekerja dengan begitu karyawan akan merasa nyaman. Dan laporan hasil kerja maka dapat diketahui prestasi yang dimiliki karyawan yang satu dengan karyawan yang lain. Keberhasilan seseorang bukan ditentukan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh lingkungan dimana ia berada. Tidak ada sesuatu yang dapat berhasil dengan baik tanpa usaha dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan akan lebih berarti bila seseorang dapat melihat dan menentukan dirinya disana. Disamping itu perasaan senang dan bahagia akan membantu untuk bekerja lebih semangat dan giat meningkatkan kinerjanya. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor kemampuan ability, dan faktor motivasi motivasion 8 . a. Faktor Kemampuan Secara psikologis kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya pegawai yang memilki IQ diatas rata-rata IQ 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan 8 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan h. 67 15 pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, guru perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai dengan bidangnya akan dapat membantu dalam efektivitas suatu pembelajaran. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Guru harus menghadapi bahwa ia harus mengerjakan tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh, tanggung jawab, ikhls dan tidak asal-asalan, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa saja yang disampaikan oleh gurunya. Jika ini mencapai maka guru akan memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Selanjutnya Maclelland mengemukakan 6 karakteristik dari guru yang memiliki motif berprestasi tinggi yaitu: a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. b. Berani mengambil resiko. c. Memiliki tujuan yang realistis. d. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dalam seluruh kegiatan untuk merealisasikan tujuannya. e. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. 9 Kinerja seorang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada beberapa karakteristik biografik yang dapat mempengaruhi kinerja: 1 Umur, kinerja seseorang akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Dalam kenyataannya kekuatan kerja seseorang akan menurun dengan bertambahnya usia. 9 Ibid., h. 68 16 2 Jenis kelamin, wanita lebih suka menyesuaikan diri dengan wewenang, sedangkan pria lebih agresif dalam mewujudkan harapan dan keberhasilan. 3 Jabatansenioritas, kedudukan seseorang dalam organisasi akan dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan, karena perbedaan jabatan akan membedakan jenis kebutuhan yang ingin mereka puaskan dalam pekerjaan individu yang bersangkutan. 10 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: a. Sikap, meliputi keyakinan, perasaan dan perilaku yang cenderung kepada orang lain atau sesuatu. b. Keterlibatan kerja, yaitu tingkat di mana seseorang memilih berpartisipasi secara aktif dalam kerja, menjadikan kerja sebagai pusat perhatian hidup dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang penting kepada penghargaan diri. c. Perilaku yaitu tindakan seseorang dalam keadaan umum dan khusus. d. Partisipasi yaitu tingkat dimana seseorang secara nyata ikut serta dalam kegiatan organisasi. e. Penampilan yaitu tindakan individu yang membantu mencapai tujuan organisasi, termasuk kuantitas dan kualitas. 11 Kinerja memiliki faktor, yaitu: a Kualitas kerja, baik buruknya kinerja seseorang dapat dinilai berdasarkan kualitas pekerjaannya. b Kuantitas kerja, kinerja seseorang dapat dinilai dari kuantitas hasil kerja seseorang. Semakin banyak kuantitas kerja seseorang, menunjukkan bahwa semakin baik kinerjanya. c Kerjasama, bahwa seseorang yang memiliki kinerja yang baik, memiliki kepandaian menjalin kerjasama dengan koleganya, bawahannya dan juga dengan pimpinannya. d Pengetahuan tentang pekerjaan, tinggi rendahnya kinerja seseorang dapat diamati dari pengetahuan seseorang tentang pekerjaan yang dilakukannya. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang pekerjaannya, akan semakin baik pulalah kinerjanya. e Keterandalan, seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki keterandalan yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Ia betul-betul dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya. hal.129 10 Ibid., h. 69 11 Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan, Jakarta:Prestasi Pustakarya, 2012, 17 f Kehadiran dan ketepatan waktu, seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi ditandai dengan tingkat kehadiran dan ketepatan waktu datang dan menyelesaikan pekerjaan. g Pengetahuan tentang kebijaksanaan dan tujuan organisasi, seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi juga memiliki pengetahuan dan pemahaman yang jelas tentang kebijaksanaan dan tujuan organisasi dan dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. h Prakarsa dan pertimbangan, seseorang yang memiliki kinerja tinggi, juga ditandai dengan prakarsa yang baik, kreatif dan selalu mempertimbangkan berbagai hal dalam melaksanakan tugasnya agar selalu tercapai hasil yang maksimal. 12 Secara umum faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, kemampuan, kemauan dan semangat seseorang dalam melakukan pekerjaan demi kemajuan suatu organisasi.

4. Penilaian Kinerja Guru