17
f Kehadiran dan ketepatan waktu, seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi ditandai dengan tingkat kehadiran dan
ketepatan waktu datang dan menyelesaikan pekerjaan. g Pengetahuan tentang kebijaksanaan dan tujuan organisasi,
seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi juga memiliki pengetahuan dan pemahaman yang jelas tentang
kebijaksanaan dan tujuan organisasi dan dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal untuk mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan.
h Prakarsa dan pertimbangan, seseorang yang memiliki kinerja tinggi, juga ditandai dengan prakarsa yang baik,
kreatif dan selalu mempertimbangkan berbagai hal dalam melaksanakan tugasnya agar selalu tercapai hasil yang
maksimal.
12
Secara umum faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, kemampuan, kemauan dan semangat
seseorang dalam melakukan pekerjaan demi kemajuan suatu organisasi.
4. Penilaian Kinerja Guru
Menurut Sedarmayanti bahwa penilaian kinerja adalah sistem informal untuk memeriksamengkaji dan mengevaluasi secara berkala
kinerja seseorang.
13
Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru
profesional mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul
dalam IPTEK, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian.
Masa depan masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Karena itu, profesi guru perlu dikembangkan secara
terus-menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan
12
Ibid., h. 130.
13
Sedarmayanti, Manajemen Sumber DayaManusia, Bandung:PT.Reflika Aditama, 2007, h. 261
18
sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di
semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan penilaian kinerja guru dimaksudkan untuk
mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi guru. Untuk memberi
pengakuan bahwa setiap guru adalah seorang profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya, maka penilaian kinerja
guru harus dilakukan terhadap guru di semua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. Guru yang dimaksud tidak terbatas pada guru yang bekerja di satuan pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, tetapi juga mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama.
Hasil penilaian kinerja guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai masukan dalam penyusunan program PKB.
Hasil penilaian kinerja guru juga merupakan dasar penetapan pemerolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru
sebagaimana diamanatkan dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika
semua ini dapat dilaksanakan dengan baik dan objektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan
“insan yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tingg
i” lebih cepat direalisasikan. Menurut Permenneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2009, PK
Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuannya dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Permendiknas Nomor
19
16 tahun 2007 tentang Standar kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.
14
Empat hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja menurut Yaslis Ilyas, yaitu:
a Memenuhi manfaat penilaian dan pengembangan. b Mengukur dan menilai berdasarkan pada prilaku yang berkaitan
dengan pekerjaan. c Merupakan dokumen legal.
d Merupakan proses formal dan informal seluruh jajaran organisasi.
15
Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses
pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolahmadrasah, khususnya bagi guru
dengan tugas tambahan. Sistem penilaian kinerja guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam
melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Sebelum mengikuti penilaian kinerja guru, seorang guru harus mengikuti uji kompetensi. Berdasarkan hasil uji kompetensi ini, guru akan
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu guru yang sudah mencapai standar kompetensi minimal yang ditetapkan, dan guru yang belum
memiliki standar kompetensi minimal yang ditetapkan.
16
Guru yang sudah mencapai standar kompetensi minimum yang ditetapkan diberi kesempatan untuk mengikuti penilaian kinerja guru.
Sebaliknya, guru yang belum mencapai standar minimum yang ditetapkan, diharuskan mengikuti pendidikan dan pelatihan diklat melalui
multimode, untuk kemudian mengikuti uji kompetensi.
14
Nurma Hanik dan Mohammad Jauhar, Buku Pintar Materi PLPG sertifikasi Guru, Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 2014, h. 44
15
Yaslis Ilyas, Kinerja Teori, Penilaian dan Penelitian, FKMUI: Depok 2002 cet ke 3, h.92
16
Ibid., h. 95
20
Jika hasil uji kompetensi memenuhi persyaratan, guru yang bersangkutan diberi peluang mengikuti penilaian kinerja guru. Fokus
utama penilaian kinerja guru adalah disiplin guru kehadiran, etos kerja, efisiensi dan efektivitas pembelajaran kapasitas transformasi ilmu ke
siswa, keteladanan guru berbicara, bersikap dan berperilaku, serta motivasi belajar siswa.
17
Guru yang sudah mengikuti penilaian kinerja guru, akan dihitung angka kredit yang diperoleh atas kinerjanya pembelajaran, pembimbingan,
atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolahmadrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan
penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsionalnya. Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk
menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam
menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi sekolahmadrasah untuk
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, penilaian kinerja guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan saran untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memeperbaiki
kualitas kinerjanya, khususnya pada empat fokus utama, seperti disebutkan diatas.
5. Upaya-Upaya Meningkatkan Kinerja Guru