24
Dalam hubungan itu dapat mewujudkan manajemen karir diri sendiri, diperlukan kondisi seperti kesadaran dan pemahaman para pekerja
bahwa setiap pekerjaan atau jabatan selalu memberikan kesempatan untuk maju dan berkembang, kesadaran dan pemahaman melalui kesediaan
untuk mempelajari keterampilan baru, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang salah satu di antaranya dapat dilakukan dengan
mengikuti pendidikan pada berbagai lembaga pendidikan yang terdapat di masyarakat.
2. Tahap-Tahap Dalam Karir
a. Persamaan kesempatan karir: karyawan menginginkan persamaan dalam sistem kenaikan pangkat atau promosi dalam hal kesempatan
kemajuan karir. b. Perhatian pengawasan: karyawan menginginkan pengawasnya
memainkan peran aktif dalam pengembangan karir, dan memberi umpan balik tentang kinerja mereka dengan tepat waktu.
c. Kesadaran akan kesempatan: karyawan menginginkan pengetahuan tentang kesempatan untuk kemajuan karir.
d. Minat kerja: karyawan memerlukan jumlah informasi berbeda dan juga memiliki tingkat keinginan berbeda dalam kemajuan karir.
e. Kepuasan karir: karyawan memiliki tingkat kepuasan karir berbeda tergantung pada usia dan jenis pekerjaan.
26
3. Pengertian dan Jalur Pengembangan Karir
Perubahan lingkungan yang begitu dinamis telah dihadapi oleh setiap organisasi. Organisasi dituntut untuk dapat beradaptasi dan bergerak
cepat dengan perubahan. Perubahan struktur organisasi dilakukan agar organisasi dapat segera merespons berbagai perubahan yang terjadi.
Kenyataan akan perlunya perubahan dalam struktur organisasi telah memberikan dampak pada pengembangan karir individu.
Handoko, mengemukakan bahwa istilah karir telah digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status
mereka. Menurut Singodimedjo, karir merupakan urutan dari kegiatan-
26
Sedarmayanti, op. cit., h. 121.
25
kegiatan, perilaku-perilaku yang berkaitan dengan kerja, sikap, dan aspirasi-aspirasi yang berhubungan selama hidup seseorang.
27
Secara singkat, karir dapat didefinisikan sebagai sebuah pola pengalaman yang terkait dengan pekerjaan misalnya, jabatan, tugas-tugas,
keputusan-keputusan, dan inteprestasi pribadi tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan selama masa
kerja seseorang. Pengembangan karir itu sendiri mempunyai arah serta pilihan yang
akan memberikan kepada setiap karyawan untuk mengembangkan karirnya sepanjang arah itu mencerminkan tujuan dan kemampuannya.
Pilihan arah yang ingin dikembangkan merupakan kesempatan yang baik bagi karyawan itu sendiri di mana pun dan kapan pun. Pilihan arah atau
jalur pengembangan karir meliputi: 1. Enrichment, yaitu pengembangan dan peningkatan melalui pemberian
tugas secara khusus, ini merupakan bentuk umum dari pengembangan karir.
2. Laternal, yaitu pengembangan ke arah samping suatu pekerjaan yang lain yang mungkin lebih cocok dengan keterampilannya dan memberi
pengalaman yang lebih luas, tantangan baru, serta memberi kepercayaan dan kepuasan lebih besar.
3. Vertical, yaitu pengembangan ke arah atas pada posisi yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar di
bidang keahlian khusus. 4. Relocation, yaitu perpindahan secara fisik ke unit organisasi lain atau
ke tempat yang dapat melengkapi kesempatan pertumbuhan dan peningkatan dan kemampuan karyawan untuk tetap pada pekerjaan
yang sama.
5. Exploration, yaitu menjelajah ke arah yang lebih luas lagi kepada pilihan karir di dalam unit organisasi maupun di luar unit organisasi
untuk mencari dan mengumpulkan informasi sehingga dapat menjawab pertanyaan dan membuat suatu keputusan tentang potensi
karir yang akan dipilih.
6. Realigment, yaitu pergerakan ke arah bawah yang mungkin dapat merefleksikan suatu peralihan atau pertukaran prioritas pekerjaan bagi
karyawan untuk mengurangi resiko, tanggung jawab, dan stres, menempatkan posisi karyawan tersebut ke arah yang lebih tepat yang
sekaligus sebagai kesempatan atau peluang yang baru.
28
27
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Kencana, 2009, h.160
28
Ibid., h. 163
26
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan untuk mencapai
suatu rencana karir. Meskipun banyak orang gagal mengelola karir mereka, karena mereka tiak memerhatikan konsep-konsep dasar
perencanaan karir ini. Mereka tidak menyadari bahwa sasaran karir dapat memacu karir mereka dan menghasilkan sukses yang lebih
besar. Pemahaman akan konsep-konsep tersebut tidak menjamin kegiatan, tetapi bila hal itu mengarahkan pada penetapan sasaran karir,
perencanaan karir lebih cenderung terlaksana.
4. Faktor-Faktor Penentu Karir