Manfaat Konsumsi Ikan Anak Sekolah Kerangka Konsep

hewan mamalia darat hanya ditemukan dalam jumlah kecil bahkan kurang dari 1 IUgram Hadiwiyoto dalam Simanjuntak, 2002. Menurut pandit yang dikutip oleh Meliala 2009, ikan mengandung banyak mineral, diantaranya magnesium, phosfor, yodium, flour, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Mineral yang terkandung dalam ikan kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu, seperti kalsium dan phosfor. Orang-orang di pegunungan yang banyak menderita penyakit gondok antara lain disebabkan jarang makan ikan laut. Kandungan yodium yang diperoleh dari jenis ikan laut sangat cukup untuk mencegah berkembangnya penyakit gondok, oleh karena itu pemerintah membuat peraturan penambahan yodium pada setiap garam dapur yang dijual dipasaran.

2.4 Manfaat Konsumsi Ikan Anak Sekolah

Kajian epidemiologis mengungkapkan kaitan konsumsi ikan dan resiko kematian akibat penyakit jantung. Bangsa eskimo yang langka berpenyakit jantung ternyata mengkonsumsi ikan 300-400 g per hari atau rata-rata 126 kgtahun. Lemak ikan mempunyai keunggulan khusus dibandingkan lemak hewan lainnya. Keunggulan khusus tersebut terutama dilihat dari komposisi asam lemaknya. Ikan diketahui banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang beberapa diantaranya esensial bagi tubuh, bahkan yang disebut asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Kolesterol LDL low density lipoprotein sangat berperan terhadap munculnya aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu mengkonsumsi ikan yang banyak mengandung asam lemak omega-3 dapat menghambat proses terjadinya aterosklerosis. Universitas Sumatera Utara Para ahli gizi dalam Lokakarya Peranan Asam Lemak Esensial dalam Perkembangan Kecerdasan di Serpong 14-15 Februari 1996 menyimpulkan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang terdapat pada ASI, ikan dan produk olahannya termasuk minyak ikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Beberapa hasil penelitian yang berhasil mengungkap diet produk ikan dan ikan yang mengandung omega-3, yaitu mengkonsumsi ikan secara teratur akan menurunkan resiko jantung 38 dan serangan jantung 60 dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi daging merah dan omega-3 dapat mencegah pembentukan gumpalan darah.

2.5 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Konsumsi Ikan

Dari artikel yang penulis baca, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi ikan, antara lain sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya dipengaruhi oleh pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Pengetahuan merupakan resultan akibat proses penginderaan terhadap suatu obyek. Penginderaan tersebut sebagian besar berasal dari pengelihatan dan pendengaran. Pengukuran atau penilaian pengetahuan pada umumnya dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat bantu kuesioner berisi materi yang diukur dari responden Notoatmodjo, 2012. Universitas Sumatera Utara

2. Sosial Budaya

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkahlakunya. Masalah sosial tidak sama antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan alamnya. Budaya dilihat sebagai mekanisme kontrol bagi perlakuan dan tindakan- tindakan sosial manusia, atau sebagai pola-pola bagi kelakuan manusia. Di dalam masyarakat, manusia mengembangkan kebudayaannya. Ada yang diterima dan ada yang tidak, atau diterima secara selektif karena berkenaan dengan nilai-nilai moral dan estetika, sistem-sistem penggolongan, benda-benda dan berbagai hal lainnya yang diperlukan hidupnya. Kesemuanya ini merupakan masalah sosial yang di dalamnya masyarakat berada dalam suatu proses perubahan sosial dan kebudayaan yang cepat Munandar, 1992.

3. Ekonomi

Ukuran kelayakan seseorang dalam memperoleh penghargaan dari hasil kerjanya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Maka baik kondisi ekonomi seseorang dapat diasumsikan bahwa terpenuhinya kebutuhan akan semakin baik, karena untuk kebutuhan akan lebih mudah dipenuhi. Pendapatan keluarga termasuk ke dalam faktor ekonomi yang mempunyai peran penting terutama dalam memberikan efek terhadap taraf hidup. Efek disini meliputi kesejaterahan dan kesehatan, dimana perbaikan pendapatan akan Universitas Sumatera Utara meningkatkan tingkat gizi masyarakat. Pendapatan akan menentukan daya beli terhadap pangan dan fasilitas lain yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komsatiningrum 2008 kepada anak balita, diketahui bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi pola konsumsi pangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jafar 2012 kepada remaja usia 13- 18 tahun dan orang dewasa usia ≥ 19 tahun, diketahui bahwa tingkat sosial ekonomi mempengaruhi pola konsumsi pangan.

4. Dukungan Ibu

Semua orangtua harus memberikan hak anak untuk tumbuh. Semua anak harus memperoleh yang terbaik agar dapat tumbuh sesuai dengan apa yang mungkin dicapainya dan sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Untuk itu perlu perhatiandukungan orangtua. Untuk tumbuh dengan baik tidak cukup dengan memberinya makan, asal memilih menu makanan dan asal menyuapi anak nasi. Akan tetapi anak membutuhkan sikap orang tuanya dalam memberi makan. Semasa bayi, anak hanya menelan apa saja yang diberikan ibunya. Sekalipun yang ditelannya itu tidak cukup dan kurang bergizi. Demikian pula sampai anak sudah mulai disapih, anak tidak tahu mana makanan terbaik dan mana makanan yang boleh dimakan. Anak masih membutuhkan bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar pertumbuhan tidak terganggu. Bentuk perhatiandukungan ibu terhadap anak salah satunya perhatian ketika makan Nadesul, 1995. Wanita yang berstatus ibu rumah tangga memiliki peran ganda dalam keluarga, terutama jika memiliki aktivitas di luar rumah seperti bekerja atau pun melakukan aktivitas lain dalam kegiatan sosial. Wanita yang bekerja di luar rumah Universitas Sumatera Utara biasanya dalam hal menyusun menu tidak terlalu memperhatikan keadaan gizinya, tetapi cenderung menekankan dalam jumlah atau banyaknya makanan, sedangkan gizi mempunyai pengaruh yang cukup atau sangat berperan bagi pertumbuhan dan perkembangan mental maupun fisik anak. Selama bekerja ibu cenderung mempercayakan anak mereka diawasi oleh anggota keluarga lainnya yang biasanya adalah nenek, saudara perempuan atau anak yang sudah besar bahkan orang lain yang diberi tugas untuk mengasauh anaknya Sunarti, 1989. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1 Kerangka Konsep Dari gambar 2.1 di atas dapat dilihat hubungan antara pengetahuan, sosial budaya, ekonomi dan dukungan ibu dengan pola kosumsi ikan berupa jumlah ikan yang dikonsumsi. Sementara pola konsumsi ikan berupa jenis ikan dan frekuensi ikan yang dikonsumsi hanya melihat distribusinya saja. Pengetahuan Sosial Budaya Ekonomi Dukungan Ibu Pola Konsumsi Ikan Jumlah ikan yang dikonsumsi Jenis ikan yang dikonsumsi Frekuensi ikan yang dikonsumsi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan desain crossectional yaitu untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi ikan siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 di Kecamatan Medan Sunggal tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 060919 yang terletak di Jalan Setia Budi No. 6, Kecamatan Medan Sunggal. Dari survei awal yang dilakukan kepada 15 orang siswa, 9 siswa tidak mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani. Salah satu alasannya adalah rasa ikan yang tidak enak dan baunya yang amis.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan September 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 lima dan kelas 6 enam yang terdaftar di Sekolah Dasar Negeri 060919 di Kecamatan Medan Sunggal. Pemilihan populasi ditentukan dengan alasan bahwa pada siswa kelas tersebut dipastikan sudah mampu berkomunikasi dengan baik. Universitas Sumatera Utara