Karakteristik Keluarga Konsumsi Ikan Siswa Pola Konsumsi Ikan Siswa

4.3 Karakteristik Keluarga

Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti maka diperoleh karakteristik keluarga menurut pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Keluarga Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 Karakteristik Keluarga Jumlah Siswa n Pekerjaan Ayah PNS Karyawan Wiraswasta Tukang BangunanBuruh Tukang Becak 2 5 12 15 10 4,5 11,4 27,3 34,1 22,7 Total 44 100,0 Pekerjaan Ibu Wiraswasta Ibu Rumah Tangga 3 41 6,8 93,2 Total 44 100,0 Ekonomi 1.200.000,- 20 45,5 ≥1.200.000,- 24 54,5 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan ayah sebagai tukang bangunanburuh sebesar 34,1 dan sebagai PNS sebesar 4,5. Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga sebesar 93,2 dan sebagai wiraswasta sebesar 6,8. Kondisi ekonomi keluarga siswa sekolah dasar pada kategori 1.200.000,- sebesar 45,5 dan kondisi ekonomi keluarga siswa sekolah d asar pada kategori ≥1.200.00,- sebesar 54,5. Universitas Sumatera Utara

4.4 Konsumsi Ikan Siswa

Konsumsi ikan siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Konsumsi Ikan Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Konsumsi Ikan Jumlah Siswa n 1. Ya 30 68,2 2. Tidak 14 31,8 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa siswa SD yang mengonsumsi ikan sebanyak 30 orang siswa 68,2 dan siswa SD yang tidak mengonsumsi ikan sebanyak 14 orang siswa 31,8.

4.5 Pola Konsumsi Ikan Pada Siswa

Pola konsumsi ikan pada siswa yaitu jenis ikan yang dikonsumsi, jumlah ikan yang dikonsumsi dan frekuensi ikan yang dikonsumsi. Tabel 4.4 Distribusi Jenis Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Jenis Ikan yang dikonsumsi Jumlah Siswa n 1. Tidak Mengonsumsi Ikan 14 31,8 2. Ikan Laut 12 27,3 3. Ikan Air Tawar 15 34,1 4. Hasil Olahan Ikan 3 6,8 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 15 orang siswa 34,1 mengonsumsi jenis ikan air tawar dan sebanyak 3 orang siswa Universitas Sumatera Utara 6,8 mengonsumsi hasil olahan ikan. Ikan air tawar yang banyak dikonsumsi siswa seperti lele, mas, mujair dan hasil olahan ikan seperti ikan asin. Tabel 4.5 Distribusi Jenis Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 Jenis Ikan Jumlah Siswa n A. Ikan Laut 1. Teri 25 83,3 2. Sarden 19 63,3 3. Kembung 13 43,3 4. Tongkol 20 66,7

B. Ikan Air Tawar

1. Lele 27 90,0 2. Nila 16 53,3 3. Mas 13 43,3 4. Mujair 12 40,0

C. Hasil

Olahan Ikan 1. Ikan Asin 30 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa untuk jenis ikan laut sebanyak 25 orang 83,3 mengonsumsi ikan teri dan 13 orang 43,3 mengonsumsi ikan kembung. Siswa yang mengonsumsi jenis ikan air tawar sebanyak 27 orang 90,0 mengonsumsi ikan lele dan 12 orang 40,0 mengonsumsi ikan mujair. Untuk jenis hasil olahan ikan sebanyak 30 orang 100,0 mengonsumsi ikan asin. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Jumlah Ikan yang dikonsumsi Jumlah Siswa n 1. Tidak Mengonsumsi Ikan 14 31,8 2. Kurang 7 15,9 3. Baik 23 52,3 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang siswa sebanyak 7 orang 15,9 memperoleh jumlah ikan pada kategori kurang dan 23 orang 52,3 memperoleh jumlah ikan pada kategori baik. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ikan Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Frekuensi Ikan yang dikonsumsi Jumlah Siswa n 1. Tidak Mengonsumsi Ikan 14 31,8 2. Jarang 9 20,5 3. Kadang-Kadang 13 29,5 4. Sering 8 18,2 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang siswa sebanyak 9 orang 20,5 memperoleh frekuensi konsumsi ikan pada kategori jarang, 13 orang 29,5 memperoleh frekuensi konsumsi ikan pada kategori kadang-kadang dan 8 orang 18,2 memperoleh frekuensi konsumsi ikan pada kategori sering. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 Jenis Makanan Frekuensi Jumlah Tidak Pernah 1-3xmgg 4-6xmgg ≥7xmgg n n n n n Makanan Sumber Protein Ikan Laut Teri 5 16,7 22 73,3 3 10,0 0,0 30 100 Sarden 11 36,7 19 63,3 0.0 0,0 30 100 Kembung 17 56,7 13 43,3 0,0 0,0 30 100 Tongkol 10 33,3 15 50,0 5 16,7 0,0 30 100 Ikan Air Tawar Lele 3 10,0 18 60,0 9 30,0 0,0 30 100 Nila 14 46,7 14 46,7 0,0 2 6,7 30 100 Mas 17 56,7 13 43,3 0,0 0,0 30 100 Mujair 18 60,0 9 30,0 1 3,3 2 6,7 30 100 Hasil Olahan Ikan Ikan Asin 0,0 29 96,7 1 3,3 0,0 30 100

4.6 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Konsumsi Ikan Pada

Siswa Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi ikan yaitu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi dan dukungan ibu yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini : Tabel 4.9 Distribusi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Konsumsi Ikan Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 Variabel Jumlah Siswa n Pengetahuan a. Kurang b. Sedang c. Baik 7 20 17 15,9 45,5 38,6 Total 44 100,0 Sosial Budaya a. Negatif b. Positif 16 28 36,4 63,6 Total 44 100,0 Universitas Sumatera Utara Ekonomi a. Rendah b. Tinggi 20 24 45,5 54,5 Total 44 100,0 Dukungan Ibu a. Tidak Baik b. Baik 17 27 38,6 61,4 Total 44 100,0 Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa dari 44 orang siswa sebanyak 7 orang 15,9 memiliki pengetahuan kategori kurang, 20 orang 45,5 memiliki pengetahuan kategori sedang dan 17 orang 38,6 memiliki pengetahuan kategori baik. Berdasarkan kondisi sosial budaya sebanyak 16 orang 36,4 dengan kategori negatif dan sebanyak 28 orang 63,6 dengan kategori positif. Segi ekonomi keluarga sebanyak 20 orang 45,5 dengan kategori rendah dan sebanyak 24 orang 54,5 dengan kategori tinggi. Dukungan ibu kepada siswa dalam mengkonsumsi ikan sebanyak 17 orang 38,6 dengan kategori tidak baik dan sebanyak 27 orang 61,4 dengan kategori baik.

4.6.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Jumlah Ikan yang

Dikonsumsi Siswa Berdasarkan data tingkat pengetahuan dan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa, yang telah dikumpulkan dari 44 orang siswa, maka diperoleh data sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Pengetahuan Jumlah Ikan p Tidak Ada Kurang Baik n n n 1. Kurang 1 14,3 3 42,9 3 42,9 0,0001 2. Sedang 12 60,0 3 15,0 5 25,0 3. Baik 1 5,9 1 5,9 15 88,2 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hubungan pengetahuan dengan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa SD yang memiliki pengetahuan kurang 42,9, pada siswa SD yang memiliki pengetahuan pada sedang 15,0 sedangkan siswa SD yang memiliki pengetahuan baik sebesar 5,9. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,0001 p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa SD.

4.6.2 Hubungan Sosial Budaya dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa

Berdasarkan data sosial budaya dan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa, yang telah dikumpulkan dari 44 orang siswa, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.11 Hubungan Sosial Budaya dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Sosial Budaya Jumlah Ikan p Tidak ada Kurang Baik n n n 1. Negatif 2 12,5 6 37,5 8 50,0 0,005 2. Positif 12 42,9 1 3,6 15 53,6 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa siswa dengan kondisi sosial budaya pada kategori negatif mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori kurang yaitu 6 orang 37,5, siswa dengan kondisi sosial budaya positif mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori kurang yaitu 1 orang 3,6. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,005 p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara sosial budaya dengan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa SD.

4.6.3 Hubungan Ekonomi dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa

Berdasarkan data ekonomi dan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa, yang telah dikumpulkan dari 44 orang siswa, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.12 Hubungan Ekonomi dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Ekonomi Jumlah Ikan p Tidak Ada Kurang Baik n n n 1. Rendah 10 50,0 6 30,0 4 20,0 0,0001 2. Tinggi 4 16,7 1 4,2 19 79,2 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa siswa dengan kondisi ekonomi pada kategori rendah ternyata mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori kurang yaitu 6 orang 30,0, siswa dengan kondisi ekonomi pada kategori tinggi ternyata mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori kurang yaitu 1 orang atau 4,2. Universitas Sumatera Utara Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,0001 p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara ekonomi dengan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa SD.

4.6.4 Hubungan Dukungan Ibu dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa

Berdasarkan data dukungan ibu dan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa, yang telah dikumpulkan dari 44 orang siswa, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.13 Hubungan Dukungan Ibu dengan Jumlah Ikan yang Dikonsumsi Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015 No. Dukungan Ibu Jumlah Ikan p Tidak Ada Kurang Baik n n n 1. Tidak Baik 2 11,8 7 41,2 8 47,1 0,001 2. Baik 12 44,4 0,0 15 55,6 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa siswa dengan dukungan ibu pada kategori tidak baik ternyata mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori kurang yaitu 7 orang 41,2, siswa dengan dukungan ibu pada kategori baik ternyata mengonsumsi ikan dengan jumlah ikan pada kategori baik yaitu 15 orang 55,6. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,001 p0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan ibu dengan jumlah ikan yang dikonsumsi siswa SD. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pola Konsumsi Ikan Siswa

Pola konsumsi ikan dalam penelitian ini meliputi jenis dan jumlah ikan yang dikonsumsi serta data frekuensi mengonsumsinya. Terdapat tiga pengelompokan untuk jenis ikan, yaitu jenis ikan laut, ikan air tawar dan hasil olahan ikan. Sebanyak 27,3 siswa SD mengonsumsi ikan laut dengan jenis ikan laut yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan teri, 34,1 siswa SD mengonsumsi ikan air tawar dengan jenis ikan air tawar yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan lele dan 6,8 siswa SD mengonsumsi hasil olahan ikan yaitu ikan asin. Ikan teri merupakan jenis ikan laut yang banyak dikonsumsi oleh siswa SD karena rasanya yang gurih dan didukung oleh kebiasaan ibu dalam menyajikan masakan ikan teri di rumah. Ikan juga merupakan sumber kalsium, terutama pada ikan teri Murdiati, 2013. Selain ikan teri, jenis ikan laut lain yang dikonsumsi oleh siswa SD adalah ikan tongkol, ikan sarden dan ikan kembung. Jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh siswa SD adalah ikan lele karena dagingnya yang lembut dan rasa daging ikannya yang tidak kalah enak dari jenis ikan air tawar lain menjadi alasan anak cenderung memilih ikan lele sebagai ikan yang banyak mereka konsumsi. Selain ikan lele, siswa SD juga mengonsumsi jenis ikan air tawar lainnya, yaitu ikan nila, ikan mas dan ikan mujair. Dibandingkan dengan ikan air laut, anak cenderung memilih jenis ikan air tawar untuk dikonsumsi. Dilihat dari segi gizi juga kandungan protein ikan air tawar tidak berbeda dengan ikan laut, tetapi kadar asam lemak omega-3 nya yang jauh lebih rendah Khomsan, 2010. Universitas Sumatera Utara Selain jenis ikan laut dan jenis ikan air tawar yang dikonsumsi oleh siswa SD, ikan asin yang mengandung kadar garam tinggi yang merupakan hasil olahan ikan dengan cara digarami lalu dijemur juga menjadi pilihan jenis ikan yang dikonsumsi. Dari penelitian yang dilakukan dengan wawancara langsung, untuk mengetahui hasil olahan ikan yang dikonsumsi, diperoleh hasil bahwa semua siswa SD mengonsumsi ikan asin dalam satu minggu. Ketersediaan ikan asin di rumah dapat dipengaruhi oleh banyaknya ikan asin yang tersedia di pasar tradisional di lingkungan rumah. Jumlah ikan yang dikonsumsi oleh siswa SD dengan kategori baik, yaitu 52,3. Menurut Meliala 2009 ikan sangat baik untuk dikonsumsi karena kandungan proteinnya yang tinggi dan berguna untuk kesehatan tubuh terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan karena akan sangat besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak. Selain tinggi protein ikan juga mengandung zat gizi mikro seperti vitamin A, seng, selenium, kalsium dan yodium yang cukup baik. Dengan kandungan gizi makro dan mikro yang cukup tinggi ini, maka ikan mempunyai arti penting dalam menaggulangi berbagai masalah gizi Khomsan, 2010. Siswa yang mengonsumsi ikan sebesar 29,5 siswa SD memiliki kategori frekuensi konsumsi ikan kadang-kadang 4-6 kaliminggu. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Riyandini 2014 tentang frekuensi konsumsi ikan anak-anak SD Brigjend Katamso II diperoleh sebanyak 39,7 anak-anak berada pada kategori frekuensi konsumsi ikan kadang-kadang. Selain ikan, anak- anak mengonsumsi sumber protein lain seperti telur, tempe, tahu, dan daging ayam. Universitas Sumatera Utara Hal inilah yang menyebabkan masih hanya sekitar 18,2 siswa yang frekuensi konsumsi ikannya tergolong sering. Padahal menurut Saparinto yang dikutip dalam Riyandini 2014 jika bahan makanan dari ikan diolah dengan bumbu yang sesuai dengan teknik pemasakan yang tepat dan disajikan secara kreatif, dapat menggugah selera makan anak-anak, mengingat manfaat ikan yang baik untuk anak terutama pada masa pertumbuhan.

5.2 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Ikan yang