tenang. Beberapa ciri-ciri umumnya yaitu tubuh berbentuk pipih dan agak memanjang, bagian dahi gurami dewasa terdapat tonjolan mirip cula.
2.3 Kandungan Zat Gizi Ikan
Menurut penelitian yang dilakukan Riyandini 2014 jumlah ikan yang dikonsumsi oleh anak-anak SD Brigjend Katamso II berada pada kategori cukup
yaitu sebesar 69,1 dengan rata-rata jumlah protein ikan adalah 12,6 gramhari. Sumbangan konsumsi ikan terhadap angka kecukupan protein pada anak-anak SD
Brigjend Katamso II masih tergolong kurang dengan rata-rata 27,18. Pada balita penelitian yang dilakukan Apriani 2012 menyimpulkan bahwa
umumnya kandungan protein yang ada pada ikan dan dikonsumsi anak balita adalah dengan kandungan protein 10-20 gram. Sedangkan rata-rata kandungan protein
ikan yang dikonsumsi anak balita adalah 12,74 gramhari.
Tabel 2.2 Komposisi Gizi Ikan Terutama Protein, Lemak dan Zat Besi dibandingkan Telur dan Daging
Jenis Ikan Protein g
Lemak g Zat Besi g
Bandeng 20,0
4,8 2,0
Gabus kering 58,0
4,0 1,0
Ikan asin 42,0
1,5 2,5
Ikan mas 16,0
2,0 2,0
Kembung 22,0
1,0 1,0
Kepiting 13,8
3,8 1,1
Kerang 8,0
1,1 3,1
Pindang banjar 28,0
4,2 1,0
Sarden 21,0
27,0 3,5
Teri kering 33,4
3,0 3,6
Telur ayam 12,8
11,5 2,7
Daging ayam 18,2
25,0 1,5
Daging sapi 18,8
14,0 2,8
Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan Depkes, 1989
Universitas Sumatera Utara
Ikan sebagai salah satu sumber daya gizi laut mempunyai kandungan protein cukup tinggi, basah sekitar 17 dan kering 40 Khomsan, 2010.
Menurut Murdiati 2013, secara umum ikan mengandung 13-20 protein yang dapat membantu pertumbuhan sel otak. Kandungan protein ikan erat sekali
kaitannya dengan kandungan lemak dan kandungan airnya. Pada ikan yang kandungan lemaknya rendah, rata-rata mengandung protein dalam jumlah besar.
Jumlah protein dalam daging ikan tidak kalah dibanding dengan sumber protein lainnya Simanjuntak, 2002. Ikan mengandung 17 gr protein tidak jauh berbeda
dengan daging ayam dan daging sapi yang mengandung 18 gr dan 19 gr protein namun jauh berbeda dengan telur ayam yang hanya mengandung 13 gr protein.
Menurut Khomsan 2010, sebagian besar asam lemak pada ikan berupa asam lemak omega-3, meski asam lemak omega-3 mempunyai beberapa manfaat
yang sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel saraf maupun untuk pencagahan penyakit degeneratif, namun struktur kimiawinya mudah rusak bila teroksidasi
proses penggabungan dengan oksigen seperti pemanasan. Sebagai sumber lemak asam lemak omega-3 ditemukan terutama dalam
ikan laut berlemak yang mengandung asam lemak
eikosapentanoat eicosapentaenoic acid, EPA dan asam dokosaheksanoat decosahexaenoic acid,
DHA. Penelitian menunjukan peningkatan bukti mengenai efek antiinflamasi, antiaterogenik, antitrombolik, antiaritmia dan efek penurun-trigliserida dalam
minyak ikan Grober, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Aswan yang dikutip oleh Meliala 2009, omega 3 dan omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk
memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar trigliserida dan
mencegah penggumpalan darah. Omega 3 dan omega 6 berasal dari berbagai jenis ikan, terutama ikan yang berasal dari laut, seperti sarden, tuna, cakalang, kembung,
mackarel, herring, salem, bonito dan lainnya.
Tabel 2.3 Kandungan Asam Lemak Omega-3 Per 100 Gram Jenis Ikan
Asam Lemak Omega-3
Jenis Ikan Asam Lemak
Omega-3 Tuna
2,1 g Teri
1,4 g Sardin
1,2 g Tongkol
1,5 g Salmon
1,6 g Tenggiri
2,6 g Makerel
1,9 g Tawes
1,5 g Herring
1,2 g Kembung
2,2 g
Sumber: Khomsan 2010
Ikan sebagai sumber karbohidrat menurut Hadiwiyoto yang dikutip oleh Simanjuntak 2002, sumbangan karbohidrat dari daging ikan sebagai zat gizi
kurang dari 1. Karbohidrat dalam daging ikan paling banyak berupa glikogen 0,005-0,85, glukosa 0,038, asam laktat 0,005-1,43. Selain sebagai
sumber karbohidrat ikan juga sebagai sumber vitamin, menurut Pandit yang dikutip
oleh Meliala 2009 bangsa yang memiliki tingkat konsumsi ikan lebih tinggi cenderung memiliki kualitas sumber daya manusia lebih unggul, sehat dan cerdas.
Ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan. Vitamin yang ada dalam ikan bermacam-macam yaitu
vitamin A, D, thiamin, ribovlavin dan niacin. Vitamin D yang terdapat pada beberapa jenis ikan berkisar antara 20000-45000 UIgram sementara pada hati
Universitas Sumatera Utara
hewan mamalia darat hanya ditemukan dalam jumlah kecil bahkan kurang dari 1
IUgram Hadiwiyoto dalam Simanjuntak, 2002.
Menurut pandit yang dikutip oleh Meliala 2009, ikan mengandung banyak mineral, diantaranya magnesium, phosfor, yodium, flour, zat besi, copper, zinc, dan
selenium. Mineral yang terkandung dalam ikan kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu, seperti kalsium dan phosfor. Orang-orang di
pegunungan yang banyak menderita penyakit gondok antara lain disebabkan jarang makan ikan laut. Kandungan yodium yang diperoleh dari jenis ikan laut sangat
cukup untuk mencegah berkembangnya penyakit gondok, oleh karena itu pemerintah membuat peraturan penambahan yodium pada setiap garam dapur yang
dijual dipasaran.
2.4 Manfaat Konsumsi Ikan Anak Sekolah