Pengertian Kebutuhan Informasi Kebutuhan Informasi Siswa

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Kebutuhan Informasi Siswa

2.1.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Istilah kebutuhan informasi didefinisikan oleh Krikelas dalam Harissanti 2007:3 dengan “pengakuan mengenai adanya ketidakpastian”. Kata informasi dikaitkan dengan kata kebutuhan karena menegaskan sebuah kebutuhan dasar yang mirip dengan kebutuhan dasar manusia lainnya, yang oleh para psikolog dibedakan dalam tiga kategori yaitu kebutuhan fisiologis, afektif dan kognitif Rohde dalam Harissanty, 2007:3. Dikaitkan dengan lingkungan yang menyebabkan timbulnya kebutuhan, ada beberapa kebutuhan yang dikemukakan oleh Katz, Gurevitch dan Haas dalam Yusuf 2009:338 sebagai berikut : 1. “Kebutuhan kognitif, kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannnya. 2. Kebutuhan afektif, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. 3. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu. 4. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain. 5. Kebutuhan berkhayal escapist needs, kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion”. Kebutuhan yang dihadapi orang tidak akan berkurang sepanjang hidupnya, begitu juga masalah-masalah yang menyertainya karena pada dasarnya yang disebut masalah adalah kebutuhan yang menduduki prioritas tinggi. Terjadinya kebutuhan jika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang. Sebenarnya timbulnya suatu kebutuhan itu juga dari adanya informasi yang datang menerpa orang yang bersangkutan Saepudin, 2009:1. Universitas Sumatera Utara Menurut Wilson sebagaimana dikutip oleh Yulianah 2009:10, munculnya kebutuhan informasi dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi yang berkaitan kebutuhan fisiologi, afektif maupun kognitif terkait dengan peran seseorang dalam pekerjaan atau kegiatan dan tingkat kompetensi seseorang sebagaimana diharapkan oleh lingkungannya. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Atherton dalam Yulianah 2009:10, bahwa kebutuhan informasi seseorang tergantung pada pekerjaan, tujuan menggunakan informasi, usia, kecakapan, kedudukan profesional. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi seseorang didorong oleh keadaan dalam diri seseorang dan perannya dalam lingkungannya. Dimana seseorang menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki masih kurang sehingga ada keinginan untuk memenuhi kebutuhan informasi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai lingkungan masyarakat, tugas-tugas pribadi sesuai dengan pekerjaan, pendidikan, hiburan dan untuk pengambilan keputusan. Belkin dalam Ishak 2006:91 menyatakan bahwa kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menganggap bahwa pengetahuan yang ia miliki saat itu sangat kurang dari yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan suatu masalah. Kebutuhan informasi seseorang terjadi karena adanya kesenjangan antara pengetahuan yang ia miliki dimana seseorang merasa bahwa informasi yang ia miliki masih kurang atau tidak memadai untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Ketika seseorang menyadari bahwa apa yang diketahuinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan informasinya, maka timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Wilson dalam Harissanty 2007:5 mengemukakan bahwa kebutuhan informasi manusia terbagi kedalam tiga konteks yaitu : kebutuhan terkait dengan Universitas Sumatera Utara lingkungan seseorang person’s environment, peran sosial yang disandang social roles, dan karakteristik personal personal characteristics. Kebutuhan terkait dengan lingkungan seseorang dapat menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang lingkungannya misalnya informasi tentang lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, peristiwa-peristiwa terkini dan kebijakan pemerintah. Kebutuhan terkait dengan peran sosial yaitu mengenai peran seseorang dalam lingkungan masyarakat misalnya sebagai pelajar membutuhkan informasi tentang pelajaran atau tugas- tugas di sekolah dan kebutuhan pemahaman baru tentang materi pelajaran di sekolah. Kebutuhan terkait dengan karakteristik personal yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan, gaya hidup dan kebutuhan untuk mendapatkan hiburan Harissanty, 2007:5. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi seorang siswa yang utama adalah informasi yang bermanfaat bagi kehidupannya baik pada saat sekarang maupun yang akan datang. Informasi tersebut berhubungan dengan tugas-tugas akademik pelajar yang sedang dalam proses bersekolah belajar. Selain itu seorang pelajar juga membutuhkan informasi tentang lingkungan sekitar, pengembangan pribadi dan informasi hiburan. Dengan demikian perpustakaan sekolah dituntut untuk memenuhi ketiga jenis kebutuhan informasi siswa tersebut dengan menyediakan koleksi yang berhubungan dengan kebutuhan informasi siswa.

2.1.2 Jenis Kebutuhan Informasi