2.2.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah
Soeatminah dalam Samosir 2003 menyatakan bahwa Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai sarana yang dapat :
1. “Meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan kebiasaan
belajar sendiri sesuai dengan bakat dan perkembangannya 2.
Menanamkan pengetahuan yang terpadu sebagai gabungan dari mata pelajaran sesuai denga kurikulum sekolah
3. Menaikkan prestasi keilmuan melalui bahan bacaan.”
Menurut Yusuf 2005:4-6 fungsi Perpustakaan Sekolah adalah : 1.
“Fungsi edukatif, maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada di Perpustakaan Sekolah terutama koleksi yang
dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar.
2. Fungsi informatif, berkaitan dengan mengupayakan penyediaan
koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan para siswa dan guru.
3. Fungsi rekreasi, dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan
seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi dan sebagainya yang dapat menghibur pembacanya disaat yang memungkinkan.
4. Fungsi riset atau penelitian, maksudnya koleksi perpustakaan sekolah
dapat dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah memiliki fungsi sebagai sumber kegiatan belajar mengajar,
membantu siswa untuk memperluas pengetahuan tentang setiap bidang studi dan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir, belajar mandiri.
Fungsi lain dari perpustakaan sekolah adalah menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah sehingga mendorong prestasi siswa, juga sebagai pusat
rekreasi dengan menyediakan bacaan yang bersifat menghibur .
2.3 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan
2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi Perpustakaan Sekolah adalah “sejumlah bahan atau sumber– sumber informasi, baik berupa buku ataupun bukan buku yang dikelola untuk
kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan” Yusuf, 2005:9.
Universitas Sumatera Utara
Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna
untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran. Standar Nasional Indonesia, 7329: 2009.
Berdasarkan kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah semua bahan atau sumber-sumber informasi yang
dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemu kembali dan didayagunakan baik berupa buku maupun bukan buku yang berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi
siswa khususnya dalam proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan.
2.3.2 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Setiap siswa di sekolah memiliki bakat, kebutuhan, perhatian dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Perpustakaan Sekolah harus
dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Menurut Yusuf 2005:9 Koleksi Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan menjadi :
A. Koleksi Buku
Buku adalah terbitan yang membahas informasi tertentu disajikan secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk halaman sampul, diterbitkan
oleh penerbit atau lembaga tertentu serta ada yang bertanggung jawab terhadap isi yang dikandungnya Darmono, 2001:52.
Menurut Yusuf 2005:9-20 koleksi buku terbagi menjadi buku fiksi dan non fiksi.
a. Buku Non Fiksi
Buku-buku yang bersifat non fiksi maksudnya buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita.
Yang tergolong kedalam buku-buku non fiksi adalah : 1.
“Buku-Buku Teks Utama atau Buku Pelajaran Buku teks adalah buku tentang satu bidang ilmu tertentu yang ditulis
berdasarkan sistematika dan organisasi tertentu sehingga memudahkan proses pembelajarannya baik oleh guru maupun murid.
Buku-buku teks meliputi buku pegangan guru dan murid yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Buku-buku
teks berisi materi pelajaran untuk pegangan guru dan murid dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan proses belajar mengajar. Buku teks harus sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru.
2. Buku-Buku Teks Pelengkap
Buku-buku teks pelengkap adalah buku-buku yang materinya bersifat melengkapi isi buku-buku teks utama. Materi buku teks pelengkap ini
tetap didasarkan pada kurikulum yang berlaku di sekolah. Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disahkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Buku-Buku Rujukan
Buku-buku rujukan adalah buku-buku yang memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung
bagi pembacanya.
Buku-buku rujukan meliputi : a.
Kamus Kamus adalah daftar alfabetis kata-kata yang disertai dengan arti, lafal,
contoh penggunaannya dalam kalimat dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tersebut.
b.
Ensiklopedia Ensiklopedia adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan
tambahan keterangan ringkas tentang arti dari istilah tersebut. c.
Almanak Almanak adalah suatu publikasi tertentu yang memuat bermacam
keterangan antara lain data statistik, ramalan cuaca dan berbagai peristiwa penting lainnya di suatu saat dan tempat tertentu termasuk
bidang ilmu pengetahuan dalam jangka waktu tertentu. d.
Buku tahunan Buku tahunan adalah buku yang memuat peristiwa-peristiwa selama
setahun terakhir. Pada umumnya buku tahunan berisi masalah statistik dan kejadian-kejadian penting selama setahun lewat.
e.
Buku petunjuk Buku petunjuk biasanya berisi petunjuk praktis dalam melakukan
sesuatu. f.
Terbitan Pemerintah Terbitan pemerintah adalah suatu terbitan yang dicetak atas biaya dan
tanggung jawab pemerintah g.
Direktori Buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan
alamat seseorang, nomor telepon dan keterangan lain tentang seseorang atau badan yang didaftarnya. Daftar alamat ini disusun berdasarkan
urutan abjad nama orang atau badan. h.
Bibliografi Bibliografi adalah daftar buku-buku yang ada di suatu tempat yang
disusun berdasarkan urutan abjad nama pengarang, judul, subjek atau keterangan lain tentang buku.
Universitas Sumatera Utara
i. Indeks dan abstrak
Indeks adalah daftar istilah yang disusun berdasarkan urutan abjad atau dengan susunan tertentu dan disertai keterangan yang menunjukkan
tempat istilah tersebut berada. Abstrak adalah uraian yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel
yang biasanya bersifat ilmiah. j.
Sumber geografi Sumber geografi sangat diperlukan oleh perpustakaan. Jenis koleksi ini
berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil laut, gunung,
gurun, curah hujan untuk daerah tertentu. Bentuk sumber geografi pada umumnya adalah atlas, globe, peta”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi non fiksi merupakan koleksi yang penting digunakan oleh siswa untuk mendukung kegiatan
belajar. Koleksi non fiksi meliputi buku-buku teks utama atau buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum sebagai buku pegangan bagi siswa dan guru. Buku
teks pelengkap sebagai bahan tambahan yang mendukung isi informasi buku teks utama dan buku rujukan yang dapat digunakan untuk mencari informasi penting
atau istilah-istilah dengan menggunakan buku rujukan seperti kamus, ensiklopedi. Ketiga jenis koleksi tersebut yaitu buku-buku teks utama atau buku pelajaran,
buku-buku teks pelengkap dan buku-buku rujukan merupakan komponen utama yang diperlukan dan dipergunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar
di sekolah.
b. Buku Fiksi
Kelompok buku-buku fiksi adalah buku-buku yang di tulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan Yusuf, 2005:18. Buku-buku fiksi biasanya
dalam bentuk cerita atau sering dikaitkan dengan novel. Buku-buku jenis fiksi serta buku bergambar dapat merangsang rasa ingin tahu dan dapat
mengembangkan imajinasi anak didik. Buku-buku ini memuat cerita-cerita tentang kehidupan maupun kegiatan-kegiatan selama imajinatif dan berfungsi
sebagai bacaan hiburan.
Universitas Sumatera Utara
B. Koleksi Bahan Bukan Buku
1. “Terbitan berkala majalah dan surat kabar
Terbitan berkala biasanya memuat beberapa artikel atau tulisan dari beberapa pengarang serta berbagai berita dan keterangan lain yang
dianggap penting dengan kala terbit secara teratur. Yang tergolong terbitan berkala adalah surat kabar, majalah dan buletin.
2. Pamflet
Pamflet merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa lembar namun tidak dijilid dan berisi tentang berbagai masalah yang masih
hangat atau mutakhir.
3. Brosur
Brosur atau selebaran adalah bentuk karya cetak yang biasanya memuat berita atau keterangan yang perlu diketahui oleh masyarakat mengenai
keadaan atau kondisi orang atau badan yang menerbitkan selebaran tersebut.
4. Guntingan surat kabar
Guntingan surat kabar atau disebut juga kliping dibuat dari guntingan berita atau tulisan dan artikel dalam surat kabar atau majalah yang
dianggap penting ditempelkan pada selembar kertas kemudian dijilid.
5. Gambar atau lukisan
Gambar atau lukisan adalah bentuk karya seni seseorang yang perlu dihargai keberadaannya. Misalnya hasil karya seni siswa yang biasanya
diletakkan di perpustakaan sekolah.
6. Globe
Globe atau bola dunia perlu disediakan di perpustakaan sekolah untuk mempersiapkan dan menyediakan informasi bagi para siswa yang
menginginkan informasi tentang dunia secara mini”.
Koleksi bahan bukan buku juga perlu untuk dikoleksi perpustakaan sekolah karena pelajar SMA juga membutuhkan bahan bacaan yang berisi berita
seperti surat kabar dan majalah. Selain itu mereka juga membutuhkan informasi tentang suatu lembaga atau organisasi seperti yang dimuat di brosur dan bahan
lain seperti globe yang dapat digunakan sebagai alat peraga dalam belajar.
C. Koleksi Bahan Pandang Dengar Audiovisual
Bahan pandang dengar juga merupakan koleksi perpustakaan. Koleksi bahan pandang dengar adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil
teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas. Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata
dan telinga Darmono, 2001:55.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis koleksi bahan audiovisual diantaranya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara, piringan hitam, CD, VCD, DVD. Koleksi bahan
audiovisual ini juga penting dalam proses belajar. Bahan audiovisual dapat digunakan sebagai alat peraga dimana dengan melihat dan mendengar informasi
yang disajikan dalam koleksi tersebut akan memudahkan para siswa untuk memahami isi informasi yang disampaikan melalui media audiovisual tersebut.
Oleh karena itu, perpustakaan sekolah perlu memperhatikan keberadaan koleksi bahan audiovisual sehingga perpustakaan akan menjadi semakin diminati siswa.
2.3.3 Perbandingan Jumlah Koleksi Perpustakaan Sekolah
Jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Koleksi Dasar
Koleksi dasar sebagai koleksi permulaan yang harus dapat dibina perpustakaan dalam jangka waktu 5 tahun adalah 10 judul per setiap siswa.
Koleksi minimal suatu Perpustakaan Sekolah adalah 20 judul per setiap siswa.
b. Pengembangan Koleksi
Apabila koleksi dasar suatu Perpustakaan Sekolah telah tercapai, maka untuk menjaga agar kondisinya selalu seimbang dengan adanya kerusakan
dan kehilangan, perlu diadakan :
- Pemeliharaan koleksi setiap tahun sebanyak 10 dari koleksi yang sudah ada. - Penambahan koleksi sebanyak 10 dari koleksi yang sudah ada
Samosir, 2003:7.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa Perpustakaan harus memiliki koleksi dasar dengan perincian 10 judul per siswa dan koleksi minimal
20 judul per siswa. Selain itu, Perpustakaan Sekolah juga harus mengadakan pemeliharaan dan penambahan koleksi sebanyak 10 dari jumlah koleksi yang
sudah ada. Dengan demikian Perpustakaan Sekolah akan maju dan bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
bagi siswa baik untuk memnuhi kebutuhan kegiatan belajar maupun memenuhi kebutuhan informasi lain yang berkaitan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sevilla et.al 1993:87 penelitian korelasi adalah ”penelitian yang di rancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu ”penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok” Singarimbun, 1989:3. Metode survei dipilih untuk mengobservasi pemikiran siswa mengenai kebutuhan
informasi dalam dirinya dan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai ketersediaan koleksi perpustakaan yang dapat digunakan untuk mendukung proses
belajar dan memenuhi kebutuhan informasi lainnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan SMA St. Petrus Jl. Parongil No.97 Sidikalang.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 1998:57 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA St. Petrus yaitu siswa kelas 1 satu dan kelas 2 dua
yang berjumlah 336 orang. Dalam penelitian ini tidak termasuk siswa kelas 3 karena sudah tidak mengikuti proses belajar.
Universitas Sumatera Utara