2.1.3 Kandungan Pine Oil pada Desinfektan
Pine oil
dapat berfungsi
sebagai desinfektan,
sanitizer, mikrobisidmikrostatik, insektisida, dan virusida. Prinsip dan daya kerja pine oil
adalah dengan cara mendenaturasi protein. Penggunaannya dapat diaplikasikan
sebagai pembersih untuk di kamar mandi, toilet, bagian dalam kantor, ruangan rumah, bagian dalam rumah sakit, dan lain-lain. Selain itu dapat juga digunakan
untuk mengatasi bau yang membandel.
21,22,23
Tabel. 2.1. Identifikasi Kimia Pine Oil
22
Nama kimia 1-Methyl-4-isoprophyl-1-cyclo-hexen-8-ol
Nama umum dagang Pine Oil 80
Rumpun kimia alpha-Terpineol dan Terpinolon Terpen alkohol
Kode kimia EPA 067002
Rumus kimia C
10
H
18
O Struktur kimia
CH3-C6H9-OH-C
3
H
5
Tabel 2.2 Identifikasi Fisik Pine Oil
22
Parameter Nilai
Berat molekul 154,0
Warna Tidak berwarna sampai kuning pucat
Sediaan Cairan
Gaya berat spesifik 0,952 pada suhu 20
o
pH Tidak dapat larut dalam air
Stabilitas Penelitian
menunjukkan bahwa
penyimpanan yang
diperpanjang hingga 30 hari, substansinya tetap stabil Kelarutan dalam bahan
organik Isopropil alkohol 90
Toluen 90 Tekanan uap
0,2 mmHg pada suhu 20
o
C
Mikroorganisme target yang dapat dibunuh oleh pine oil diantaranya : Brevibacterium ammoniagenes, Enterobacteraerogenes, Candida albicans,
Escherichia coli, bakteri enterik Gram-negatif, kuman rumah tangga, kuman rumah tangga Gram-negatif seperti yang dapat menyebabkan salmonellosis,
Herpes simplex tipe 1 and 2, virus influenza tipe A2Japan, virus influenza tipe ABrazil, bakteri pencernaan, klebsiella pneumoniae, bakteri penyebab bau,
jamur, lumut, Pseudomonas aeruginosa, Trichophyton mentagrophytes, Salmonella choleraesuis, Salmonella typhi, Salmonella typhosa, Serratia
marcescens, Shigella sonnei, Streptococcus faecalis, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus.
22
Penggunaan di rumah sakit dan bagian dalam rumah, cara penggunaanya bila dalam bentuk awal konsentrat, yaitu dengan cara menambahkan ¼ sampai 4
sendok makan pine oil kedalam satu galon air. Basahi permukaan selama 10 menit, kemudian bilas dengan air. Jika dalam bentuk siap pakai, aplikasikan
langsung pine oil, biarkan selama 10 menit, kemudian bilas dengan air bersih.
22
2.1.4 Pseudomonas aeruginosa
2.1.4.1 Morfologi dan Klasifikasi
Bakteri Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri Gram negatif, motil, berbentuk batang tunggal, kadang berpasangan, atau kadang dalam bentuk
rantai pendek, berukuran 0,5-1,0 x 3,0-4,0 µm, umumnya memiliki flagel polar, tetapi terkadang ada 2-3 flagel.
Struktur dinding sel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler pada
bakteri yang tumbuh di perbenihan tanpa sukrosa. Strain yang yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili yang berfungsi untuk perlekatan pada
permukaan sel yang kemudian berperan penting dalam resistensi terhadap fagositosis.
24,25,26,27
Gambar 2.2. Pewarnaan Gram Pseudomonas aeruginosa.
24
Klasifikasi pseudomonas didasarkan pada homologi rRNADNA, dan ciri khas biakannya yang lazim. Berikut beberapa jenis pseudomonas yang penting
dalam bidang kedokteran :
Gambar 2.3. Klasifikasi beberapa pseudomonas yang penting dalam kedokteran.
26
Klasifikasi taksonomi Pseudomonas aeruginosa : Kingdom
: Bakteria Phylum
: Proteobakteria Kelas
: Gamma Proteobakteria Ordo
: Pseudomonadales Famili
: Pseudomonadadaceae Genus
: Pseudomonas Spesies
: Pseudomonas aeruginosa.
24
2.1.4.2 Biakan dan Sifat Pertumbuhan
Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi, dapat tumbuh pada media kultur tanpa ada kandungan O
2
, menggunakan amonia sebagai sumber nitrogen, asetat sebagai sumber karbon,
dan menggunakan 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya. Pseudomonas aeruginosa juga dapat tumbuh pada perbenihan untuk isolasi
kuman Enterobacteriaceae dan kuman Vibrio, serta mentolerir keadaan alkalis. Bakteri ini selain dapat tumbuh secara aerob, juga dapat secara anaerob dengan
menggunakan nitrat dan arginin sebagai akseptor elektron.
24,25,26
Bakteri ini dapat mentolerasi berbagai kondisi fisik termasuk suhu. Resisten terhadap konsentrasi garam yang tinggi, antiseptik lemah, dan
antibiotik yang umum digunakan. Predileksinya di lingkungan yang lembab dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 37-42 ºC, namun pada literatur lain
disebutkan bahwa suhu pertumbuhan optimumnya 35 ºC. Pada suhu pertumbuhan 42 °C dapat dibedakan spesies ini dari spesies pseudomonas yang
lain dalam kelompok effloresensi. Bakteri ini bersifat oksidase-positif, dan tidak memfermentasi karbohidrat, tetapi banyak strain yang mengoksidasi glukosa.
Identifikasi biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase-positif, adanya pigmen khas, dan pertumbuhan pada suhu 42 °C.
22,26
Biakan bakteri ini kadang menghasilkan bau manis atau seperti anggur atau seperti jagung. Hasil isolasi klinik sering menghasilkan beta hemolisis pada
agar darah. Pseudomonas aeruginosa pada biakan dapat membentuk berbagai jenis koloni yang terkadang tidak jelas apakah suatu jenis koloni merupakan
pseudomonas aeruginosa yang berbeda atau varian dari strain yang sama. Pseudomonas aeruginosa dari jenis koloni yang berbeda dapat mempunyai
aktivitas enzimatik dan biokimia yang berbeda dan menghasilkan pola kerentanan yang berbeda terhadap antimikroba.
25
Pigmen khas yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah : 1.
Piosianin, yaitu pigmen hijau–kebiruan atau kebiru-biruan yang tidak berflouresensi, berdifusi kedalam agar, dan larut dalam kloroform.
Sedangkan strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin.
Gambar 2.4. Pigmen piosianin pada sebagian besar Pseudomonas aeruginosa.
24