Kandungan Pine Oil pada Desinfektan

Bakteri ini dapat mentolerasi berbagai kondisi fisik termasuk suhu. Resisten terhadap konsentrasi garam yang tinggi, antiseptik lemah, dan antibiotik yang umum digunakan. Predileksinya di lingkungan yang lembab dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 37-42 ºC, namun pada literatur lain disebutkan bahwa suhu pertumbuhan optimumnya 35 ºC. Pada suhu pertumbuhan 42 °C dapat dibedakan spesies ini dari spesies pseudomonas yang lain dalam kelompok effloresensi. Bakteri ini bersifat oksidase-positif, dan tidak memfermentasi karbohidrat, tetapi banyak strain yang mengoksidasi glukosa. Identifikasi biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase-positif, adanya pigmen khas, dan pertumbuhan pada suhu 42 °C. 22,26 Biakan bakteri ini kadang menghasilkan bau manis atau seperti anggur atau seperti jagung. Hasil isolasi klinik sering menghasilkan beta hemolisis pada agar darah. Pseudomonas aeruginosa pada biakan dapat membentuk berbagai jenis koloni yang terkadang tidak jelas apakah suatu jenis koloni merupakan pseudomonas aeruginosa yang berbeda atau varian dari strain yang sama. Pseudomonas aeruginosa dari jenis koloni yang berbeda dapat mempunyai aktivitas enzimatik dan biokimia yang berbeda dan menghasilkan pola kerentanan yang berbeda terhadap antimikroba. 25 Pigmen khas yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah : 1. Piosianin, yaitu pigmen hijau–kebiruan atau kebiru-biruan yang tidak berflouresensi, berdifusi kedalam agar, dan larut dalam kloroform. Sedangkan strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin. Gambar 2.4. Pigmen piosianin pada sebagian besar Pseudomonas aeruginosa. 24 2. Flouresen, yaitu pigmen hijau-kekuningan yang larut dalam air. Pigmen pioverdin yang berflouresesi memberikan warna kehijauan pada agar. Sedangkan beberapa strain menghasilkan pigmen piomelanin yang berwarna hitam atau piorubin yang berwarna merah gelap. 25,26,27 Gambar 2.5. Koloni Pseudomonas aeruginosa pada media agar.