UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2.4. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : timbangan analitik, gelas ukur, botol maserasi, ayakan mesh 40, corong, kertas saring,
kapas, perangkat vacuum rotary evaporator EYELA, beaker glass, pipet tetes, tabung reaksi, spatula, cawan penguap, labu Erlenmeyer, hot plate,
batang pengaduk, botol sampel, aluminium foil, plastic wrap, oven, tanur, botol timbang, krus silikat, krus tang, desikator, pinset, kandang tikus,
tempat makan dan minum tikus, timbangan hewan, alat pencekok oral sonde, syringe, kaca objek, cover glass, mikropipet, seperangkat alat
bedah, wadah pembiusan, mikroskop optik, tube, centrifuge, vortex, Hemasitometer Improved Neubauer, freezer, waterbath, Kit ELISA,
ELISA reader, plat KLT silika gel, chamber, lampu UV-Visible, dan TLC Scanner.
3.3. Rancangan Penelitian
3.3.1. Besar Sampel
Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri atas 4 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus putih jantan galur Sprague-
Dawley. Jumlah tikus yang digunakan pada setiap kelompok penelitian berdasarkan pada Research Guidelines for Evaluating The Safety and
Efficacy of Herbal Medicines WHO, 2000 yaitu untuk pengujian pada hewan pengerat masing-masing kelompok terdiri dari setidaknya lima
ekor. Hewan uji yang digunakan sebanyak 20 ekor tikus.
3.3.2. Dosis Perlakuan
Acuan dosis yang digunakan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kumar, et al 2013. Perhitungan dosis yang diberikan
dapat dilihat pada lampiran. Pemberian ekstrak dilakukan selama 48 hari sesuai dengan siklus spermatogenesis tikus Krinke, 2000. Perlakuan
yang digunakan adalah kontrol tanpa perlakuan dan tikus yang diberi ekstrak daun sambiloto Andrographis paniculata Nees. dengan 3 dosis
yang berbeda. Perlakuan yang digunakan terdiri dari :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.1 Perlakuan terhadap kelompok tikus
Kelompok Perlakuan
Lama Perlakuan
Bagian yang digunakan
Pengukuran I
Kontrol Negatif
Diberi pembawa
Tween 80 sebanyak 1 mL
48 hari - Cauda
epididimis - Testis
- Darah - Morfologi
spermatozoa - Jumlah
spermatosit pakiten
- [ ] Spermatozoa - [ ] T
II Kondisi
untuk dosis rendah
Diberi emulsi ekstrak daun
sambiloto Andrographis
paniculata Nees.
dengan dosis rendah yaitu 100 mgkg BB
48 hari - Cauda
epididimis - Testis
- Darah - Morfologi
spermatozoa - Jumlah
spermatosit pakiten
- [ ] Spermatozoa
- [ ] T III
Kondisi untuk dosis
sedang Diberi emulsi ekstrak
daun sambiloto
Andrographis paniculata
Nees. dengan dosis sedang
yaitu 200 mgkg BB 48 hari
- Cauda epididimis
- Testis - Darah
- Morfologi spermatozoa
- Jumlah spermatosit
pakiten - [ ]
Spermatozoa - [ ] T
IV Kondisi
untuk dosis tinggi
Diberi emulsi ekstrak daun
sambiloto Andrographis
paniculata Nees.
dengan dosis tinggi yaitu 400 mgkg BB
48 hari - Cauda
epididimis - Testis
- Darah - Morfologi
spermatozoa - Jumlah
spermatosit pakiten
- [ ] Spermatozoa
- [ ] T
Keterangan : [ ] Spermatozoa : konsentrasi spermatozoa [ ] T : konsentrasi testosteron serum
3.4. Kegiatan Penelitian