Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakan yang diberikan. 2 Orang tua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anak, yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan paling utama pola asuh yang diterapkan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak, sehingga dapat mencegah dan menghindari segala bentuk dan perilaku menyimpang pada anak dikemudian hari, betapa sulitnya mendidik anak dan betapa repotnya mengasuh anak, bahkan anak merupakan salah satu ujian hidup manusia, Allah SWT telah memberitahukan dengan jelas dalam Al-Qur’an surah Al-anfal8: 28 sebagai berikut:            “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. ” 3 Anak merupakan titipan dari Allah dan tugas orang tua adalah mendidiknya, At-tirmidzi meriwayatkan dari Ayyub bin Musa dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “Tidak ada suatu pemberian yang diberikan oleh ayah orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada pemberian budi pekerti yang baik”. Ibnu majah juga meriwayatkan dari Ibnu 2 Theo Riyanto, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002 h. 89 3 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2000,h. 143 Abbas ra. Bahwa Rasulullah saw, bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan didikilah mereka dengan budi pekerti yang baik”. 4 Berdasarkan dari hadist-hadist pedagogis diatas dapat disimpulkan bahwa para orangtua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing anak-anak dengan kebaikan. Tidak sedikit orang tua yang belum menyadari pentingnya mendidik anak dengan pola asuh yang baik, yang disebabkan minimnya wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh serta tidak adanya keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak. Sejatinya, orangtua diharapkan akan mampu menerima, menyerap, dan mencerna informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak. Sikap dapat diubah atau berubah melalui banyak cara, melalui perubahan komponen sikap. Sedangkan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap adalah pengetahuan, pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu. 5 Pada akhir-akhir ini muncul beberapa metode untuk mengarahkan anak- anak berperilaku baik. Salah satu metode dalam rangka membawa anak-anak menjadi sesuatu yang diharapkan tanpa harus memaksa apalagi dengan ancaman dan kekerasan adalah dengan metode Hypnoparenting, yaitu metode yang menggabungkan praktek pengasuhan anak dengan pengetahuan hypnosis. 4 Abdullah Nahih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Semarang: Asy- Syi’fa, 1981, h. 179 5 Biro Pelayanan Program Integresi-Pusdiklat Tenaga Program, Panduan Orientasi Bina Keluarga Balita, Jakarta: BKKBN, 1990 h. 8 Oleh karena itu Penyuluhan sebagai ilmu sosial terapan, seharusnya mampu berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM, terutama dalam membentuk dan mengubah perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih berkualitas. Termasuk orangtua yang bermasalah dalam pola asuh. Lebih dari pada itu penyuluhan yang dilakukan tentang pola asuh orangtua terhadap anak berbasis hypnoparenting diharapkan dapat menyadarkan para orang tua bagaimana menyikapi anak yang bermasalah seperti anak yang tidak mau sekolah, tidak mau belajar, tidak mau shalat, susah makan, suka berbohong, berkata kasar dan tidak sopan dan kenakalan-kenakalan lainnya, dengan penyuluhan berbasis hypnoparenting memberikan pembekalan-pembekalan sehingga para orang tua menjadi lebih mengerti bagaimana mendidik anak dengan pola asuh yang baik. Dan pada akhirnya orang tua mendapatkan pengetahuan dan data menerapkan cara mendidik anak dengan baik. Penanganan permasalahan anak dengan metode hypnoparenting termasuk metode yang sangat cepat bereaksi karena dilakukan dengan penanaman sugesti dalam alam bawah sadar anak. Maka atas dasar itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektifitas penyuluhan tentang pola asuh orangtua berbasis hypnoparenting. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Efektifitas Penyuluhan Pola Asuh Orang Tua Berbasis Hypnoparenting Pada Wali Murid Paud Pelangi Di Bogor”.

B. Pembatasan dan perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas, maka penulis membatasi masalah hanya pada efektifitas penyuluhan tentang pola asuh orangtua berbasis hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor. Meliputi pola komunikasi yang dilakukan orang tua sebelum mengikuti penyuluhan serta apakah orang tua menggunakan Pola asuh berbasis Hypnoparenting setelah mengikuti penyuluhan.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan penelitian ini adalah : a. Bagaimana metode penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor? b. Apakah terdapat efektifitas ketercapaian tujuan penyuluhan Pola asuh berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah untuk memperoleh gambaran tentang keefektifan penyuluhan pola asuh orang tua berbasis hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis. Yaitu pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menambah wawasan tentang ilmu penyuluhan, dan pola asuh orangtua berbasis hypnoparenting. b. Akademis. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi perpustakaan Universitas, perpustakaan Fakultas, serta sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. c. Praktis. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama kaum orangtua yang ingin mengetahui tentang bagaimana pola asuh orangtua yang baik.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu field research penelitian lapangan, yang dimana penelitian langsung terjun ke lapangan objek penelitian untuk mengamati sesuatu. Dalam hal ini mengenai efektifitas penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor.

2. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. 6 Penelitian kualitatif memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk narasi, cerita mendalam atau rinci dari para responden hasil wawancara dan atau observasi. 7 Perspektif penelitian dalam hal ini dikemukakan dalam sebutan perspektif emik, yakni data yang dipaparkan dalam bentuk deskripsi menurut bahasa, cara pandang subjek penelitian. 8 Dalam hal ini penulis ingin mendeskripsikan subjek, menganalisis efektifitas penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Paud Pelangi di Bogor yang beralamat di Jln.Johar VIII No. 1 Kel. Kedung Waringin Kec. Tanah Sareal Taman Cimanggu -Bogor 16163 Dan adapun waktu penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 April sampai dengan 13 September 2013.

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah satu orang penyuluh dari lembaga luar yaitu People Power Consulting PPC yang bekerja sama dengan Paud Pelangi, dua orang dewan guru yang merangkap sebagai kader Bina Keluarga Balita BKB yang merupakan tim penyuluh, dan 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Pt Rosdakarya, 2007,cet. Ke-33, edisi revisi, h. 4. 7 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, cet. 2 Malang: UMM Press, 2010, h. 55. 8 Ibid., h. 55