Keadaan Siswa Paud Pelangi Struktur Organisasi Paud Pelangi

55

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan

Pada bab ini, sebelum penulis memaparkan tentang kegiatan penyuluhan Hypnoparenting yang ada di Paud Pelangi, terlebih dahulu penulis akan mendeskripsikan informan dalam penelitian ini. Penulis membagi tiga sumber yang diteliti. Pertama, informan Guru pengajar Paud Pelangi sekaligus kader BKB. Kedua, informan penyuluh, yaitu yang orang ahli dibidang Psikologi yang ditunjuk oleh pihak Lembaga. Ketiga informan anak yang terdiri dari lima orang tua murid yang melaksanakan metode hypnoparenting. Lebih lengkapnya sebagai berikut: 1. Informan Guru Paud Pelangi a.

R. Endang. S

Informan pertama adalah kepala sekolah Paud Pelangi yang merangkap sebagai kader Bina keluarga Balita BKB. Beliau bernama R. Endang. S, lahir di Bogor tanggal 3 Desember 1966. Beliau mulai mengajar di Paud Pelangi sejak tahun 2012, yang sebelumnya beliau sebagai kepala sekolah di Paud Wulandari pada tahun 2008 sampai 2009. Beliau juga adalah sebagai kader kelompok kerja PKK POKJA bidang pendidikan pada tahun 2010 sampai 2011, karena kepeduliannya terhadap lingkungan disekitar, beliau melihat banyak anak usia dini yang tidak sekolah dikarenakan tidak adanya biaya untuk sekolah disekolah TK. Kehidupan dilingkungannya secara perekonomian berada pada menengah kebawah, karena hal itu mendorong beliau bergabung bersama Paud Pelangi membangun lembaga pendidikan untuk anak usia dini yang bisa dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah, untuk menciptakan anak-anak yang berpendidikan. Berawal dari kepedulian dan kecintaannya terhadap anak-anak beliau mendedikasikan waktunya dengan menjadi pengajar di Paud Pelangi sampai saat ini. Beliau terus menambah wawasannya terutama dalam bidang pendidikan anak dan mendidik anak balita. ”Di umur saya yang kurang lebih hampir 47 tahun ini saya tergerak untuk kuliah, karena saya ingin menambah wawasan saya terutama dalam bidang pendidikan anak usia dini. Diantaranya mbak saya jadi sedikit paham antara pendidikan anak dengan mendidik anak itu berbeda, pendidikan anak itu lebih kepada hal-hal yang berkaitan dengan mendidik anak seperti pada metode yang digunakan, kurikulum atau alat-alatnya. Sementara mendidik anak, itu hubungannya langsung dari orangtua kepada anaknya. Seperti penerapan pola asuh, misalnya.” 1 Ibu Endang memang peduli sekali terhadap segala hal yang berkenaan dengan anak, terutama yang berkenaan dengan pendidikan, pola pengasuhan, pembentukan kepribadian, dan akhlak anak. Oleh karena itu sebelum terbentuknya BKB, beliau sudah aktif memberikan penyuluhan tentang mendidik anak kepada ibu-ibu disekitar rumahnya. 1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Endang. Bogor. 17 Juli 2013

b. Ani Warni

Bunda Ani, begitu beliau biasa disapa merupakan salah satu tenaga penyuluh atau kader BKB Paud Pelangi. Lahir di Bogor 37 tahun silam. Saat ini beliau tinggal tidak jauh dari Paud Pelangi. Karir Bunda Ani di BKB Pelangi berawal dari keikutsertaannya dalam kegiatan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga PKK tingkat RW di lingkungan rumahnya, sehingga akhirnya beliau menjadi salah satu pengajar di Paud Pelangi. Bunda Ani menjabat sebagai kader inti di BKB Paud Pelangi. Menurutnya, memberikan pengetahuan kepada para orangtua tentang mengasuh dan mendidik anak itu tidak kalah penting dengan mendidik anak itu sendiri. Akan tetapi bukan berarti mendidik anak menjadi harus dikesampingkan. “Mendidik anak itu memang penting, tapi mendidik orangtunya agar mengerti bagaimana seharusnya mendidik anak, itu menurut saya jauh lebih penting. Kenapa begitu? Karena anak itu akan mengikuti saja bagaimana orangtuanya. Ibaratnya begini, kalau bibitnya jelek, jangan berharap banyak untuk mendapatkan hasil panen yang bagus. Nah, untuk dapat hasil yang bagus bagaimana caranya? Tentunya harus punya modal yang cukup, bibitnya harus bibit unggul, perawatannya juga harus tepat, dan sebagainya. Untuk orangtua, apa yang diperlukan? Yang diperlukan adalah ilmu pengetahuan tentang bagaimana mendidik dan mengasuh anak. Tentunya itu saja tidak cukup harus juga didukung oleh faktor lain, seperti memilihkan sekolah yang bagus untuk anak, memberikan tontonan yang bermutu dan sebagainya.” 2 Menurut Bunda Ani, mendidik orangtua berkaiatan erat dengan mendidik anak. Dalam hal mendidik orangtua, yang menjadi sasaran 2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ani Warni. Bogor. 17 Juli 2013