Dampak Pola Asuh Penyuluhan
3.
Hypnoparenting 1.
Pengertian Hypnoparenting
Hypnoparenting berasal dari kata hypnosis dan parenting. Kata hypnosis berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dalam hal
ini untuk berkomunikasi dengan mengistirahatkan energi jiwa sadar pada anak komunikasi mental maupun pada pembinanya.
38
Menurut beberapa ahli hypnosis, memberikan definisi sebagai seni komunikasi untuk mempengaruhi
seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak, kondisi hypnosis menyerupai tidur dengan kondisi
dimana perhatian menjadi terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi.
39
Dengan demikian penulis menyimpulkan hypnosis adalah suatu seni, metode, dan teknik berkomunikasi yang sangat persuasif dan sugestif dengan
tujuan agar apa yang dimaksudkan dapat dipahami dan dilakukan oleh lawan bicara.
Parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Jadi hypnoparenting
dapat diartikan sebagai pembinaan anak dengan memerhatikan pengaruh hypnosis untuk selalu menanamkan rekaman atau sugesti positif pada jiwa bawah sadar
anak.
40
38
Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting. Jakarta: Penerbit Plus, 2012, Cet. ke-2, h.12
39
Bruce Goldberg, Self Hypnosis:Bebas Masalah Dengan Hypnosis, Penerjemah Cahya Wiratama, Yogyakarta, PT. Bentang Pustaka, 2007, h.18.
40
Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h. 14
Selanjutnya penulis menyimpulkan bahwa hypnoparenting adalah pola asuh orangtua terhadap anak dengan menggunakan metode hypnosis yaitu seni
berkomunikasi efektif dengan teknik tertentu yang langsung mendapat respon melalui penanaman sugesti kedalam pikiran bawah sadar anak-anak untuk
membentuk kepribadian anak dengan penuh cinta dan kasih sayang tanpa dengan kekerasan dan paksaan. Hypnoparenting merangsang anak secara fisiologis dan
menyugesti secara psikologis. Hypnosis adalah salah satu cara yang angat efektif untuk menjangkau
pikiran bawah sadar dengan cepat dan mudah. Proses komunikasi yang dilakukan sehari-hari dengan anak merupakan suatu proses hypnosis. Melalui proses
komunikasi tersebut dapat menanamkan sugesti atau ide baru yang selama ini tidak ada dalam kamus mereka sebelumnya. Jika anak “terhypnosis” dengan pesan
yang negatif, jangan heran bahwa anak data memiliki ide dan mendalami pesan negatif tadi sehingga menjadi nilai dasar yang akan terbawa terus sampai
dewasa.
41
Dengan demikian penulis menyimpulkan dibutuhkan sugesti positif kepada anak agar mereka menjadi anak yang bermental kuat, berpikir positif,
bersemangat dan tidak takut tantangan.