Fungsi Pikiran Bawah Sadar
Tabel 2. Gelombang otak dan aktifitas tubuh.
47
Tipe Gelombang
Otak Laju
Frekuensi Hz
Kondisi Tubuh
Bheta 12-40
Kerja mental dengan konsentrasi tinggi, berinteraksi, khawatir, tenang.
Alfa 8-12
Keadaan relaxed alertness, meditasi, mimpi yang dapat diingat setelah terbangun, gerbang antara
pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Theta
4-8 Saat tidur yang disertai mimpi, saat terjadi REM
rapid eye movement yaitu bola mata bergerak dengan cepat ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke
bawah seperti melihat sesuatu dengan cepat. Pikiran bawah sadar terbuka lebar, daya kreatifitas.
Delta 0,1-4
Tidur nyenyak tanpa mimpi sering di temukan pada otak bayi, pingsan, koma.
Dari tabel di atas seseorang dapat masuk kondisi hypnosis, apabila gelombang otak dalam kondisi alfa yang ditandai dengan rileksnya seluruh tubuh
atau dalam hypnotism kondisi ini biasa disebut dengan trans, yaitu kondisi seperti mengantuk. Kondisi seperti ini dapat terjadi dengan alamiah ataupun dengan
bantuan seorang hipnotis. Hal ini dapat diperhatikan dari praktek-praktek hypnosis di televisi seorang klien selalu tampak seperti tertidur dengan sangat
cepat ketika seorang hypnotis menjentrikan jarinya.
47
Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h.31
Pada kondisi alfa pemberian sugesti atau stimulus kepada seseorang akan diterima oleh otaknya dan disimpan dalam pikiran alam bawah sadarnya. Pikiran
alam bawah sadar akan menyimpan memori jangka panjang yang akan dilaksanakan dan dijadikan pembiasaan dalam perilaku dan bersifat permanen,
segala sugesti yang telah masuk kedalam pikiran bawah sadar cenderung akan langsung dilaksanakan. Dalam hal ini Sigmun Freud mengungkapkan, betapa
alam bawah sadar manusia sangat berpengaruh dalam perilaku manusia. Area bawah sadar menurutnya adalah semacam “tempat pembuangan” berbagai
stimulus, keinginan, serta pengalaman yang tidak dapat direalisasikan dengan baik. Semuanya mengendap dalam alam bawah sadar dan sulit disadari bagi setiap
individu. Karenanya, alam bawah sadar memotivasi sebagian kata-kata, perasaan, dan perilaku individu.
48
Hypnosis atau pemberian sugesti yang dilakukan kepada anak-anak dapat dilakukan secara langsung seperti halnya kepada orang dewasa, khususnya bagi
anak-anak yang tergolong pendiam. Namun bagi anak yang aktifitas tubuh dan otaknya tinggi biasanya dilakukan pada saat anak menjelang tidur. Ini adalah
upaya agar otak anak mencapai gelombang alfa dan theta yaitu di saat tubuh dan otak anak dalam keadaan rileks. Dan kondisi rileks ini dapat terjadi disaat anak-
anak merasakan kantuk.
49
Pada fase ini dapat dikatakan seperti kondisi mengantuk, di mana seluruh tubuh melemas dan pasrah. Bagi anak atau orang
dewasa yang telah masuk gelombang alfa bahkan theta atau telah masuk
48
Sigmund Freud, pengantar Umum Psikoanalisis, penerjemah Haris Setiowati, Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006, h. 407.
49
Arisandi Setyono, Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif Dengan Hypnosis, Jakarta: PT. gramedia Utama, 2006 , h. 117
kegerbang alam bawah sadarnya akan merasakan ketenangan atau relaksasi yang penuh. Hal ini telah Allah jelaskan dalam al Qur’an surah al- anfal8: 11 berikut:
………………………
“
Ingatlah, ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya……………….,
50
Dengan menggunakan hypnosis diharapkan dapat menggabungkan pengetahuan mengenai bagaimana cara membesarkan anak dengan baik. Terutama
penanaman mental atau perilaku yang baik bahkan nilai-nilai spiritual yang agung, serta segala persiapan yang akan dihadapi oleh anak pada fase-fase perkembangan
dalam rentan kehidupannya sebagai tugas orangtua dengan pemberian sugesti bersifat positif kedalam alam bawah sadarnya.
Hypnosis adalah suatu seni, metode atau teknik komunikasi verbal dan non verbal yang persuasif dan sugestif.
51
Bila orang yang dihipnosi tersugesti baik sadar atau tidak, dia dapat dikatakan dalam keadaan “terhipnosis”. Peristiwa
sehari-hari, sengaja atau tidak, bila tersugesti oleh hal tersebut maka dapat dikatakan juga bahwa kita terhipnosis oleh peristiwa tersebut.
Apa yang terjadi kalau peristiwa kita alami berulang-berulang, seperti halnya iklan di televisi dilihat dan didengar berulang-ulang, cepat atau lambat
kita akan terpengaruh dan meyakini bahwa hal itu benar atau hal itulah yang sebenarnya. Dapat dibayangkan, sebagai ornagtua tentunya setiap hari selalu
50
Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. PEnerbit Diponegoro, 2000,h. 142
51
Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h.8
berhubungan dengan anak baik memalui verbal pembicaraan dan nonverbal perilaku atau aktifitas yang dilihat. Percaya atau tidak, sebagai orangtua selalu
menghipnotis anaknya sendiri. Oleh karenanya, sebagai orangtua harus berhati- hati dengan perilaku terhadap anak. Anak akan terinduksi oleh perilaku, tindak-
tanduk, dan cara komunikasi orangtua dengan mereka.
47