Contoh-contoh kasus-kasus pelanggaran HAM
114
PKn SMPMTs Jilid 1
Pertama, kasus Marsinah. Kasus ini berawal dari unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan buruh PT CPS pada
tanggal 3–4 Mei 1993. Aksi ini berbuntut dengan di PHKnya 13 buruh. Marsinah menuntut dicabutnya PHK yang menimpa
kawan-kawannya. Pada 5 Mei 1993 Marsinah menghilang dan akhirnya pada 9 Mei 1993, Marsinah ditemukan tewas dengan
kondisi yang mengenaskan di hutan Wilangan Nganjuk. Perkembangan pengusutan kasus ini menghasilkan keterlibatan
6 anggota TNI AD dari kesatuan Danintel Kodam, Kopassus, 20 Polri serta 1 orang Kejaksaan. Namun perlakuan Kodim tidak
berhenti pada PHK 13 orang dan matinya Marsinah, karena pada tanggal 7 Mei 1993 masih ada 8 orang buruh PT CPS di
PHK oleh Kodim di markas Kodim Prisma 4, April 1994: 71–73, Saurip Kadi, 2000: 24.
Kedua, kasus Universitas Muslim Indonesia UMI, Ujung Pandang, 26 April 1996. Awal dari kerusuhan tersebut bermula
pada aksi unjuk rasa mahasiswa UMI terhadap kenaikan tarif angkutan kota Pete-Pete yang memberatkan kalangan pelajar
dan mahasiswa yang dikenai aturan lebih dari yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan sebesar Rp 100,00. Namun sayang-
nya, aparat keamanan bersikap berlebihan dan represif dalam meng-hadapi pengunjuk rasa tersebut sehingga pecah insiden
berdarah yang menimbulkan korban jiwa di pihak mahasiswa dengan cara menyerbu kampus UMI dan menembak dengan
peluru tajam sehingga jatuh korban Saurip Kadi, 2000: 27.
Ketiga, Kasus pembunuhan Tengku Bantaqiah, 23 Juli 1999. Tengku Bantaqiah adalah seorang tokoh ulama
terkemuka di Aceh. Kasus ini bermula dari informasi adanya sejumlah senjata di salah seorang tokoh Dayah Bale. Untuk
mendalami informasi tersebut pada tanggal 23 Juli 1999, Danrem menugaskan Kasi Intelnya untuk melakukan
penyelidikan. Operasi ini ternyata mengakibatkan pengikut Tengku Bantaqiah ditembaki oleh aparat setempat. Sebanyak
51 orang termasuk Tengku Bantaqiah tewas. Berdasarkan
3 Ibu bapak mempunyai
hak utama untuk memi-
lih macam pengajaran
yang akan d i b e r i k a n
k e p a d a a n a k - a n a k
mereka.
Pasal 27
1 S e t i a p orang ber-
hak untuk turut serta
dengan be- bas dalam
hidup kebu- dayaan ma-
s y a r a k a t , untuk me-
ngecap ke- n i k m a t a n
k e s e n i a n dan untuk
turut serta dalam ke-
majuan ilmu pengetahuan
serta men- dapat man-
faatnya.
115
PKn SMPMTs Jilid 1
penyelidikan sebanyak 24 anggota TNI dinyatakan sebagai tersangka, termasuk di dalamnya Letkol Inf. Sudjono. Hilangnya
Letkol Inf. Sudjono Kasi Intel Korem 011Lilawangsa, tentu saja membuat penyelesaian kasus ini menjadi terhambat, karena
motivasi pembantaian itu menjadi kabur. Apakah pembantaian itu merupakan kebijakan yang diambil dalam satu kerangka
kebijakan mengatasi masalah Aceh ataukah semata-mata karena tindakan yang diambil atas pertimbangan kondisi
lapangan Saurip Kadi, 2000: 36 .
Beberapa pelanggaran HAM yang lain yang dituntut oleh masyarakat untuk diselesaikan melalui Pengadilan HAM antara
lain Kasus Trisakti 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 mahasiswa dan Kasus Pasca Jajak Pendapat di Timor Timur yang ditandai
dengan praktek bumi hangus, pembunuhan massal di Gereja Suai, pembunuhan di Los Palos, Maliana, Liquisa dan Dili. Kasus
Pasca Jajak Pendapat di Timor Timor telah disidangkan lewat Pengadilan HAM ad. hoc.
Kemudian contoh-contoh pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh masyarakat terutama pada berbagai kasus
konflik di berbagai daerah, seperti kasus Sanggauledo, Tasikmalaya, Maluku, dan Ambon. Apabila dicermati dalam
kehidupan sehari-hari kasus pelanggaran oleh seseorang atau masyarakat terutama pada perbuatan main hakim sendiri,
seperti pengeroyokan, pembakaran sampai tewas terhadap orang yang dituduh atau ketangkap basah melakukan pencurian.
Penyelesaian pertikaian atau konflik dengan kebiasaan pengeroyokan sebagai bentuk main hakim sendiri juga tampak
sangat kuat di kalangan para pelajar. Hal ini mencerminkan suatu kehidupan yang tidak beradab yang semestinya dalam
menyelesaikan persoalan konflik dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat seperti melakukan perdamaian, mengacu
pada aturan main yang berlaku, atau melalui lembaga-lembaga yang ada atau hukum yang berlaku.
2 S e t i a p orang ber-
hak untuk d i p e r l i n -
dungi ke- pentingan-
k e p e n - tingan mo-
ral dan m a t e r i i l
yang dida- patnya se-
bagai hasil dari se-
suatu pro- duksi da-
lam la- pangan il-
mu penge- tahuan, ke-
susasteraan atau kese-
nian yang diciptakan
sendiri.
Pasal 28
Setiap orang berhak atas
suatu susunan sosial interna-
sional di dalam mana hak-hak
dan kebebasan- kebebasan yang
termaktub di dalam pernya-
taan ini dapat di- laksanakan se-
penuhnya.
116
PKn SMPMTs Jilid 1