Macam-macam instrumen HAM nasional
104
PKn SMPMTs Jilid 1
2 Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
3 Hak mengembangkan diri misalnya hak: pemenuhan
kebutuhan dasar, meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari iptek, memperoleh
informasi, melakukan pekerjaan sosial.
4 Hak memperoleh keadilan misalnya hak: kepastian
hukum, persamaan di depan hukum. 5
Hak atas kebebasan pribadi misalnya hak: memeluk agama, keyakinan politik, memilih status kewargane-
garaan, berpendapat dan menyebarluaskannya, mendirikan parpol, LSM dan organisasi lain, bebas
bergerak dan bertempat tinggal.
6 Hak atas rasa aman misalnya hak: memperoleh suaka
politik, perlindungan terhadap ancaman ketakutan, melakukan hubungan komunikasi, perlindungan
terhadap penyiksaan, penghilangan dengan paksa, dan penghilangan nyawa.
7 Hak atas kesejahteraan misalnya hak: milik pribadi
dan kolektif, memperoleh pekerjaan yang layak, mendirikan serikat kerja, bertempat tinggal yang layak,
kehidupan yang layak, dan jaminan sosial.
8 Hak turut serta dalam pemerintahan misalnya hak:
memilih dan dipilih dalam pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan
pemerintah, mengajukan usulan kepada pemerintah.
9 Hak wanita hak yang samatidak ada diskriminasi
antara wanita dan pria dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluargaperkawinan.
10 Hak anak misalnya hak: perlindungan oleh
orang tua, keluarga, masyarakat dan negara, ber- ibadah menurut agamanya, berekspresi, perlakuan
khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan seksual, perdagangan
anak, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Pasal 20
1 Setiap orang mempunyai
hak atas ke- b e b a s a n
berkumpul dan berapat.
2 Tiada se- orang jua-
pun dapat dipaksa me-
masuki sa- lah satu per-
kumpulan.
Pasal 21
1 Setiap orang berhak turut
serta dalam pemerintahan
n e g e r i n y a sendiri, baik
d e n g a n l a n g s u n g
maupun de- ngan peran-
taraan wa- k i l - w a k i l
yang dipilih dengan be-
bas.
2 S e t i a p orang ber-
hak atas ke- s e m p a t a n
yang sama untuk di-
angkat da- lam jabatan
pemerintah negerinya.
105
PKn SMPMTs Jilid 1
c. Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 tentang
Pengesahan Convention on The Rights of the Child Konvensi tentang Hak-hak Anak
Sidang yang ke-44 Majelis Umum PBB bulan Desember 1989 telah berhasil menyepakati sebuah
Resolusi, yakni Resolusi MU PBB No. 4425 tanggal 5 Desember 1989 tentang Convention on the Rights of the
Child Wayan Parthiana, 1990 : 3–11. Pengertian anak menurut Konvensi ini menekankan pada faktor umur yakni
setiap orang yang masih berumur di bawah 18 delapan belas tahun. Kecuali jika berdasarkan hukum yang berlaku
bagi anak menentukan batas umur yang lebih rendah dari 18 tahun.
Resolusi tersebut menggambarkan situasi dan kondisi anak-anak di pelbagai belahan bumi yang sangat
memprihatinkan seperti karena kondisi sosial yang di bawah standar, kelaparan, bencana alam, eksploitasi, konflik
bersenjata, buta huruf, dan lain sebagainya yang mengakibatkan anak-anak tidak hidup dan berkembang
dengan layak. Konvensi ini sebenarnya merupakan lanjutan atau salah satu mata rantai dari usaha-usaha masyarakat
internasional yang telah dilakukan jauh sebelumnya, yaitu mulai dari Liga Bangsa-Bangsa dikeluarkannya Deklarasi
Jenewa 1924 Geneve Declaration of 1924 tentang pembentukan Uni Internasional Dana dan Keselamatan
Anak-Anak Save the Children Fund International Union. Demikian pula PBB secara khusus memiliki salah satu
organisasi khusus yang berkenaan dengan anak-anak yakni UNICEF United Nations Children’s FundDana PBB
untuk Anak-Anak. Deklarasi PBB mengenai Hak-hak Anak tahun 1959 Declaration on the Rights of the Child of 1959
dan deklarasi PBB tentang Tahun anak-anak Internasional Declaration on the International Year of the Child of 1979.
Bahkan jauh sebelumnya, Undang-Undang No. 8 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against Torture and
3 K e m a u a n rakyat harus
menjadi da- sar kekua-
saan peme- rintah; ke-
mauan ini harus dinya-
takan dalam pemilihan-
p e m i l i h a n berkala yang
jujur dan yang dila-
kukan me- nurut hak pi-
lih yang ber- sifat umum
dan berke- samaan, ser-
ta dengan pemungutan
suara yang r a h a s i a
ataupun me- nurut cara-
cara lain yang juga
m e n j a m i n k e b e b a s a n
mengeluar- kan suara.
106
PKn SMPMTs Jilid 1
Other Cruel, Inhuman or Degrading Tratment or Punish- ment Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
Pada dasarnya konvensi memuat ketentuan pokok yang mengatur pelarangan penyiksaan baik fisik maupun
mental, dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia yang
dilakukan oleh atau atas hasutan dari atau dengan persetujuansepengetahuan pejabat publik dan orang lain
yang bertindak dalam jabatannya. Ini berarti negara RI yang telah meratifikasi wajib mengambil langkah-langkah
legislatif, administrarif, hukum dan langkah-langkah efektif lain guna mencegah tindakan penyiksaan tindak pidana
di dalam wilayah yurisdiksinya. Misalnya langkah yang dilakukan dengan memperbaiki cara interograsi dan
pelatihan bagi setiap aparatur penegak hukum dan pejabat publik lain yang bertanggung jawab terhadap orang-orang
yang dirampas kemerdekaannya.