125
PKn SMPMTs Jilid 1
3. Secara sendiri-sendiri atau bekerja sama dengan Komnas HAM
dapat melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia.
Partisipasi masyarakat dalam upaya penegakan HAM terutama dilakukan oleh LSM Lembaga Swadaya Masyarakat atau NGO
Non Governmental Organization yang programnya berfokus pada demokratisasi dan pengembangan HAM LSM prodemokrasi dan
HAM. Yang termasuk LSM ini antara lain YLBHI Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Kontras komisi untuk orang hilang dan
korban tindak kekerasan.
Secara perorangan upaya penegakan HAM dapat berupa perilaku aktif setiap warga negara secara individual atau kelompok
dalam ikut menyelesaikan masalah pelanggaran HAM, baik yang bersifat nasional maupun internasional sesuai dengan kemampuan
dan prosedur yang dibenarkan. Bentuknya bisa berupa: melakukan pertemuan secara damai, membentuk atau bergabung dan ikut serta
dalam organisasi-organisasi nonpemerintah LSM, berkomunikasi dengan organisasi nonpemerintah maupun antarpemerintah untuk
melakukan penentangan terhadap pelanggaran HAM. Hal ini merupakan amanat Pembukaan UUD 1945 alinea IV konstitusi kita
yaitu “... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ...”. Juga
ditegaskan dalam “Deklarasi Pembela HAM” yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 9 Desember 1998. Isi deklarasi
itu antara lain menyatakan “Setiap orang mempunyai hak secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk ikut serta dalam
kegiatan menentang pelanggaran HAM”. Kegiatan tersebut sebagai tanggapan terhadap pelanggaran HAM yang bersifat nasional
maupun internasional.
Sikap positif sebagai warga negara Indonesia yang baik terhadap upaya penegakan HAM dapat berupa:
1. Sikap tegas tidak membenarkan dan tidak menolerir
setiap pelanggaran HAM Alasan bangsa kita bersikap tegas tidak membenarkan
dan tidak mentolerir setiap pelanggaran HAM, dapat dilihat dari
P e l a n g g a r a n terhadap HAM
yang berat akan diadili dalam
pengadilan HAM di lingkungan
p e r a d i l a n umum.
126
PKn SMPMTs Jilid 1
segi moral, hukum, dan politik. Dari segi moral, alasan bahwa pelanggaran terhadap HAM sangat bertentangan dengan nilai-
nilai kemanusiaan dan keadilan. Dilihat dari segi hukum atau yuridis, tidak sejalan dengan prinsip sistem hukum HAM yang
mengharuskan setiap orangnegara menghormati dan mema- tuhi instrumen HAM. Dilihat dari segi politik akan mengancam
kemerdekaan bagi seseorangbangsa. Dalam Pembukaan Preambule UUD 1945 dinyatakan “Bahwa sesungguhnya
Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Mengapa penjajahan harus dihapuskan dari atas bumi sebab menurut
pandangan bangsa Indonesia bahwa penjajahan melanggar hak asasi manusia dan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan.
2. Mendukung dengan tetap bersifat kritis terhadap upaya
penegakan HAM Dukungan terhadap upaya penegakan HAM dapat
berupa: a.
Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM. Misalnya:
mendukung upaya negara menindak tegas para pelakunya dengan menggelar peradilan HAM, mendukung upaya
menyelesaikan melalui lembaga peradilan HAM nasional, mendukung peradilan HAM internasional untuk mengambil
alih, apabila peradilan HAM nasional mengalami jalan buntu.
b. Mendukung dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah
dan masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa berwujud makanan, pakaian,
obat-obatan dan tenaga medis.
c. Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kom-
pensasi, dan rehabilitasi bagi para korban. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para pelaku
baik untuk korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap