Hakikat, Hukum, dan Perilaku taat hukum
87
PKn SMPMTs Jilid 1
Magna Charta berisi larangan penahanan, penghukuman, dan perampasan benda dengan sewenang-wenang. Sedangkan
Habeas Corpus, merupakan dokumen keberadaban hukum bersejarah yang menetapkan bahwa orang yang ditahan harus
dihadapkan dalam waktu tiga hari kepada seorang hakim dan diberitahu atas tuduhan apa ia ditahan. Pernyataan ini menjadi dasar
prinsip hukum bahwa orang hanya boleh ditahan atas perintah hakim. Bill of Rights Rencana Hak-hak berisikan bahwa Raja
William harus mengakui hak-hak parlemen, sehingga Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memiliki sebuah konstitusi dalam arti
modern.
Perkembangan hak asasi manusia di Inggris tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran John Locke 1632–1704 yang
mengemukakan bahwa semua orang diciptakan sama dan memiliki hak-hak alamiah natural rights yang tidak dapat dilepaskan
inalienable, di antaranya termasuk hak atas hidup, kemerdekaan, hak milik, dan hak untuk mengusahakan kebahagiaan Magnis
Suseno, 1987: 123.
Pemikiran John Locke tentang hak-hak alamiah live, liberty, dan property sangat berpengaruh terhadap negara Amerika dan
Prancis sebagai negara jajahan Inggris. Hal ini dapat dilihat dalam “Declaration of Independence of the United States“ Pernyataan
kemerdekaan yang dikeluarkan oleh ketiga belas negara bagian Amerika dalam bulan Juli 1776: “Kami berpendapat kebenaran-
kebenaran ini sudah barang tentu bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa mereka dikaruniai oleh Khaliknya dengan hak-hak
tertentu yang tidak dapat dialihkan, di antaranya ialah hidup, kemerdekaan, dan mengejar kebahagiaan“. Undang-Undang Dasar
1789 Amerika Serikat serempak dengan usul-usul perubahannya, menentukan hak-hak ini dengan perincian yang lebih besar.
Disebutkannya satu per satu kebebasan berbicara dan kebebasan pers, hak-hak rakyat untuk keamanan dirinya, rumahnya, surat-
suratnya, dan harta bendanya terhadap penggeledahan- penggeledahan, dan penyataan-penyataan yang tak sepadan
dengan akal, hak-hak tertuduh atas pemeriksaan yang segera dan terbuka buat umum oleh suatu juri negara yang tidak memihak, dan
88
PKn SMPMTs Jilid 1
hak untuk bebas beribadat. Usul-usul pada abad ke-19 menjadikan perbudakan tidak sah dan menyatakan bahwa hak warga negara
Amerika Serikat untuk memberikan suara tidak akan diingkari atau dikurangi oleh Amerika Serikat atau negara manapun berdasarkan
ras, warna kulit, atau keadaan perbudakan yang lalu Murice Cranston, 1972: 10–11.
Revolusi Prancis pada tahun 1789 dengan lahirnya Declara- tion des droit de I’homnes et du citoyen Pernyataan hak-hak
manusia dan warga negara. Dalam Declaration des droit de I’homnes et du citoyen disebutkan dalam pernyataan itu bahwa
“manusia lahir bebas dengan hak-hak yang sama dan tetap bebas dengan hak-hak yang sama”, dan sesungguhnya tujuan dari segala
persekutuan politik ialah memelihara hak-hak bawaan kodrat manusia yang tidak dapat dialihkan. Kemerdekaan dalam
pernyataan Prancis itu didefinisikan sebagai “leluasa berbuat segala sesuatu yang tidak melanggar kemerdekaan orang lain”. Di dalam
pernyataan Prancis itu dibedakan antara hak-hak yang dimiliki manusia sebagai manusia, yang dibawanya ke dalam masyarakat,
dan hak-hak yang diperoleh manusia sebagai warga masyarakat dan negara. Disebutkan hak-hak itu ialah hak atas kebebasan, hak
milik, hak atas keamanan, atas perlawanan terhadap penindasan. Sebagai warga negara orang berhak untuk ikut dalam pembuatan
undang-undang Cranston, 1972: 11–12; Magnis Suseno, 1987: 124. Dengan demikian perkembangan hak asasi manusia pada
abad ke-17 dan abad ke-18 sangat dipengaruhi oleh pemikiran hak asasi manusia John Locke.
Perkembangan hak asasi manusia sepanjang abad ke-19 diwarnai oleh perjuangan kaum borjuis liberal untuk mengembang-
kan negara konstitusional dan pengakuan hak asasi manusia melawan pemerintah-pemerintah yang feodal dan absolutistik.
Kemudian juga berkembang perlawanan kaum buruh terhadap kaum borjuis dan sisa-sisa kaum feodal untuk memperjuangkan hak-hak
mereka sebagai pekerja di bawah sosialisme yang kemudian melahirkan hak asasi sosial Magnis Suseno, 1987: 124.
Perjuangan tersebut bercirikan untuk memperoleh kedudukan yang sama.
Terdapat empat pandangan me-
ngenai konsepsi HAM, yaitu
pandangan uni- versal-absolut,
pandangan uni- v e r s a l - r e l a t i f ,
pandangan par- tikularistik-ab-
solut, dan pan- dangan partiku-
laristik-relatif.
89
PKn SMPMTs Jilid 1
Menurut Mirriam Budiardjo 1977: 121 bahwa perkembangan abad ke-20 perjuangan hak asasi manusia cakupannya semakin
meluas tidak hanya terbatas pada hak-hak politik tetapi pada hak- hak lain, seperti yang diajukan Presiden AS Franklin D. Rosevelt
pada permulaan Perang Dunia II waktu berhadapan dengan agresi Nazi Jerman yang menginjak-injak hak asasi manusia. Hak-hak itu
disebut sebagai The Four Freedoms Empat Kebebasan, yaitu: 1.
Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat freedom of speech.
2. Kebebasan beragama freedom of religion.
3. Kebebasan dari ketakutan freedom from fear.
4. Kebebasan dari kemelaratan freedom from want.
Hak asasi manusia dalam perkembangan selanjutnya Komisi Hak-hak Asasi Commission of Human Rights yang didirikan pada
tahun 1946 oleh PBB berhasil merumuskan “Pernyataan Sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia Universal Declaration of Human
RightsUDHR“ pada tahun 1948. Adanya kecenderungan kehidupan umat manusia yang cenderung banyak diwarnai konflik-
konflik, polarisasi, dominasi, perang, pembunuhan, gennocide, teror atas dasar agama, ras, ideologi, ekonomi, politik maka bangsa-
bangsa sepakat untuk menetapkan UDHR Yap Thiam Hien, 1988: 18.
Gambar 3.1: Bebas mengeluarkan
pendapat Sumber: Kompas,
25 November 2006
90
PKn SMPMTs Jilid 1
Perumusan Universal Declartion of Human Rights yang diterima Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948
merupakan tugas mula-mula dan paling penting diserahkan kepada PBB yang oleh Winston Churchill disebut sebagai“ penobatan hak-
hak kemanusiaan” Cranston, 1972: 13. Kranenburg seorang ahli hukum konstitusi Belanda memberikan komentar bahwa pada saat
diproklamasikannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang berbicara adalah hati nurani dunia. Makna deklarasi tersebut
terletak pada pengakuan akan martabat manusia. Inilah tujuan umum deklarasi tersebut, sedangkan teknik untuk mengubah tujuan ini
supaya menjadi kenyataan perlu dikembangkan Adnan Buyung Nasution, 1995: 175. Universal Declaration of Human Rights tidak
hanya memuat hak asasi manusia yang diperjuangkan oleh liberalisme dan sosialisme, melainkan juga mencerminkan
pengalaman penindasan oleh rezim-rezim fasis dan nasional sosialis tahun dua puluh sampai empat puluhan. Sementara itu elit nasional
bangsa-bangsa yang dijajah mempergunakan paham hak asasi, terutama hak untuk menentukan dirinya sendiri sebagai senjata
ampuh dalam usaha untuk melegitimasikan perjuangan mereka untuk mencapai kemerdekaan Magnis Suseno, 1987: 125.
Meskipun pernyataan hak-hak asasi telah diterima, tetapi untuk mencapai perjanjian Covenant yang mengikat secara yuridis,
ternyata membutuhkan waktu yang panjang. Baru pada Sidang Umum PBB pada akhir tahun 1966 secara aklamasi menyetujui
Perjanjian tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Covenant on Economic, Social Cultural Rights dan Perjanjian tentang Hak-
hak Sipil dan Politik Covenant on Civil and Political Rights. Covenant baru bisa berlaku ketika diratifikasi oleh masing-masing
negara anggota PBB. Baru pada bulan Januari 1976 sebanyak 35 negara meratifikasi Perjanjian tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya.
Perjuangan hak asasi manusia pada abad XX terutama dilakukan masyarakat terhadap pemerintahan sendiri yang otoriter.
Memasuki abad ke-21 pun persoalan hak asasi manusia yang muncul hampir sama dengan abad ke-20 hanya saja persoalan hak
asasi manusia, demokrasi dan lingkungan telah menjadi isu global,
Universal Declaration of
Human Rights
Pasal 1
“Sekalian orang dilahirkan mer-
deka dan mem- punyai martabat
dan hak-hak yang sama. Me-
reka dikaruniai akal dan budi
dan hendaknya bergaul satu
sama lain dalam persaudaraan.”
91
PKn SMPMTs Jilid 1
sehingga negara-negara yang otoriter semakin terdesak untuk merealisasikan hak asasi manusia tidak hanya dari tuntutan
masyarakatnya tetapi juga dari dunia internasional.