Hasil Uji Bivariat HASIL PENELITIAN

11. Muntah

Ya Tidak 6 100,0 Total 6 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penyemprot pestisida yang menyemprot dengan bahan aktif parakuat diklorida ditambah metil metsulfuron mengalami gejala keracunan berupa sakit kepala sebanyak 5 orang 83,3, gatal sebanyak 5 orang 83,3, mual sebanyak 4 orang 66,7, kulit kemerahan sebanyak 3 orang 50, mata pedih sebanyak 3 orang 50, nyeri tenggorokan sebanyak 2 orang 33,3, penglihatan kabur sebanyak 2 orang 33,3, dan kerusakan kuku ada 1 orang 16,7.

4.3 Hasil Uji Bivariat

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari 18 penyemprot pestisida diketahui bahwa 15 orang mengalami gejala keracunan pestisida. Selanjutnya dilakukan uji Exact Fisher untuk melihat apakah ada hubungan antara pemakaian APD dengan terjadinya gejala keracunan di Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II tahun 2015. Hubungan pemakaian Alat Pelindung Diri dengan gejala keracunan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Hasil uji exact fisher pemakaian APD dengan gejala keracunan pada penyemprot pestisida di Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II tahun 2015 Pemakaian APD Gejala Keracunan Jumlah Sig. p Ada Tidak ada N N N Lengkap 1 5,6 1 5,6 0,048 Tidak Lengkap 15 83,3 2 11,8 17 94,4 Total 15 83,3 3 16,7 18 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa gejala keracunan pestisida ditemukan pada penyemprot pestisida yang menggunakan APD tidak lengkap yaitu sebanyak 15 orang 83,3 sedangkan penyemprot pestisida yang tidak mengalami gejala keracunan pestisida pada penyemprot pestisida yang menggunakan APD lengkap yaitu 1 orang 5,6 dan yang menggunakan APD tidak lengkap yaitu sebanyak 2 orang 11,8. Pada hasil uji exact fisher antara pemakaian APD dengan gejala keracunan pestisida dapat diketahui nilai p = 0,048 dimana p 0,05 artinya ada hubungan pemakaian APD dengan gejala keracunan pestisida pada penyemprot pestisida di Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II tahun 2015. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa pestisida yang dipakai di perkebunan kelapa sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II yaitu berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida dan metil metsulfuron. Pestisida dengan nama dagang One Up 480 SL berbahan aktif glifosat dosis 80 cc ditambah dengan 15 liter air per tangki semprot. Larutan glifosat digunakan dalam penyemprotan piringan kelapa sawit TBM Tanaman Belum Menghasilkan dengan diameter 2 m dari pohon kelapa sawit. Larutan ini berfungsi untuk membasmi gulma berupa rumput-rumputan di sekitar tanaman kelapa sawit. Proses toksik bahan ini terhadap gulma yang disemprotkan sekitar 6-7 hari hingga gulma yang menjadi kering dan layu. Waktu yang dibutuhkan termasuk lama karena glifosat merupakan herbisida nonselektif yang bekerja secara sistemik. Glifosat ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma sehingga mampu membunuh jaringan gulma yang berada di bawah tanah. Pestisida dengan nama dagang Star 320 SL yang berbahan aktif parakuat diklorida dengan dosis 80 cc dicampur dengan pestisida dengan nama dagang Ally 20 WG yang berbahan aktif metil metsulfuron dengan dosis 0,05 gram ditambah 15 liter air per tangki semprot. Larutan ini berfungsi untuk membasmi gulma berdaun lebar, gulma anak kayuan atau keladi dan membantu mengeringkan pelepah kelapa sawit serta pohon kelapa sawit yang sudah tidak menghasilkan. Parakuat diklorida termasuk herbisida kontak sehingga gulma sasaran khususnya gulma berdaun lebar langusung layu. Penggunaan bahan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

0 0 17

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

1 4 3

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

2 8 50

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

0 0 8

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

0 0 2

Hubungan Faktor Eksternal Dengan Kadar Enzim Kolinesterase Pada Penyemprot Pestisida Di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau PTPN II Tahun 2017

0 0 16

I. Identitas Pekerja penyemprot - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida 2.1.1 Pengertian Pestisida - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 1 7

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN GEJALA KERACUNAN PADA PENYEMPROT PESTISIDA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANJUNG GARBUS PAGAR MERBAU PTPN II TAHUN 2015

0 2 16