2.1.7 Metode Aplikasi Pestisida
Pestisida diaplikasikan dengan berbagai cara. Cara-cara mengaplikasikan pestisida diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Penyemprotan Spraying Penyemprotan spraying adalah penyemprotan pestisida yang paling
banyak dipakai oleh para petani. Diperkirakan, 75 penggunaan pestisida dilakukan dengan cara disemprotkan, baik penyemprotan di darat ground
spraying maupun penyemprotan diudara aerial spraying. Dalam penyemprotan, larutan pestisida pestisida ditambah air dipecah oleh noozle cerat, sprayer atau
atomizer yang terdapat dalam bentuk penyemprot sprayer menjadi butiran semprot atau droplet. Bentuk sediaan formulasi pestisida yang diaplikasikan
dengan cara disemprotkan. Sedangkan untuk penyemprotan dengan volume ultra rendah ultra low volume digunakan formulasi ULV. Teknik penyemprotan ini
termasuk pula pengkabutan mist blowing. Menurut Wudianto 2007, alat yang digunakan dalam aplikasi pestisida
tergantung formulasi yang digunakan. Pestisida yang berbentuk butiran granula untuk menyebarkan tidak membutuhkan alat khusus, cukup dengan ember atau
alat lainnya yang bisa digunakan untuk menampung pestisida tersebut dan sarung tangan agar tangan tidak berhubungan langsung dengan pestisida. Pestisida
berwujud cairan Emulsible Concentrate EC atau bentuk tepung yang dilarutkan Wettable Powder WP atau Soluble Powder SP dan Soluble Liquid SL
memerlukan alat penyemprot untuk menyebarkan. Sedangkan pestisida yang berbentuk tepung hembus bisa digunakan alat penghembus. Pestisida berbentuk
Universitas Sumatera Utara
fumigan dapat diaplikasikan dengan alat penyuntik pohon kelapa untuk jenis insektisida yang digunakan memberantas penggerek batang.
Alat penyemprot yang biasa digunakan yaitu alat semprot gendong Knapsack Solo, pengabut bermotor tipe gendong Power Mist Blower and
Duster, mesin penyemprot tekanan tinggi High Pressure Power Sprayer, dan jenis penyemprot lainnya. Penggunaan alat penyemprot ini disesuaikan dengan
kebutuhan terutama yang berkaitan dengan luas areal pertanian sehingga pemakaian pestisida menjadi efektif.
Sewaktu mempersiapkan pestisida yang akan disemprotkan, pilihlah tempat yang sirkulasi udaranya lancar. Di tempat tertutup, pestisida yang berdaya
racun tinggi terlebih yang mudah menguap, dapat mengakibatkan keracunan melalui pernapasan. Langkah-langkah dalam mempersiapkan pestisida adalah
sebagai berikut : 1. Buka kemasan dengan hati-hati agar pestisida tidak berhamburan atau
memercik mengenai bagian tubuh. 2. Tuang pestisida ke dalam gelas ukur, timbangan, atau alat ukur lainnya.
3. Masukkan dalam ember khusus tempat pencampuran pestisida yang sudah di isi air terlebih dahulu. Jumlah air disesuaikan dengan konsentrasi formulasi yang
dianjurkan. Usahakan jangan mencampur pestisida di dalam tangki penyemprot, karena tidak dapat dipastikan apakah pestisida dan air telah
tercampur sempurna atau belum. Campuran yang tidak sempurna akan mengurangi keefektifannya.
4. Aduk dengan kayu sampai merata
Universitas Sumatera Utara
5. Masukkan cairan ke dalam tangki penyemprot. Waktu yang baik untuk penyemprotan adalah pada waktu terjadinya aliran
udara naik thermik yaitu pada pukul 08.00-11.00 WIB atau sore hari pada pukul 15.00-18.00 WIB. Penyemprotan terlalu pagi atau terlalu sore akan
mengakibatkan pestisida yang menempel pada bagian tanaman akan terlalu lama mengering dan mengakibatkan tanaman yang disemprot keracunan. Selain itu,
penyemprotan yang terlalu pagi biasanya daun masih berembun sehingga pestisida yang disemprotkan tidak bisa merata ke seluruh permukaan daun.
Sedangkan penyemprotan yang dilakukan saat matahari terik akan mengakibatkan pestisida mudah menguap dan mengurai oleh sinar matahari Djojosumarto,
2008. b. Pengasapan Fogging
Pengasapan fogging adalah penyemprotan pestisida dengan volume ultra rendah dengan menggunakan ukuran droplet yang sangat halus. Perbedaan dengan
cara penyemprotan biasa adalah pada fogging thermal fogging, hot fog campuran pestisida dan solvent umumnya minyak dipanaskan sehingga menjadi
semacam kabut asap fog yang sangat halus. Fogging banyak dilakukan untuk mengendalikan hama gudang, hama tanaman perkebunan dan pengendalian vector
penyakit di lingkungan. c. Penghembusan Dusting
Penghembusan dusting adalah aplikasi produk pestisida yang di formulasi sebagai tepung hembus dengan menggunakan alat penghembus
duster.
Universitas Sumatera Utara
d. Penaburan Pestisida Butiran Granule Distibution, Broadcasting Penaburan pestisida butiran granule distribution, broadcasting adalah
penaburan pestisida butiran yang merupakan khas untuk mengaplikasikan pestisida berbentuk butiran. Penaburan dapat dilakukan dengan tangan atau mesin
penabur granule broadcaster. e. Fumingasi Fumigation
Fumigasi Fumigation adalah aplikasi pestisida fumigant, baik berbentuk padat, cair, maupun gas dalam ruangan tertutup. Fumigasi umumnya digunakan
untuk melindungi hasil panen misalnya biji-bijian dari kerusakan karena hama atau penyakit di tempat penyiraman. Fumigant dimasukkan kedalam ruangan
gudang yang selanjutnya akan membentuk gas bagi fumigant cair atau padat beracun untuk membunuh OPT sasaran dalam ruangan tersebut.
f. Injeksi Injection Injeksi injection adalah penggunaan pestisida dengan cara dimasukkan
kedalam batang tanaman, baik dengan alat khusus maupun dengan member batang tanaman tersebut. pestisida yang diinjeksikan diharapkan akan tersebar ke
seluruh bagian tanaman melalui aliran cairan tanaman, sehingga OPT sasaran akan terkendali. Teknik injeksi juga digunakan untuk sterilisai tanah.
g. Penyiraman Drenching, Pouring On Penyiraman adalah penggunaan pestisida dengan cara dituangkan di
sekitar akar tanaman untuk mengendalikan hama atau penyakit di daerah perakaran atau dituangkan pada sarang semut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Upaya Preventive Terhadap Pestisida