Pembuktian Hakim atas Fakta-Fakta Hukum

q. uang sebesar Rp. 14.824.000 empat belas juta delapan ratus dua puluh empat ribu rupiah, tidak tercatat sebagai uang denda Perda dalam buku register Perda, dan berdasarkan fakta dipersidangan tidak diketahui asal – usul uang tersebut dari mana.

5. Pembuktian Hakim atas Fakta-Fakta Hukum

Berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh di depan persidangan, selanjutnya Majelis mempertimbangkan unsur – unsur tindak pidana yang didakwakan, bahwa Penuntut Umum mengajukan Terdakwa kepersidangan dengan Kontruksi Dakwaan Penuntut Umum mengajukan para terdakwa kepersidangan dengan Kontruksi Dakwaan Alternatif, yaitu Dakwaan Kesatu melanggar Pasal 12 huruf e atau kedua pasal 12 huruf g atau ketiga pasal 9 Undang – Undang No. 31 tahun 31 tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang – Undang No. 20 Tahun 2001, tentang Perubahan Undang – Undang No. 31 tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH Pidana. Penuntut Umum mengajukan saksi yang terlibat langsung dalam kejadian yaitu Frengky Manurung, dalam hal mana keterangan saksi Frengky Manurung di depan persidangan telah disangkal dan dibantah oleh para Terdakwa, sehingga dengan keterangan 1 satu orang saksi, Pengadilan lebih cenderung untuk membuktikan Dakwaan Ketiga. Fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, Pengadilan akan membuktikan Dakwaan ketiga dengan alasan apakah para Terdakwa telah melaksanakan tugas Universitas Sumatera Utara sesuai dengan kewenangannya yaitu melakukan penertiban dan melakukan pencatatan arus kenderaan yang masuk dan keluar dari jembatan timbang Sibolangit didalam buku catatan harian ekonomi dan melakukan pendakan serta mencatatnya dalam buku register denda perda. Majelis Hakim menguraikan unsur-unsur dalam ketentuan pasal 9 UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah di ubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan unsur – unsur sebagai berikut: a. Pegawai negeri atau selain pegawai negeri ; b. Diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu ; c. Dengan sengaja memalsukan buku – buku atau daftar – daftar yang khusus untuk pemeriksaan adminitrasi ; d. Turut serta melakukan secara bersama – sama. Berikut adalah penjelasan dan penjabaran beberapa unsur dalam pasal tersebut:

a. unsur pegawai Negeri atau orang selain pegawai negeri

Rumusan Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara adalah merupakan Subyek Hukum yang didalam melaksanakan tugas pekerjaan bersifat umum dan untuk kepentingan public, untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalam Universitas Sumatera Utara perkara a quo, apakah para Terdakwa berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau sebagai Penyelenggara Negara. Pasal 1 angka 2 Undang – undang RI Nomor : 31 tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah meliputi : 1 Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang – undang kepegawaian; 2 Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam kitab Undang – undang Hukum Pidana; 3 Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan Negara atau Daerah ; 4 Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan Negara atau Daeah; 5 Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari Negara atau masyarakat. Pasal 1 angka 1 Undang – undang RI Nomor : 43 tahun 1999, tentang perubahan atas Undang – undang nomor : 8 tahun 1974, tentang pokok – pokok kepegawaian, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan peundang – undangan yang berlaku. Pasal 1 angka 1 dan angka 2 peraturan Pemerintah RI Nomor 9 tahun 2003, tentang wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Universitas Sumatera Utara Sipil, yang dimaksud dengan Pegawai negeri Sipil Pusat Daerah adalah pegawai Negeri Sipil yang gaji upah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Daerah dan bekerja pada Pemerintah PusatPemerintah Daerah atau dipekerjakan untuk menyelenggarakan tugas Negara lainnya dipekerjakan diluar instansi induk. Pasal 92 ayat 1 KUH Pidana, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Ambtenaar adalah orang yang dipilih menurut pilihan yang sudah diadakan menurut Undang undang umum, dan menurut Yurisprudensi yang dimaksud dengan Ambtenaar adalah orang yang diangkat oleh Kekuasaan Umum menjadi Pejabat Umum untuk menjalankan sebagian dari tugas pemerintah. Berdasarkan Lampiran Berkas Tindak Pidana Korupsi yang diajukan Penuntut Umum sebagai berikut : 1 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil atas nama : Panal Simamora, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : P. 72413, tanggal 28 Juni 1984. 2 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil atas nama : Ahmad Sofyan Batubara, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KP. 301221995, tanggal 11 Agustus 1995. 3 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil atas nama : Marlon Sinaga, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkatan Jalan Raya Prop. Daerah Tk. I Sumut Nomor : 825LLAJR-SU82UP, tanggal 31 Juli 1982. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan lampiran berkas perkara tindak pidana korupsi tersebut. Terdakwa Panal Simamora, Ahmad Sofyan Batubara, diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil, memiliki Nomor Induk Pegawai dan menerima gaji atau upah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, dan terdakwa Marlon Sinaga diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil, memiliki nomor Induk Pegawai dan menerima gaji atau upah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Sumatera Utara. Terdakwa Panal Simamora, Ahmad Sofyan Batubara, dan Marlon Sinaga, di depan persidangan mengakui dan membenarkan identitas sebagaimana dimaksud dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum adalah benar nama para Terdakwa beserta segala identitas dan pekerjaan yang melekat pada diri masing – masing Terdakwa. Berdasarkan fakta dipersidangan yang diperoleh dari alat bukti surat, keterangan saksi dan keterangan para Terdakwa, ternyata masing – masing para Terdakwa berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.

b. unsur diberi Tugas Menjalankan Suatu Jabatan Umum secara terus menerus

Para terdakwa menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus dengan demikian berarti, para terdakwa dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil tidak bersifat insidentil, dimana suatu keadaan pekerjaan yang sebagian waktu yang tidak mempunyai sifat berkesinambungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Universitas Sumatera Utara Para Terdakwa yaitu Panal Simamora, Ahmad Sofyan Batubara dan Marlon Sinaga, adalah Pegawai Negeri sebagaimana pula telah diuraikan dalam unsur pertama, yang mempunyai tugas selaku petugas regu pada unit pelaksana penimbangan kenderaan bermotor UPPKB wilayah II P. Siantar jembatan timbang Sibolangit, berdasarkan surat perintah tugas kepala dinas perhubungan propinsi Sumatera Utara Nomor : 8242445KPPHB2012, tanggal 8 Desember 2010. Terdakwa Marlon Sinaga, guna pelaksanaan penindakan diangkat sebagai penyidik pegawai negeri sipil PPNS, berdasarkan surat keputusan menteri kehakiman Republik Indonesia Nomor : C-20 PW.07.03 tahun 1997, tanggal 21 Mei 1997. Berdasarkan keterangan saksi : Muhammad, Folider Bakkara, Maju Tarigan, Raja Chazali Askarin, SE, Drs. Rasman Pinem dan Rosita Napitupulu, diperoleh fakta bahwa Terdakwa Panal Simamora, Ahmad Sofyan Batubara dan Marlon Sinaga adalah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Perhubungan Propinsi Simatera Utara, yang melaksanakan tugas sebagai anggota regu “D” pada UPPKB Jembatan Timbang Sibolangit, dimana dalam pelaksanaan tugasnya selalu bergantian dengan regu lainnya dalam pelaksanaan tugas. Berdasarkan keterangan Saksi Muhammad selaku Komandan Regu D di Jembatan Timbang Sibolangit, pada tanggal 23 Maret 2011 pukul 21.00 Wib sd pukul 07.00 Wib Regu “D” melaksanakan tugas jaga, Terdakwa Panal Simamora, melaksanakan tugas sebagai Operator penimpangan, Terdakwa Ahmad Sofyan Batubara, melaksanakan tugas mencatat plat nomor kenderaan, muatan yang dibawa, Universitas Sumatera Utara berat muatan ditimbang, jumlah berat yang diizinkan, Terdakwa Marlon Sinaga, melaksanakan tugas melakukan penindakan terhadap kendaraan yang membawa muatan yang tonase. Pada tanggal 23 Maret 2011, para Terdakwa melaksanakan tugas dimulai dai pukul 21.00 Wib, dan didalam pelaksanaan tugas berdasarkan perintah lisan Komansan regu “D”, para terdakwa mendapat giliran melaksanakan tugas pada pukul 21.00 Wib, selanjutnya pukul 24.00 Wib sd pukul 03.30 Wib, para terdakwa istirahat tidur dan pada pukul 03.30 Wib para Terdakwa melaksanakan tugas sampai dengan 07.00 Wib. Berdasarkan tugas yang diberikan kepada para terdakwa tersebut diatas, maka terhadap para terdakwa telah diberi tugas dan dipercaya oleh Negara untuk menjalankan suatu jabatan umum karena tidak semua Pegawai Negeri melakukan tugas untuk melakukan pemantauan dan penindakan terhadap kendaraan angkutan barang sebagai pengguna jembatan timbang khususnya di Sibolangit, dimana tugas tersebut dilakukan secara terus menerus sejak para terdakwa bertugas pada unit UPPKB Sibolangit, dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur ini pun telah terpenuhi. c. unsur dengan sengaja memalsukan buku–buku atau daftar– daftar yang khusus untuk memeriksaan adminitrasi Unsur “ dengan sengaja ” diartikan dalam melakukan perbuatan si pelaku memang menghendaki untuk melakukan perbuatan dimaksud. Universitas Sumatera Utara Unsur “memalsukan buku – buku “ adalah membuat yang isinya bukan sebagaimana mestinya tidak benar atau membuat buku – buku sedemikian rupanya, sehingga menunjukkan dari buku itu menjadi tidak benar dari yang seharusnya. Berdasarkan keterangan Saksi Folider Bakkara, tugas – tugas dari Terdakwa Panal Simamora dan juga Terdakwa Ahmad Sofyan adalah mengawasi dan melakukan perncatatan kenderaan yang memasuki jembatan dan mencatat kenderaan yang memasuki jembatan timbang dan supir membawa buku KIR, guna diperiksa apakah kendaraan yang membawa muatan tersebut telah melebih muatan dan berat atas beban yang dibawanya sebagaimana yang telah ditentukan dalam Perda No. 14 tahun 2007, untuk dicatat didalam buku catatan ekonomi dengan mencatat plat nomor BK kenderaan tersebut, sedangkan Marlon Sinaga tugasnya sebagai PPNS melakukan penindakan dan dicatat dalam buku denda Perda. Adapun maksud dan tujuan dilakukan pencatatan adalah guna mengetahui sampai seberapa banyak dan seberapa besar hasil pendapatan yang diperoleh dari benda yang diambil dari kendaraan yang melebihi berat beban muatan guna dilaporkan kepada bendahara dijembatan timbang Sibolangit. Berdasarkan keterangan saksi Rosita Napitupulu, selaku PNS pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumut. Saksi menjabat sebagai Bendahara penerima di UPPKB Sibolangit sejak tanggal tahun 2008, yang melaksanakan tugas menerima uang denda Perda yang disetor dari beberapa Regu jaga pada pukul 08.00 Wib, guna disetorkan uang tersebut ke Bank Sumut di Kabanjahe, dan atas penyetoran tersebut Universitas Sumatera Utara saksi membuat laporan mingguan dan bulanan tentang jumlah uang PAD yang dikirim ke kantor Dishub Propinsi Sumut. Fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari bukti surat – surat dihubungkan dengan keterangan para terdakwa dan saksi – saksi ternyata yang bersesuaian antara yang satu dengan lainnya adalah mengenai pencatatan truk yang lewat di jembatan timbang Sibolangit yaitu Buku Catatan Harian Ekonomi dan arus kendaraan UPPKB Sibolangit pada hari rabu tanggal 23 Maret 2011 dari pukul 21.00 Wib sd pukul 07.00 Wib yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya antara lain terdapat truk Nopol. BK 9193 SC, BK 8506 BF dan BK. 8355 YA seperti yang diterangkan saksi sebagai sopir dari truk – truk tersebut tidak ada didalam Catatan Buku Ekonomi dan Buku Register perda. Berdasarkan keterangan saksi Daulat SH selaku petugas kejaksaan pada saat penangkapan para Terdakwa telah mengamankan dan juga telah melakukan penyitaan berupa uang Rp. 16.474.000.- enam belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah, sebagaimana pula atas bukti ini telah diperhatikan dipersidangan, dimana bukti uang tersebut diperoleh tugasnya dalam kelompok regu D. Berdasarkan fakta – fakta Yuridis dipersidangan dan juga berdasarkan alat bukti yang ada serta keterangan saksi dimana terlihat adanya ketidak sesuaian dalam Buku Catatan Ekonomi, dengan uang yang telah diamankan oelh saksi Daulat SH pada meja dimana tempat para terdakwa berkerja sebesar Rp. 16.474.000.- enam belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah, untuk itu pengdilan berpendapat bahwa par Terdakwa telah melakukan perbuatan dengan sengaja Universitas Sumatera Utara memalsukan buku catatan ekonomi yang tidak seduai dengan fakta yang sebenarnya, dengan maksud mendaapt keuntungan atas perbuatannya tersebut, oleh karena itu Menurut Majelis Hakim unsur dalam Dakwaan ketiga ini telah terpenuhi.

d. turut serta melakukan secara bersama–sama

Oleh karena Penuntut Umum dalam Dakwaan Alternatif, selain menerapkan pasal 9 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, juga mencantumkan pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP, maka dipertimbangkan pula unsur pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana tersebut ; Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP yang mengatur tentang penyertaan deelneming, berbunyi : “Pidana sebagai pelaku tindak pidana : Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan. Rumusan pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tersebut terdapat 3 tiga bentuk penyertaan, yaitu : 1 Orang yang melakukan pleger ; 2 Orang yang menyuruh melakukan doen pleger ; 3 Orang yang turut serta melakukan medefleger. Pengertian “orang yang melakukan “ adalah jika seorang melakukan sendiri perbuatannya, dan “orang yang menyuruh melakukan” adalah jika ada seseorang yang menyuruh orang lain untuk melakukan suatu perbuatan, sedangkan pada “orang Universitas Sumatera Utara yang turut serta melakukan “ adalah jika ada dua atau lebih orang yang melakukan perbuatan serta ada hubungan yang erat antara perbuatan yang satu dengan yang lainnya, sehingga hal ini disebut pula “bersama – sama melakukan”. Para terdakwa secara sadar mengetahui tugas dan tanggung jawab selaku petugas jaga pada UPPKB Jembatan Timbang Sibolangit,akan tetapi para terdakwa tidak melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan Perda Nomor 14 tahun 2007. Berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan ternyata para Terdakwa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, melakukan perbuatan secara bersama -sama yang saling melengkapi sehingga catatan dibuat sedemikian rupa seperti yang terlibat dalam buku catatan harian ekonomi buku catatan register denda Perda, sebagaimana barang bukti yang diajukan penuntut umum. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka para terdakwa memenuhi ketentuan pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH Pidana dengan kualitas sebagai unsure melakukan atau turut serta malakukan, dengan demikian unsure inipun terpenuhi. Penasehat hukum terdakwa menyatakan para terdakwa ditangkap masih dalam proses menjalankan tugas oenidakan yang mana proses penindakan belum selesai oleh karenanya tindakan penangkapan terhadap para terdakwa sama sekali tidakl berdasar, keliru dan merupakan tindakan premature, pendapat atau dalil penasehat hukum tersebut harus dinyatakan dittolak, karena ketentuan pasal 5 ayat 3 Perda nomor 14 tahun 2007, menyebutkan : setiap kenderaan yang ditimbang pada alat penimbangan mendapat tanda bukti hasil penimbangan mobil truk tersebut, Terdakwa Panal Simamora hanya menyatakan nilai nimonal uang kepada Saksi Frengky Universitas Sumatera Utara Manurung dan tidak ada memberikan tanda bukti hasil penimbangan , yang selanjutnya uang tersebut diserahkan terdakwa Panal Simamora kepada terdakwa Ahmad Sofyan, selanjutnya Saksi Frengky Manurung, hal ini menunjukkan telah menjadi kerjasama para terdakwa selaku petugas jaga jembatan harus mempertanggung jawabkan atas perbuatannya. Majelis hakim dalam memeriksa perkara korupsi sebagaimana dalam perkara sependapat dengan pandangan bahwa kejahatan korupsi adalah kejahatan luar biasa extra ordinary crime, yang harus dilakukan penindakan secara tegas agar memberikan efek jera kepada pelaku dan pendidikan edukasi bagi masyarakat. Meskipun demikian terhadap orang yang terdakwa dalam perkara korupsi juga harus diadili secara benar dan adil agar hak – haknya tidak dilanggar, hakim juga tidak bisadibenarkan menjatuhkan pidana yang berat. Majelis Hakim dalam memeriksa perkara mendasarkan pada bukti – bukti yang dihadapkan oleh penuntut umum yang dalam perkara ini casu ditemukan bukti baik keterangan saksi-saksi maupun bukti surat dan keterangan terdakwa yang dapat membuktikan adanya kesalahan para terdakwa. Oleh karena semua unsur dari pasal 9 yang didakwakan dalam dakwaan ketiga telah terpenuhi, maka Majelis Hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan ketiga tersebut. Universitas Sumatera Utara

6. Putusan Hakim