Realokasi Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian
Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2012 16
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa realokasi penggunaan dana DAK Tahun 2012 Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian yang paling banyak
diusulkan oleh kabupatenkota adalah untuk pengadaan sarana penyimpanan 57,14 dan sedangkan yang paling sedikit diusulkan adalah
untuk pembangunan
baru Instalasi
Farmasi 14,29.
Ada 4
KabupatenKota yang menggunakan realokasi DAK untuk pengadaan semua jenis sarana pendukung Instalasi Farmasi sekaligus yaitu Kabupaten
Cirebon, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bangka. Bila dilihat dari nilai anggarannya, maka pengadaan sarana
pendukung Instalasi Farmasi menjadi prioritas kabupatenkota dalam melakukan realokasi penggunaan DAK tahun 2012, yaitu sebesar Rp.
22.824.351.533,- atau 9,47 dari alokasi total Rp. 240.889.071.000,- untuk 70 KabupatenKota yang mengajukan realokasi DAK, sedangkan untuk
tujuan rehabilitasi
dan perluasan
instalasi farmasi
adalah Rp.
14.920.013.237,- 6,19 dan untuk tujuan realokasi pembangunan baru Instalasi Farmasi adalah Rp. 11.708.603.990,- 4,86. Sisa dari total alokasi
yang digunakan untuk Pengadaan Obat Generik di 63 KabupatenKota tersebut adalah Rp. 177.651.996.765,- 73,75.
Jumlah kabupatenkota yang melaporkan realisasi penggunaan alokasi dana ini sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 adalah sebanyak 284
kabupatenkota 64 dengan rata-rata penyerapan fisik 98 dan penyerapan keuangan 69. Rendahnya jumlah dan kualitas validitas
laporan DAK yang masuk menyebabkan sulitnya dilakukan evaluasi secara menyeluruh akan pelaksanaan dan realisasi DAK tahun 2011 sehingga perlu
dipertimbangkan adanya mekanisme reward and punishment bagi kabupatenkota yang akan diperhitungkan dalam formula perhitungan
indeks teknis yang diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pelaporan.