KELEBIHAN EKONOMI ISLAM

F. KELEBIHAN EKONOMI ISLAM

Memerhatikan hal-hal dan penomena di atas, Abdul Halim menyimpulkan ada enam butir yang merupakan kelebihan ekonomi Islam dibanding ekonomi kapitalis, sosialis, dan ekonomi campuran, yakni:

1. Ekonomi Islam adalah ilmu dan sistem yang bersumber dari imperatif wahyu Allah swt untuk keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. Paradigma, asumsi, dan teori-teorinya sangat kondusif bagi kelangsungan hidup pada masa yang akan

datang. Oleh karena itu, secara potensial, sistem ekonomi Islam memiliki peluang yang besar untuk menjadi alternatif sebagai solusi atas kegagalan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis pada masa datang. Meskipun demikian, dalam pelaksanaan ekonomi Islam, banyak tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan tersebut, semua lembaga yang bertanggung jawab atas pemberlakuan ekonomi Islam, harus terus menerus melakukan kajian-kajian penelitian, publikasi, dan sosialisasi kepada pihak-pihak yang dianggap perlu.

2. Konsep ekonomi Islam didasarkan pada tauhid, keadilan, keseimbangan, kebebasan, dan pertanggungjawaban. Dalam konsep tauhid berarti semua yang ada merupakan ciptaan dan milik Allah swt dan hanya Dia yang mengatur segalanya, termasuk

pelaku ekonomi yang berkedudukan sebagai pemegang amanah. Oleh sebab itu, manusia harus mengikuti segala ketentuan Allah dalam segala aktivitasnya, termasuk di bidang ekonomi yang tidak hanya bersifat mekanistik dalam alam dan kehidupan sosial, tetapi juga bersifat etis dan moralitas. Konsep keadilan

28 JURNAL EkonomiKa

Kesejahteraan Yang Diberkahi

dimaksudkan bahwa seluruh kebijakan dan kegiatan ekonomi harus dilandasi asas keadilan dan keseimbangan. Kebebasan mengandung pengertian, manusia bebas melakukan aktivitas ekonomi secara keseluruhan sepanjang tidak melanggar ketentuan Allah swt dan Sunah Rasulullah saw. Sedangkan pertanggungjawaban, berarti, manusia sebagai pemegang amanah, memilikul tanggung jawab atas segala putusan yang ditetapkannya.

3. Dalam perkembangannya, ekonomi Islam banyak memberi kontribusi kepada perkembangan ekonomi dunia. Banyak konsep ekonomi Islam ditiru oleh ekonomi Barat, di antaranya: syirkah ( lost profit sharing), suftaja (bills of exchange), hiwalah (letters of credit), funduq (specialized large scale commercial institutions and market which developed in to virtual stock exchange) (yakni lembaga bisnis khusus yang memiliki skala yang besar dan pasar yang dikembangkan dalam pertukaran stok yang nyata). Demikian juga tentang harga pasar yang menurut sistem ekonomi kapitalis tidak boleh ditetapkan pemeritah atau dicampuri pihak-pihak tertentu. Sebenarnya, ketentuan ini sudah ditentukan Rasulullah saw beberapa abad yang lalu di mana harga pasar tidak boleh ditetapkan pemerintah atau pihak-pihak tertentu. Sebab, ia harus berlaku sesuai sunatullah yang istilahnya dalam ekonomi konvensional adalah supplay and demand;

4. Sumber-sumber ekonomi Islam telah ditetapkan Allah swt dalam berbagai ayat Al- Qur’an yakni berupa sumber daya alam yang melimpah ruah. Selain itu, sumber

daya manusia yang diharapkan selalu profesional dan tidak boleh berpangku tangan menanti kurnia Allah. Sebab, Allah swt telah menunjuukan tata cara bisnis dan wirausaha yang benar dan halal serta tidak merugikan orang lain. Allahmenunjukkan pula tata cara pengelolaan ekonomi Islam dengan cara manajemen yang baik serta pandai-pandailah memanfaatkan lahirnya teknologi dengan prinsip takwa kepada Allah swt;

5. Ekonomi Islam masih terus berproses dalam membentuk diri secara mandiri sebagai disiplin ilmu. Meskipun demikian, ia telah berhasil melahirkan sistem operasi lembaga ekonomi modern seperti bank dan asuransi. Dalam praktik, sistem operasional bank dan asuransi Islam dapat bersaing dengan lembaga yang serupa menurut sistem konvensional. Hal ini dapat dilihat dari gagasan ekonomi Islam yang dikembangkan saat ini mempunyai dampak langsung kepada masyarakat, terutama masyarakat muslim. Tidak heran, pelaku ekonomi dapat meningkatkan taraf hidupnya dalam menghilangkan persoalan keterbelakangan yang terjadi di masyarakat. Ekonomi Islam diharapkan dapat menciptakan tata dunia baru yang adil dan tidak bersifat hegemonistik. Juga dapat membuat sistem distribusi kekayaan dan pendapatan yang adil dan merata pada setiap tingkatan.

6. Perlu direnungkan peringatan Allah swt dalam surah Ibrahim ayat 7: “... jika kamu mengsyukuri nikmat-Ku, pasti akan Ku-tambah padamu, dan jika

kamu mengingkarinya, kamu akan menerima siksaan-Ku yang sangat pedih.” Keimanan dan ajaran yang dibawa Rasulullah saw adalah nikmat yang paling berharga yang harus dipelihara selamanya. Siksa kehidupan yang paling pedih adalah keterbelakangan, ketidakberdayaan, kemiskinan sehingga dalam segala

JURNAL EkonomiKa

Kesejahteraan Yang Diberkahi

aspek kehidupan harus saling tolong menolong untuk membaikinya dan tidak boleh bertolong-tolongan dalam hal-hal yang merusak kehidupan manusia.