Gambaran Umum Tentang Suku Bunga (BI RATE)

E. Gambaran Umum Tentang Suku Bunga (BI RATE)

Pada kurun waktu 2005-2008 terjadi penurunan BI Rate yang ditunjukkan oleh grafik diatas. Pada tahun 2005 Suku bunga BI Rate secara berangsur-angsur dinaikkan dari 8,5% pada awal Juli 2005 menjadi 10,0% pada akhir September 2005, Rate dinaikkan dari 10,0% menjadi 12,75%. kenaikan BI Rate secara signifkan untuk menurunkan ekspektasi inflasi ke arah sasaran jangka menengah. Kebijakan ini telah berhasil menahan pelemahan rupiah, dan bahkan rupiah bergerak lebih stabil dengan kecenderungan menguat hingga akhir 2005.

commit to user

sektor finansial maupun sektor riil sejalan dengan meningkatnya kredibilitas kebijakan moneter di dalam mengendalikan gerak laju inflasi sesuai dengan lintasan yang seharusnya. Dalam perkembangannya, seiring dengan stabilitas makroekonomi yang dapat terus dipertahankan dan terjaganya inflasi pada kisaran sasarannya, selama tahun 2006 Bank Indonesia menempuh kebijakan moneter yang cenderung ketat dengan mempertahankan BI Rate pada level 12,75% menjadi 12,50%, sebanyak 7 (tujuh) kali penurunan BI Rata sepanjang tahun 2006. Pada akhir Desember 2006 BI Rate mencapai 9,75% atau turun 300 basis poin dibandingkan dengan akhir 2005.yang selanjutnya sejak 9 Mei 2006 Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk mulai menurunkan secara terukur dan hati-hati.

Upaya menjaga stabilitas makroekonomi diwarnai dengan penurunan BI Rate pada periode Januari sampai dengan Juli 2007 dari 9,5% ke 8,25%. Di tengah penurunan tersebut, pada Maret 2007 permasalahan subprime mortgage mulai mengemuka, tetapi belum berdampak

signifikan pada kestabilan perekonomian. Pada paruh kedua tahun 2007, permasalahan subprime mortgage semakin menguat dan meluas sehingga mewarnai perkembangan BI Rate. Sejalan dengan hal tersebut.

Pada Agustus investor mulai menghitung kembali risiko investasinya untuk kemudian menyesuaikan portofolio kepada aset berkualitas tinggi. Kondisi dimaksud pada gilirannya memengaruhi nilai tukar rupiah dan nilai tukar beberapa negara emerging markets lainnya. Hal itu diperparah oleh

commit to user

tambahan pada nilai tukar dan inflasi ke depan. Menyikapi hal itu, Bank Indonesia menahan penurunan suku bunga sejak Juli hingga November 2007. BI Rate diputuskan tetap di level 8,25% untuk menahan akselerasi ekspektasi inflasi dan mengurangi tekanan di pasar keuangan. Pada akhir tahun 2007, setelah mempertimbangkan ekspektasi inflasi yang diindikasikan terjaga, kapasitas produksi yang mencukupi, dan pasar keuangan yang telah mencapai keseimbangan baru, BI Rate diturunkan menjadi 8%. Kebijakan tersebut diharapkan memberi sinyal positif terhadap ekspansi ekonomi yang tengah berlangsung, kendati tetap mengedepankan upaya mencapai sasaran inflasi.

Menyikapi potensi meningkatnya ketidakstabilan ekonomi makro terkait dengan melambungnya harga minyak dan krisis ekonomi global, Pemerintah dan Bank Indonesia melakukan berbagai langkah kebijakan stabilisasi ekonomi makro. Hingga akhir triwulan I-2008, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate di level 8% dengan pertimbangan kondisi ekses likuiditas dan interest rate differential yang masih lebar. Bank Indonesia secara bertahap dan terukur menaikan BI Rate sebesar 150 basis poin (bps) sejak April 2008 hingga mencapai 9,5% pada Oktober 2008. Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps pada bulan nobember sehingga menjadi 9,25% pada bulan November.

Tabel 4.9 Pergerakan BI Rate tahun 2005-2008

Bulan BI Rate

5-Jul

8.50% 5-Aug 8.75%

commit to user

5-Sep 10.00% 5-Oct 11.00%

5-Nov 12.25% 5-Dec 12.75%

6-Jan 12.75% 6-Feb 12.75%

6-Mar 12.75% 6-Apr 12.75%

6-May 12.50% 6-Jun 12.50% 6-Jul 12.25% 6-Aug 11.75% 6-Sep 11.25%

6-Oct 10.75% 6-Nov 10.25% 6-Dec 9.75%

7-Jan

9.50% 7-Feb 9.25% 7-Mar 9.00% 7-Apr 9.00%

8.25% 7-Aug 8.25% 7-Sep 8.25% 7-Oct

8.25% 7-Nov 8.25% 7-Dec 8.00%

8-Jan

8.00% 8-Feb 8.00% 8-Mar 8.00% 8-Apr 8.00%

8.75% 8-Aug 9.00% 8-Sep 9.25% 8-Oct

9.50% 8-Nov 9.50% 8-Dec 9.25%

Sumber : yahoo.finance

commit to user

Grafik 4.9 Pergerakan BI Rate tahun 2005-2008

Sumber : Bank Indonesia, data diolah 2012

Pada kurun waktu 2009-2011 terjadi terjadi penurunan BI Rate yang ditunjukkan oleh grafik diatas. Pada tahun 2009 Bank Indonesia menurunkan BI Rate dengan besaran yang berbeda dalam tiga episode, dengan mempertimbangkan secara menyeluruh berbagai kondisi terkini dan prospek perekonomian ke depan. Pada episode pertama, yaitu Januari-Maret 2009 penurunan BI Rate dilakukan cukup agresif sebesar 50 bps setiap bulan sehingga pada Maret 2009 tercatat pada level 7,75%. Respons penurunan BI Rate yang agresif itu ditempuh dengan mempertimbangkan tekanan pada sistem keuangan yang masih tinggi dan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi yang masih berlanjut, sedangkan tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih belum kuat.

Pada episode kedua, yaitu April-Agustus 2009 penurunan BI Rate ditetapkan lebih kecil menjadi 25 bps per bulan hingga mencapai 6,50% pada Agustus 2009. Arah kebijakan tersebut ditempuh setelah mempertimbangkan

commit to user

inflasi yang tetap belum kuat, sementara akselerasi pertumbuhan ekonomi belum cepat.

Pada episode ketiga, yaitu September-Desember 2009 BI Rate dipertahankan di level 6,50%. Di tengah kondisi stabilitas sistem keuangan yang telah stabil, level BI Rate sebesar 6,50% cukup konsisten dengan upaya pencapaian sasaran inflasi tahun 2010-2011, namun tetap memberikan ruang gerak bagi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan perkembangan tersebut, BI Rate pada tahun 2009 telah menurun sebesar 275 bps dibandingkan Desember 2008 sebesar 9,25%.

Sepanjang tahun 2010, Bank Indonesia mempertahankan BI Rate sebesar 6,5% yang lebih didasari oleh pertimbangan bahwa sumber tekanan inflasi terutama pada sisi suplai perekonomian akibat terganggunya pasokan dan permasalahan distribusi bahan pangan. Di sisi permintaan domestik, berbagai indikator menunjukkan indikasi awal pemulihan ekonomi dengan struktur yang lebih kuat dimana kenaikan konsumsi diikuti oleh perbaikan investasi.

Pada bulan Februari 2011, BI Rate dinaikkan 25 bps menjadi 6,75% sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang pada saat itu terindikasi mulai meningkat. BI Rate dipertahankan tetap pada level 6,75% sampai dengan triwulan III 2011 dengan memperti mbangkan masih berlanjutnya risiko tekanan inflasi dan untuk menjaga stabilitas makroekonomi.

Memasuki triwulan IV 2011, BI Rate diturunkan 25 bps menjadi 6,5% dengan memperti mbangkan bahwa inflasi pada akhir tahun 2011 dan 2012 akan berada di bawah 5% atau masih dalam kisaran sasaran inflasi.

commit to user

dampak penurunan kinerja ekonomidan keuangan global terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Selanjutnya, dengan pertimbangan tekanan inflasi ke depan yang semakin rendah, BI Rate kembali diturunkan 50 bps menjadi 6,0% pada bulan November 2011.

Tabel 4.10 Pergerakan BI Rate tahun 2009-2011

Bulan

BI Rate

9-Jan

8.75%

9-Feb

8.25%

9-Mar

7.75%

9-Apr

7.50%

9-May

7.25%

9-Jun

7.00%

9-Jul

6.75%

9-Aug

6.50%

9-Sep

6.50%

9-Oct

6.50%

9-Nov

6.50%

9-Dec

6.50%

10-Jan

6.50%

10-Feb

6.50%

10-Mar

6.50%

10-Apr

6.50%

10-May 6.50%

10-Jun

6.50%

10-Jul

6.50%

10-Aug

6.50%

10-Sep

6.50%

10-Oct

6.50%

10-Nov

6.50%

10-Dec

6.50%

11-Jan

6.50%

11-Feb

6.75%

11-Mar

6.75%

11-Apr

6.75%

commit to user

Sumber : yahoo.finance

Grafik 4.10

Pergerakan BI Rate tahun 2009-2011

Sumber : Bank Indonesia, data diolah 2012