Faktor – Faktor Penentu Produktivitas

Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2009:247 produktivitas menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi. Produktivitas tidak terlepas dari efisiensi dan efektivitas. Efektivitas diukur dengan rasio output dan input atau mengukur efisiensi memerlukan identifikasi dari hasil kinerja dan identifikasi jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu. produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai output dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan input. Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Dimensi yang kedua adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atas bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Umar, 2005:9. Atmosoeprapto 2001:1 Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran output yang dicapai dengan masukan input yang diberikan. Produktivitas juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran.

2.3.2 Faktor – Faktor Penentu Produktivitas

Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2009:249 ada beberapa faktor yang menetukan besar kecilnya produktivitas suatu organisasi, antara lain : a. Pengetahuan knowledge Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan Universitas Sumatera Utara kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang karyawan diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif. b. Keterampilan skills Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknik operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melaluai proses belajar dan berlatih. c. Kemampuan abilities kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. d. Sikap Attitude Attitude merupakan kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan karyawan baik dan positif, maka perilaku kerja karyawan baik juga. e. Kebiasaan behaviors Perilaku manusia akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri karyawan sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi karyawan tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan terwujud. Universitas Sumatera Utara Menurut Siagian 2002:28 Produktivitas dapat mencapai hasil yang maksimal apabila ketiga faktornya dapat terpenuhi dan dilaksanakan. Adapun ketiga faktor tersebut adalah : 1. produktivitas dikaitkan dengan waktu. Dalam hal ini berhubungan dengan penetapan jadwal pekerjaan menurut presentasi waktu yang digunakan . Misalnya kapan seseorang harus memulai dan berhenti bekerja. 2. Produktivitas dikaitkan dengan sumber daya insani. Untuk melihat keterkaitan produktivitas dengan sumber daya insani, manajer atau pimpinan perusahaan tersebut bisa melihat dari segi teknis semata. Dengan kata lain meningkatkan produktivitas kerja juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja. 3. Produktivitas dikaitkan dengan sarana dan prasarana kerja. Untuk dapat tercapainya produk kerja tidak terlepas dari faktor sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan tersebut, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga tidak terjadi pemborosan dalam bentuk apapun. Selain itu dimungkinkan sarana dan prasarana yang tersedia mempunyai nilai dan masa pakai yang semakin tinggi.

2.3.3 Lingkup Perbaikan Produktivitas