Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

26,671, nilai hitung pada disiplin kerja X 1 3,359 t tabel 1,999 dan nilai t hitung pada komitmen kerja karyawan X 2 Dihya Amwali 2010 dengan judul penelitian “Pengaruh tingkat pendidikan dan insentif terhadap kinerja karyawan pada PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan insentif terhadap kinerja karyawan pada PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tingkat pendidikan dan insentif secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat melalui pengujian koefisien korelasi R diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara tingkat pendidikan dan insentif terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan erat. Koefisien determinasi R 3,278 t tabel 1,999. 2 = 0,558, artinya bahwa sebesar 55,8 kinerja karyawan pada PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan dan insentif serta sisanya 44,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. nilai thitung pada tingkat pendidikan X 1 4,461 dengan nilai signifikan 0,000. Dan nilai hitung insentif X 2

2.5 Kerangka Konseptual

4,480 dengan nilai signifikan 0,000. Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ini ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan Universitas Sumatera Utara dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur Kuncoro, 2009 :52. Menurut Saydam 2006 : 199 disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku, dan peraturan yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik tertulis atau tidak tertulis. Adapun indikator kedisiplinan kerja adalah sikap kehadiran, mampu memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan dengan baik, norma mematuhi peraturan, mengikuti cara kerja yang ditentukan perusahaan, dan tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang ditentukan. Menurut Panggabean 2002:77 insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Adapun indikator insentif adalah insentif material bonus, pembagian laba, dan jaminan sosial dan insentif non material pemberian promosi, pemberian piagam penghargaan, dan pemberian pujian lisan atau tulisan. Kedisiplinan kerja dan insentif diharapkan dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja secara optimal. Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2009:247 produktivitas menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi. Adapun indikator produktivitas kerja yaitu kuantitas kerja volume kerja, pencapaian target kualitas kerja pelaksanaan pekerjaan cepat dan tepat, meminimalisir tingkat kesalahan dalam bekerja, dan pemanfaatan waktu ketaatan. Menurut pernyataan Sinungan 2003:148 “disiplin mendorong produktivitas atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas“. Kedisiplinan kerja yang tinggi dalam suatu perusahaan akan meningkatkan Universitas Sumatera Utara produktivitas karyawannya. Untuk mencapai produktivitas yang optimal bisa dilakukan dengan memperbaiki kedisiplinan karyawan dalam perusahaan. Menurut Sofyandi 2008:167 “Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari kompensasi yang berlaku bagi para karyawan organisasi”. Insentif digunakan perusahaan untuk mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja daripada karyawan. Berdasarkan teori-teori dan penjelasan yang telah dituliskan sebelumnya, penelitian ini membahas mengenai pengaruh kedisiplinan kerja dan insentif dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk Sei Merah Estate. Melihat teori dan penjelasan tersebut, maka dibentuklah kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran variabel hubungan antara variabel x1 dan x2 terhadap Y, yaitu sebagai berikut : Sumber: Saydam 2006, Panggabean 2002, Sulistiyani dan Rosidah 2009. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis