Pendisiplinan dan Hukuman Disiplin .1 Pengertian Disiplin

3 Skorsing satu minggu, kalau masih terulang 4 Skorsing satu bulan, kalau masih terulang 5 Memecat pegawai tersebut

2.1.4 Pendisiplinan dan Hukuman

Menurut Wiranto 2009:138 Pendisiplinan merupakan tindakan organisasi yang tidak mengakibatkan seseorang pegawai kehilangan sesuatu dari organisasi. Pendisiplinan bersifat konstruktif atau memperbaiki karena pendisiplinan adalah proses pembelajaran. Bagi pegawai yang berkinerja baik, pendisiplinan dalam bentuk pemberian imbalan bertujuan memperkuat pegawai mempertahankan kinerja baiknya. Sedangkan pendisiplinan bagi pegawai yang berkinerja buruk berbentuk analisis penyebab kinerja yang buruk dan penyusunan rencana bertujuan memperbaiki kinerja di tahun mendatang. Jika pegawai atau karyawan melanggar disiplin, organisasi akan mendisiplinkannya dengan : a. Memotivasi karyawan untuk memenuhi standar kinerja perusahaan. Seorang karyawan mendapatkan pendisiplinan dari organisasi setelah gagal memenuhi kewajibannya. Kegagalan dapat berupa kegagakan dalam melaksanakan tugas serta mengabaikan peraturan atau kode etik yang harus diterapkan dalam perilakunya. b. Mempertahankan hubungan saling menghormati antara bawahan terhadap atasannya atau sebaliknya. Karyawan sering melaksanakan tugasnya dengan buruk dan melanggar peraturan secara sengaja. Sikap dan perilaku tersebut harus dikoreksi agar tidak terjadi konflik interpersonal. Saling menghormati merupakan Universitas Sumatera Utara salah satu persyaratan agar para karyawan dan manajer dapat bekerja dengan baik dalam mencapai objektif masing – masing. c. Meningkatkan kinerja karyawan. Pendisiplinan wajib dilakukan bagi karyawan berkinerja rendah yang bukan disebabkan faktor nonmanusia. Jika rendahnya kinerja disebabkan oleh faktor manusia, pendisiplinan dilakukan secara berencana untuk memperbaiki perilaku kerja dan sikap peribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan akan meningkatkan hasil kerjanya. d. Meningkatkan moral, semangat kerja, etos kerja, serta efektifitas dan efisiensi kerja. Moril, sengamat kerja, etos kerja, serta efektivitas dan efisiensi kerja pegawai menurun karena pengaruh keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi. Program pendisiplinan yang dirancang khusus akan meningkatkan sikap dan perilaku kerja pegawai yang merosot tersebut. e. Meningkatkan kedamaian industrial dan kewargaan organisasi. Pegawai hanya dapat bekerja dengan baik jika bekerja dengan iklim kedamaian, kerja sama, dan saling menghormati. Pendisiplinan merupakan upaya organisasi untuk menciptakan kondisi kerja tersebut sehingga para pegawai menjadi warga organisasi yang baik. Pendisiplinan harus dilakukan dengan segera secara confidential, imparsial, dan tanpa emosi. Setelah terjadi pelanggaran kedisiplinan, tindakan pendisiplinan segera dilakukan agar pelanggaran tidak berlangsung lama. Pendisiplinan Universitas Sumatera Utara dilakukan secara confidential, artinya tindakan pendisiplinan hanya disampaikan kepada yang bersangkutan dan pegawai lain tidak boleh mengetahuinya. Pendisiplinan dilakukan secara imparsial, artinya tidak pilih kasih dan dilakukan secara objektif. Dua pegawai yang melakukan pelanggaran yang sama, tindakan pendisiplinannya pun harus sama. Pendisiplinan sebaiknya harus dilakukan tanpa emosi, tanpa kemarahan, tanpa teriakan atau kutukan, dan dilakukian secara profesional. Semua tindakan pendisiplinan harus didokumentasikan secara tertulis, terperinci, dan disimpan di dalam file manajemen sumber daya manusia pegawai yang bersangkutan. Tindakan pendisiplinan juga harus dijelaskan kepada pegawai yang bersangkutan sehingga dapat dipahami. Jika dikemudian hari pegawai yang bersangkutan dihukum dan menggugat ke pengadilan, organisasi mempunyai bahan untuk mempertahankan diri. Jika pendisiplinan tidak berhasil, maka pendisiplinan berubah menjadi hukuman, prosesnya adalah Wirawan, 2009:139 : 1. Peringatan lisan. Peringatan lisan yaitu teguran secara lisan setelah pelanggaran pelanggaran peraturan pertama. Teguran lisan bertujuan menarik perhatian, mengoreksi perilaku, meningkatkan kinerja, dan bukan untuk menghukum karyawan. Proses peringatan lisan yaitu : a. Tentukan waktu dan tempat pertemuan,serta jaga privasinya b. Buat catatan apa yang akan disamapikan kepada pegawai c. Perilaku apa yang telah dilakukan pegawai Universitas Sumatera Utara d. Bagaimana pengaruh pegawai terhadap organisasi e. Bagaimana dan kapan perilaku dapat berubah f. Tindakan apa yang dilakukan organisasijika perilaku pegawai tidak berubah dan kapan hal tersebut akan dilakukan 2. Peringatan tertulis. Jika peringatan lisan tidak mengubah sikap dan perilaku karyawan untuk mematuhi ketentuan peraturan kerja, maka karyawan tersebut akan dipanggil dan diberikan peringatan tertulis kepada karyawan. 3. Skorsing atau suspensi. Jika peringatan tertulis tidak digubris karyawan, langkah berikutnya adalah memberikan skorsing atau suspensi. Skorsing atau suspensi merupakan karyawan dilarang masuk kerja pada waktu tertentu dari satu hari ssampai beberapa minggu. 4. Demosi. Demosi adalah mentransfer karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih kecil, jabatannya lebih rendah, pangkatnya lebih rendah, dan umumnya gajinya lebih rendah. 5. Pemutusan hubungan kerja atau pemecatan. Pemecatan merupakan upaya akhir untuk menghukum pegawai bermasalah yang berakibat buruk bagi pencapaian tujuan organisasi. Menurut Siswanto 2002 :293, ada beberapa jenis sanksi disiplin kerja yaitu : disiplin berat, sedang dan ringan. Universitas Sumatera Utara a. Sanksi Disiplin Berat 1 Demosi jabatan yang setingkat lebih rendah dari jabatanpekerjaan yang diberikan sebelumnya. 2 Pembebasan dari jabatanpekerjaan untuk dijadikan sebagai tenaga kerja biasa bagi yang memegang jabatan. 3 Pemutusan hubungan kerja dengan hormat atas permintaan sendiri tenaga kerja yang bersangkutan. 4 Pemutusan hubungan kerja yang tidak hormat pemecatan b. Sanksi Disiplin Sedang 1 Penundaan pemberian kompensasi 2 Penurunan upah sebesar satu kali lipat dari upah yang biasa diberikan 3 Penundaan program promosi bagi tenaga kerja yang pada jabatannya yang lebih tinggi c. Sanksi Disiplin Ringan 1 Teguran lisan kepada tenaga kerja 2 Teguran tertulis 3 Pernyataan tidak puas secara tertulis Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Faktor - Faktor kedisiplinan