Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerj Guru Sekolah Menengah Atas

84 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di kecamatan Prambanan sudah banyak yang menyimpulkan materi sendiri maupun bersama dengan siswa, meskipun masih terdapat beberapa yang jarang melaksanakannya.

3. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerj Guru Sekolah Menengah Atas

dan Kejuruan di Kecamatan Prambanan Dari hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini terdapat pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan nilai t 6,472 0,025 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,470. Berdasarkan pada perolehan nilai tersebut dapat diartikan bahwa budaya kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru, dan ketika nilai budaya kerja meningkat diikuti pula dengan meningkatnya nilai kinerja guru. Sumbangan efektif dari budaya kerja diperoleh dari koefisien determinasi R 2 sebesar 0,221. Dari sumbangan efektif tersebut dapat diartikan bahwa kinerja guru ditentukan atau dipengaruhi oleh budaya kerja sebesar 22,1, dan selebihnya 77,9 kinerja guru Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan ditentukan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian ini adalah ada terdapat pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kecamatan Prambanan. Hipotesis tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan adanya pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kecamatan Prambanan. Dari hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa budaya kerja yang dimiliki oleh guru dapat mempengaruhi kinerjanya 85 dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagia seorang guru atau pendidik. Pencapaian kinerja yang dilakukan oleh guru tidaklah semata-mata dapat dicapai begitu saja tanpa adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau mendukungnya, dan salah satunya adalah budaya kerja. Penelitian yang di lakukan oleh Rusmana 2010 dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru” menjelaskan bahwa 49 kinerja guru dipenagruhi oleh budaya kerja guru. Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya kerja guru berpengaruh kuat terhadap kinerja mengajar guru. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa budaya kerja guru diharapkan mampu untuk menciptakan suasana dan hubungan kerja guru dalam mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif. Karenanya kondisi tersebut sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja guru. Perilaku guru pada waktu bekerja juga dapat berpengaruh pada bagaimana kinerja yang dilaksanakan. Sikap-sikap guru seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, teliti, berhati-hati, cermat dan berkemauan kuat adalah sikap utama guru yang akan menjadi dukungan dasar dan berpengaruh bagi pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan adanya budaya kerja kuat yang dimiliki oleh guru, guru dapat menjalankan tugas serta kewajibannya dan menciptakan tingkat kinerja yang tinggi. Jika setiap guru memiliki sikap menyukai pekerjaannya yang dilaksanakannya guru akan dengan mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran. 86

F. Keterbatasan Penelitian