Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Metode pendidikan dan pelatihan.

1.5.1.3 Manfaat Pendidikan dan Pelatihan

Adapun 5 manfaat dan dampak yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan menurut Sastrohadiwiryo 2002: 198 antara lain: 1. Peningkatan keahlian kerja, yaitu para tenaga kerja menjadi memiliki motovasi untuk meningkatkan kualitas dalam bekerja dengan produktivitasnya. 2. Pengurangan keterlambatan kerja, yaitu pengurangan tenaga kerja seperti seperti sakit , macet, dan keperluan keluarga yang tidak dapat diganggu dapat diminimalisasi, karena pemimpin mengutamakan pegawai yang bersangkutan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. 3. Pengurangan timbulnya kecelakaan dalam bekerja, yaitu timbulnya kelalaian dalam bekerja biasanya disebabkan karena kelalaian pegawai saat bekerja. 4. Peningkatan produktivitas kerja, yaitu dengan adanya pendidikan dan pelatihan maka diharapkan pegawai akan lebih semangat sehingga dapat memahami kondisi pekerjaannya. 5. Peningkatan rasa tanggungjawab, yaitu menuntut tanggungjawab yang besar sehingga pegawai menghargai setiap tugas diberikan yang juga dipengaruhi pemberian dan pembekalan melalui pendidikan dan pelatihan.

1.5.1.4 Metode pendidikan dan pelatihan.

Metode yang dapat digunakan dalam pendidikan dan pelatihan yang digunakan dalam guna meningkatkan mutu Jaksa dalam pengetahuan, Universitas Sumatera Utara keterlampilan maupun dalam sikapnya. Metode penelitian menurut tujuan dan program pelatihan adalah : 1. Ceramah, kuliah, tanya jawab 2. Curah pendapat brain storming 3. Peran serta role playing 4. Studi kasus 5. Presentasi dan Seminar. 6. Simulasi 7. Dinamika kelomok Teknik-teknik Pendidikan dan pelatihan ini, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan yang terakhir apakah program Pendidikan dan Pelatihan tersebut berjalan atau terlaksanaan dengan berhasil dan mencapai sasaran maximal. Sementara itu, pengertian dari studi kasus menurut Mangkunegara 2003:65 ialah uraian tertulis atau lisan tentang masalah yang ada atau keadaan selama waktu tertentu yang nyata maupun secara hipotesis. Pada metode ini peserta diminta untuk mengindentifikasikan masalah-masalah dan merekomendasikan pemecahan masalahnya. Metode ini mengkehendaki belajar melalui perbuatan, dengan maksud meningkatkan pemikiran analisis dan kemampuan memecahkan masalah. Selanjutnya, metode terakhir adalah seminar dan presentasi. Seminar bermakna sebagai pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah dibawah pimpinan ahli guru besar, pakar dan lainnya. Jadi, prinsipnya seminar hampir sama dengan diskusi , hanya saja pada seminar fokus perannya lebih Universitas Sumatera Utara dipegang oleh pimpinan seminar dalam mengarahkan dikusi yang terjadi setelah suatu masalah dipresentasikan oleh seseorang atau seseorang lain yang mewakili kelompok, tiap kelompok atau perwakilan kelompok dapat mengajukan pertanyaan, menyumbangkan ide dan lainnya, yang pada akhirnya seminar akan dibuat suatu kesimpulan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita analisis Kebutuhan pendidikan dan Pelatihan merupakan langkah awal yang penting dalam manajemen kediklatan. Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan merupkan kesenjangan kompetensi yang dipersyaratan dalam jabatan dengan kompetensi yang secara nyata dimiliki oleh aparatur dalam jabatan dengan kompetensi yang secara nyata dimiliki oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 31 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. Dapat penulis tambahkan, bahwa kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan dapat terdiri dari tiga kategori Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 31 nomor 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, yaitu: 1. Kebutuhan pada tingkat organisasilembaga. 2. Kebutuhan pada tingkat jabatanposisi. 3. Kebutuhan pada tingkat individuperorangan. Demikian dari kebutuhan dari pendidikan dan pelatihan ini ada tiga langkah utama yaitu: 1. Indetifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan. 2. Analisis hasil indentifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan. Universitas Sumatera Utara 3. Penilaian Kesenjangan pengetahuan, sikap dan keterlampilan. Dari hasil yang dapat dimaksud, yang akan menjadi sebuah tujuan Pendidikan dan Pelatihan yaitu dengan adanya kompetensi dasar dan indikator keberhasilan. Kompetensi dasar merupakan suatu tujuan umum yang dapat menggambarkan pengetahuan, sikap dan keterlampilan yang harus dicapai oleh peserta dalam suatu program atau jenis diklat tertentu.

1.5.1.5 Jenis dan Jenjang Diklat