Statistik Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Pie Chart Kecenderungan Variabel Audit Judgment Tabel 14 dan gambar 2 menunjukkan bahwa dari 45 responden yang dijadikan sampel dapat diketahui adanya 4 kelompok kategori berdasarkan tingkat kualitas dari audit judgment yang dihasilkan, yaitu: kategori rendah sebanyak 6 responden, kategori sedang sebanyak 7 responden, kategori tinggi sebanyak 16 responden, dan kategori sangat tinggi sebanyak 16 orang responden. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas dari audit judgment yang dihasilkan oleh auditor internal dapat diklasifikasikan pada kategori sangat tinggi. 2. Profesionalisme Kuesioner variabel profesionalisme terdiri atas 5 indikator dengan menggunakan 14 item pernyataan. Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban. Skor maksimal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1. Data penelitian 54 20 13 13 Kecenderungan Audit Judgment Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah yang diolah menunjukkan variabel profesionalisme memiliki skor tertinggi adalah 52, sedangkan skor terendah adalah 39. Mean = 45,18, standar deviasi = 3,762, median = 45, modus = 44 hasil perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran 5. Berikut tabel distribusi frekuensi untuk variabel profesionalisme: Tabel 15. Tabel Distribusi Frekuensi Profesionalisme No. Kelas Interval Frekuensi 1. 39 – 40 5 2. 41 - 42 8 3. 43 - 44 9 4. 45 – 46 6 5. 47 – 48 6 6. 49 – 50 7 7. 51 - 52 4 Jumlah 45 Sumber: data primer diolah Selanjutnya, variabel profesionalisme akan dikategorikan ke dalam lima kategori berikut: Tabel 16. Tabel Kategori Kecenderungan Profesionalisme No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1. Sangat tinggi 45,5 X ≤ 56 19 42,2 2. Tinggi 38,5 X ≤ 45,5 26 57,8 3. Sedang 31,5 X ≤ 38,5 4. Rendah 24,5 X ≤ 31,5 5. Sangat rendah 14 X ≤ 24,5 Total 45 100 Sumber: data primer diolah Gambar 3. Pie Chart Kecenderungan Variabel Profesionalisme Tabel 16 dan gambar 3 menunjukkan bahwa dari 45 responden yang dijadikan sampel dapat diketahui adanya 2 kelompok kategori berdasarkan tingkat profesionalisme auditor internal, yaitu: kategori tinggi sebanyak 26 responden, dan kategori sangat tinggi sebanyak 19 orang responden. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat profesionalisme auditor internal diklasifikasikan pada kategori tinggi. 3. Konflik Peran Kuesioner variabel konflik peran terdiri atas 3 indikator dengan menggunakan 9 item pernyataan. Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban. Skor maksimal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1. Data penelitian yang diolah menunjukkan variabel konflik peran memiliki skor tertinggi adalah 29, sedangkan skor terendah adalah 12. Mean = 21,11, 42 58 Kategori Kecenderungan Profesionalisme Sangat tinggi Tinggi standar deviasi = 4,228, median = 21, modus = 22 hasil perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran 5. Berikut tabel distribusi frekuensi untuk variabel konflik peran: Tabel 17. Tabel Distribusi Frekuensi Konflik Peran No. Kelas Interval Frekuensi 1. 11 – 13 2 2. 14 – 16 4 3. 17 – 19 8 4. 20 – 22 16 5. 23 – 25 8 6. 26 – 28 4 7. 29 - 31 3 Jumlah 45 Sumber: data primer diolah Selanjutnya, variabel konflik peran akan dikategorikan ke dalam lima kategori berikut: Tabel 18. Tabel Kategori Kecenderungan Konflik Peran No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1. Sangat tinggi 33,75 X ≤ 36 2. Tinggi 26,25 X ≤ 33,75 6 13,3 3. Sedang 18,75 X ≤ 26,25 27 60 4. Rendah 11,25 X ≤ 18,75 12 26,7 5. Sangat rendah 0 X ≤ 11,25 Total 45 100 Sumber: data primer diolah Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Variabel Konflik Peran Tabel 18 dan gambar 4 menunjukkan bahwa dari 45 responden yang dijadikan sampel dapat diketahui adanya 3 kategori berdasarkan tingkat konflik peran yang dialami oleh auditor internal, yaitu: kategori rendah sebanyak 12 responden, kategori sedang sebanyak 27 responden, dan kategori tinggi sebanyak 6 responden. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konflik peran yang dialami oleh auditor internal diklasifikasikan pada kategori sedang.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui model yang digunakan linear atau tidak. Berdasarkan output SPSS Statistic 16.0 for Windows hasil perhitungan uji linearitas lampiran 6 dapat dilihat pada tabel 19. 13 60 27 Kecenderungan Konflik Peran Tinggi Sedang Rendah Tabel 19. Hasil Perhitungan Uji Linearitas No. Hubungan Variabel Signifikansi Kriteria 1 X1 – Y 0,525 Linear 2 X2 - Y 0,980 Linear Sumber: data primer diolah Tabel 19 menunjukkan nilai signifikansi pengaruh profesionalisme terhadap audit judgment sebesar 0,525 dan konflik peran terhadap audit judgment sebesar 0,980. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari tingkat kepercayaan 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linear. 2. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas, yaitu nilai Tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 Imam Ghozali, 2009. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 20. Hasil Uji Multikolinearitas No. Variabel Collinearity Statistic Keterangan Tolerance VIF 1. Profesionalisme 0,987 1,013 Tidak Terjadi Multikolinearitas 2. Konflik Peran 0,987 1,013 Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Tolerance untuk masing- masing variabel independen tidak ada yang bernilai kurang dari 0,10 dan nilai VIF juga tidak ada yang lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Penelitian ini menggunakan Uji Park dalam SPSS Statistics 16.0 for Windows. hasil uji heteroskedastisitas dengan Uji Park dapat dijelaskan pada tabel 21. Tabel 21. Hasil Uji Heteroskedastisitas No. Hubungan Variabel Signifikansi Keterangan 1. X1 - Y 0,552 Tidak Terdapat Heteroskedastisitas 2. X2 - Y 0,755 Sumber: data primer diolah Hasil Uji Park diatas menunjukkan bahwa koefisien parameter t test untuk variabel independen tidak ada yang signifikan pada taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

D. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Regresi linear sederhana ini digunakan untuk menjawab hipotesis pertama. Nilai masing-masing koefisien regresi diketahui dari hasil perhitungan dengan SPSS Statistic 16.0 for Windows lampiran 7.

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme auditor internal dan objektivitas auditor internal terhadap lapoiran audit internal pada BUMN di Kota Bandung

0 2 1

Pengaruh Kode Etik terhadap Profesionalisme Audit Internal (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi di Bandung).

0 0 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peningkatan Mutu Kinerja Internal Auditor.

0 0 23

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN AUDITOR INTERNAL

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME, INTEGRITAS INTERNAL AUDITOR DAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perbankan di Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat Prov

0 0 27

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR, KUALITAS AUDIT INTERNAL DAN PENGALAMAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN KEBERANIAN MORAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Perbankan di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan)

0 3 30

PENGARUH KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR, OBJEKTIVITAS INTERNAL AUDITOR DAN KEBERANIAN MORAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perbankan di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Se

0 2 29

PENGARUH KOMPETENSI, OBYEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 1 28

PENGARUH INTEGRITAS INTERNAL AUDITOR, KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR DAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN) -

0 0 34

ANALISIS PERAN AUDITOR INTERNAL SEBAGAI PENGAWAS, KONSULTAN DAN KATALISATOR

1 4 139