Kerangka Konsep Desain Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengukuran

Gambar 2.2Kerangka Teori

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian tentang “Determinan Keterlambatan Penderita Kanker Serviks Mencari Pengobatan ke RSUZA Banda Aceh 2013” adalah sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian Predisposing Characteristics - Demographics - Social structur - Health beliefs Enabling Characteristics - Family Resources - Community resources Need Based Characteristics -Perceived needs -Clinically evaluated needs Health Services Use Pengetahuan Persepsi Penyakit Akses ke RSUZA Keterlambatan Mencari Pengobatan 31 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini memakai metode survei yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di RSUZA Banda Aceh yang beralamat dijalan Tgk. Daud Beudreueh No.108 Banda Aceh dengan alasan: 1. RSUZA Banda Aceh merupakan rumah sakit kelas A dan pusat rujukan untuk wilayah pembangunan A provinsi NAD yang meliputi Kuala Simpang, Aceh Timur, Langsa, Lokseumawe, Simeulue sampai Sabang sehingga banyak penderita kanker serviks yang berobat ke rumah sakit ini 2. RSUZA Banda Aceh juga merupakan rumah sakit pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian mulai dari Januari 2013 sampai Juli 2013.Tahapan dilaksanakan mulai pra survei, pembuatan proposal penelitian dan konsultasi dosen pembimbing sampai dengan ujian komprehensif. 32 Universitas Sumatera Utara

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terdiagnosis menderita kanker serviks yang dirawat inap di ruangan Seureune III maupun yang dirawat jalan poli onkologi di RSUZA Banda Aceh.Dengan pasien yang dirawat inap memiliki kriteria bisa berbicara dan mendengarkan pada saat menjadi responden. Pengambilan sampelnya dengan mengunakan teknik Accidental Sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada atau dijumpai selama waktu penelitian yaitu didapat sebanyak 60 orang, yang dilakukan mulai tanggal 24 Mei sampai dengan 25 Juni 2013.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya mengacu pada variabel yang diteliti.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder penelitian diperoleh dari laporan-laporan dan catatan mengenai jumlah penderita kanker serviks yang datang berobat ke RSUZA Banda Aceh.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Kuesioner yang telah dibuat dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas data terhadap 30 orang pasien penderita kanker serviks di rumah sakit Meuraxa Banda Aceh. Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana 33 Universitas Sumatera Utara ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur, harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas instrumen kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected Item-Total Correlation dengan ketentuan bila nilai r hitung nilai r tabel 0,361 pada df= 30- 2=28 dan α 5 maka dinyatakan valid, dan jika r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid Uji reliabilitas dilakukan setelah semua data dinyatakan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Teknik untuk menghitung indeks reliabilitas alat ukur mengunakan Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan ketentuan bila Cronbach Alpha r tabel 0,60 maka dinyatakan reliabel dan bila Cronbach Alpha r tabel maka butir soal dinyatakan tidak reliabel Hastono,2007. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang pasien kanker serviks di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh dengan karakteristik relatif sama dengan responden di lokasi penelitian. Hasil uji coba kuesioner ditemukan seluruh item pertanyaan dengan nilai Corrected Item Total Correlation 0,361 dan nilai Cronbach Alpha 0,6. Dengan demikian seluruh item pertanyaan untuk mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan reliabel sehingga layak digunakan untuk penelitian, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : 34 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan terhadap Keterlambatan Mencari Pengobatan Item Pernyataan n Corrected item- Total correlation Hasil Uji Cronbach’s Alpha Hasil Uji P1 30 0,587 Valid 0,865 Reliabel P2 30 0,642 Valid P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 0,657 0,587 0,587 0,587 0,507 0,584 0,471 0,364 0,364 0,587 0,573 0,587 0,587 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.1 dapat menunjukkan nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel yang besarnya 0,361, artinya 15 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan semuanya valid. Memerhatikan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,865 dan lebih besar dari 0,60, hal ini menunjukkan bahwa 15 item pernyataan ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Akses terhadap Keterlambatan Mencari Pengobatan Item Pernyataan n Corrected item- Total correlation Hasil Uji Cronbach’s Alpha Hasil Uji A2 30 0,458 Valid 0,672 Reliabel A4 30 0,489 Valid A6 A8 A9 30 30 30 0,431 0,491 0,382 Valid Valid Valid 35 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 menunjukkan nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel yang besarnya 0,361, artinya 5 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan semuanya valid. Memerhatikan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,672 dan lebih besar dari 0,60, hal ini menunjukkan bahwa 15 item pernyataan ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi terhadap Keterlambatan Mencari Pengobatan Item Pernyataan n Corrected item- Total correlation Hasil Uji Cronbach’s Alpha Hasil Uji T1 30 0,578 Valid 0,810 Reliabel T2 30 0,409 Valid T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 30 30 30 30 30 30 30 30 0,490 0,423 0,423 0,578 0,578 0,409 0,405 0,578 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.3 menunjukkan nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel yang besarnya 0,361, artinya 10 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan semuanya valid. Memerhatikan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,810 dan lebih besar dari 0,60, hal ini menunjukkan bahwa 15 item pernyataan ini sudah reliabel sebagai alat ukur. 36 Universitas Sumatera Utara 3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah keterlambatan mencari pengobatan, dan variabel independen adalah pengetahuan, akses dan persepsi penyakit

3.5.2 Defenisi Operasional 1. Variabel Dependen

Keterlambatan pengobatan adalah pasien kanker serviks datang ke RSUZA Banda Aceh sudah pada stadium III atau IV.

2. Variabel Independen

a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang kanker serviks yang meliputi tanda-tanda awal gejala, penyebab, kapan periksa dan kapan harus berobat. b. Akses adalah kemudahan atau kesulitan meliputi jarak, waktu, dana, transportasi dan yang menemani untuk datang berobat ke rumah sakit c. Persepsi penyakit adalah penilaian seseorang mengenai penyakit kanker serviks yang dideritanya.

3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran variabel dependen keterlambatan mencari pengobatan dan variabel independen pengetahuan, akses ke RSUZA, persepsi penyakit adalah sebagai berikut: 37 Universitas Sumatera Utara a. Pengukuran determinan keterlambatan mencari pengobatan yang dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1 Terlambat, jika pasien datang ke RSUZA dengan diagnosa sudah stadium III dan IV 0 Tidak terlambat, jika pasien datang ke RSUZA dengan diagnosa sudah stadium I dan II b. Pengukuran pengetahuan diukur dengan 15 lima belas pernyataan benar-salah, dimana bila menjawab benar bobot nilai 1 dan bila menjawab salah bobot nilai 0. Skor terendah adalah nol, skor tertinggi 15. Jawaban responden dikategorikan menjadi 2 Nursalam, 2008 yaitu: 1 Baik, jika responden memperolah nilai ≥ 50 dari skor total yaitu 8 -15 0 Kurang, jika responden memperoleh nilai 50 dari skor total yaitu 0-7 c. Aspek pengukuran akses diukur dengan 5 lima pertanyaan yang berisi tentang dukungan akses ke RSUZA Banda Aceh, dimana bila menjawab “ya” bobot nilai 1 dan bila menjawab tidak bobot nilai 0, skor terendah adalah nol dan skor tertinggi 5. Jawaban responden dengan skala ordinal maka penilaian akses dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1 Mudah dijangkau, jika responden memperolah nilai 50 dari skor total yaitu 0-2 0 Sulit dijangkau, jika responden memperoleh nilai ≥ 50 dari skor total yaitu 3-5 38 Universitas Sumatera Utara d. Aspek pengukuran persepsi terhadap penyakit diukur dengan 10 sepuluh pernyataan, bila menjawab pernyataan benar bobot nilai 1 dan bila menjawab salah bobot nilai 0. Maka skor terendah nol dan tertinggi 10. Berdasarkan jumlah skor yang diperolah maka penilaian persepsi terhadap penyakit dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1 Positif, jika responden memperoleh nilai ≥ 50 dari skor total yaitu 6 -10 0 Negatif, jika responden memperoleh nilai 50 dari skor total yaitu 0-5 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Univariat