Pencegahan Kanker Serviks Kanker Serviks

4. Rasa berat dibagian perut bawah 5. Rasa kering di vagina 6. Bila kanker sudah masuk dalam stadium invasif, keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau, dan dapat bercampur dengan darah 7. Timbul gejala kekurangan darah anemia bila terjadi perdarahan kronis, misalnya pucat, lesu, mudah lelah, mengantuk, berdebar dan sebagainya. 8. Timbul nyeri di tempat-tempat lain bila sudah terjadi penyebaran metastasis 9. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki, iritasi kandung kemih dan poros usus besar bagian bawah rektum, terbentuk fistel vesikovaginal atau rektrovaginal

2.1.4 Pencegahan Kanker Serviks

Menurut Yatim 2005, upaya pencegahan yang paling utama adalah menghindarkan diri dari faktor risiko seperti: 1. Pengunaan kondom bila berhubungan seks dapat mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual. 2. Berhubungan seksual pada waktunya. Organ kelamin wanita mengalami perkembangan terus-menerus sejak anak-anak hingga remaja akhir. Para ahli kandungan menyatakan usia aman bagi wanita untuk berhubungan seksual adalah mulai usia 20 tahun. Sebelum usia tersebut, alat kelamin dan mental wanita mungkin belum matang. Bagi wanita, berhubungan seksual pada usia dini dapat mengakibatkan iritasi dan infeksi akibat ketidaksiapan fisik dan mental serta pengetahuan seksual. Selain berhubungan seksual pada usia dini, menikah pada 13 Universitas Sumatera Utara usia terlambat dan melakukan hubungan seksual pertama pada usia diatas 35 tahun juga kurang dianjurkan. Bahkan wanita yang tidak menikah dan tidak berhubungan seksual sekalipun dapat berisiko terkena kanker rahim. 3. Menghindari merokok, kandungan nikotin dalam rokokpun dapat mengakibatkan kanker serviks. Kemudian asap rokok menghasilkan senyawa berbahaya, yaitu Polycyclic aromatic Hydrocarbon heterocyclic nitrosamines yang sangat berbahaya bagi sel-sel normal. Pencegahan dari senyawa ini dapat menganggu susunan senyawa DNA dan mengubah informasi serta prosedur pembelahan sel hingga tak terkontrol. Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk mengidap kanker serviks daripada yang tidak merokok. 4. Menghindari mencuci vagina dengan antiseptic tidak dilakukan secara rutin, kecuali bila ada indikasi infeksi yang membutuhkan pencucian dengan antiseptik. Obat tersebut dapat membunuh kuman, termasuk Baccillusdoderlen divagina. 5. Jangan pernah menaburi talk pada vagina yang terasa gatal atau kemerahan, dikhawatirkan serbuk talk tersebut akan terserap masuk kedalam vagina dan lama-kelamaan berkumpul kemudian mengendap menjadi benda asing yang bisa berubah menjadi sel kanker. 6. Diet rendah lemak, diketahui bahwa timbulnya kanker berkaitan erat dengan pola makan, lemak memproduksi hormone esterogen dan mudah berubah menjadi kanker.makanan berlemak tinggi, daging yang dipanggang dengan api, serta daging asap dan goring berpotensi menyisakan zat karsinogenik serta radikal bebas yang berbahaya bagi perkembangan sel tertentu. Agar kita terhindar dari 14 Universitas Sumatera Utara kanker, makanlah makanan sehat. Belum tentu makanan sehat tidak enak di lidah. Banyak sekali makanan yang sehat tidak kalah citra rasanya. 7. Memenuhi kecukupan gizi tubuh terutama, betakaroten, vitamin C, dan asam folat. Ketiga zat ini dapat memperbaiki dan memperkuat mukosa kanker serviks. Oleh karena itu, rajinlah mengkonsumsi wortel, buah– buahan yang mengandung vitamin C dan makanan hasil laut. 8. Hubungan seks terlalu dini, idealnya hubungan seks dilakukan setelah perempuan benar-benar matang. Ukuran pematangan bukan hanya dilihat dari datangnya menstruasi, tetapi juga bergantung pada pematangan sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh, Sel-sel mukosa akan matang setelah perempuan berusia 20 tahun keatas, maka hendaknya perempuan yang berumur dibawah 16 tahun tidak melakukan hubungan seksual, meskipun sudah menikah. 9. Menghindari berganti-ganti pasangan karena berisiko kemungkinan tertularnya penyakit kelamin semakin besar. Risiko munculkan infeksi dan penularan virus HPV semakin besar seiring meningkatnya frekuensi seseorang melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Kebanyakan orang hanya menghubungkan risiko hubungan seksual dengan AIDS, sementarea penggunaan kondom untuk mencegah AIDS tidak cukup kuat bagi pencegahan virus HPV. HPV dapat menular melalui oral seks. Oleh karenanya, menjaga frekuensi hubungan seksual dan memantapkan diri berkomitmen pada satu pasangan hidup resmi adalah tindakan yang lebih aman. 15 Universitas Sumatera Utara 10. Melakukan pemeriksaan rutin. Pahamilah bahwa sel kanker adalah sel berbahaya yang berkembang dengan sangat lembut namun pasti. Membutuhkan waktu 15- 20 tahun untuk menunjukkan gejala gangguan yang terasa. 11. Melakukan vaksinasi HPV telah ditemukan banyak sekali vaksin anti HPV. Vaksinasi ini bisa dilakukan sejak seorang wanita berusia 9 tahun, dan belum terlambat dilakukan bagi wanita berusia 55 tahun.

2.1.5 Deteksi Dini pada Kanker Serviks