memiliki  kecenderungan  berbeda  dalam  melakukan tindakan
bullying,
dan  siswa  kelas  XI  memiliki kecenderungan yang paling tinggi. Siswa kelas X cenderung
masih  memiliki  ketakutan-ketakutan  karena  mereka  adalah warga  baru  di  lingkungan  sekolah.  Siswa  kelas  XI
cenderung  mulai  memiliki  keberanian  untuk  berperilaku dibandingkan  pada  waktu  kelas  X.  Sedangkan  para  siswa
kelas  XII  cenderung  membatasi  hubungan  mereka  dengan siswa  kelas  X  dan  XII  karena  memiliki  perhatian  khusus
terhadap  ujian  akhir  Phytria,  2008.  Dengan  demikian, subjek  dari  penelitian  ini  akan  memberikan  respon
kecenderungan
bullying
yang sama pula. c.
Program Studi Pada  bagian  ini,  yang  dimaksud  dengan  program
studi  adalah  fokus  pelajaran  yang  dipilih  oleh  siswa.  Di SMA  Kolese  De  Britto,  siswa  diwajibkan  untuk  memilih
program  studi  ketika  naik  kelas  XI.  Program  studi  yang ditawarkan  adalah  IPA,  IPS,  dan  Bahasa.  Pelajaran  serta
guru-guru  yang  mengajar  pun  tidak  sama  antar  program studi.  Hal  ini  membuat  perbedaan  aktivitas  siswa  pada
masing-masing  program  studi,  terlebih  pada  bagaimana potensi  terjadinya  perilaku
bullying
.  Subjek  dalam penelitian  ini  hanya  menggunakan  siswa  kelas  XI  program
studi  IPS  agar  setiap  siswa  subjek  memberikan  respon kecenderungan
bullying
yang sama.
E. Desain Penelitian
Desain  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
non-randomized pretest-posttest  control  group  design
.  Desain  ini  dilakukan  dengan pengukuran sebagai
pre-test
O1 sebelum perlakuan X diberikan dan
post- test
O2  sesudah  perlakuan  pada  kelompok  eksperimen.  Pengukuran  yang sama  dilakukan  juga  terhadap  kelompok  kontrol  atau  kelompok  yang  tidak
diberikan perlakuan -X.
Skema Desain Penelitian
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Kelompok Eksperimen O1
 X
 O2
dibandingkan
Kelompok Kontrol O1
 -X
 O2
F. Prosedur Penelitian
1. Peneliti  membuat  skala  kecenderungan  perilaku
bullying
dengan menggunakan  metode  rating  yang  dijumlahkan  atau
sumatted  rating
Likert. 2.
Peneliti  melakukan
Pre-test
dengan  memberikan  skala  pengukuran kecenderungan  perilaku
bullying
kepada  subjek  penelitian.
Pre-test
merupakan pengumpulan data mengenai tingkat kecenderungan perilaku
bullying
sebelum  diberikannya  perlakuan  Program  Anti
Bullying
.
Pre-
test
yang dilakukan sekaligus digunakan untuk uji coba aitem, agar aitem yang  digunakan  merupakan  aitem  yang  sahih  dan  menghasilkan  data
yang  reliabel.  Selain  itu,  data  hasil
pre-test
juga  digunakan  untuk mengidentifikasi  homogenitas
dari  kelompok  subjek  penelitian. Homogenitas  yang  dimaksud  adalah  kesamaan  varian  subjek  antara
kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Dengan  demikian,  data
pre-test
yang  digunakan  adalah  total  skor  dari  aitem  yang  sudah  diuji kesahihan dan reliabilitasnya.
3. Peneliti  menentukan  kelompok  kelas  yang  akan  diberikan  perlakuan
program dan kelompok kelas yang tidak diberikan perlakuan. 4.
Peneliti  memberikan  waktu  kepada  pihak  sekolah  untuk  melaksanakan Program  Anti
Bullying
terhadap  kelas  yang  sudah  ditentukan.  Waktu yang  dibutuhkan  untuk  melaksanakan  program  tersebut  adalah  tiga  kali
pertemuan dengan jarak tiap pertemuan adalah satu minggu. Durasi yang dibutuhkan setiap pertemuan adalah 45 menit.
5. Peneliti  memberikan
post-test
kepada  kedua  kelas.
Post-test
merupakan pengumpulan data kecenderungan perilaku
bullying
setelah dilakukannya perlakuan.
6. Peneliti  melakukan  uji  hipotesis  dengan  menganalisa  data  yang  telah
terkumpul  dari  kedua  kelompok  kelas  dengan  membandingkan  data kelompok  kelas  yang  diberi  perlakuan  dan  kelompok  kelas  yang  tidak
diberi perlakuan. 7.
Peneliti membuat kesimpulan dari data yang sudah diperoleh.