Pentingnya diskusi adalah mengajak murid untuk merefleksikan dan berbagi tanggapan tentang kegiatan yang
telah dilakukan
case study dramatic presentation
. Hal ini penting karena peserta tidak hanya disajikan satu peristiwa
dalam kelompok, akan tetapi mereka juga akan mengetahui berbagai peristiwa dari kelompok yang berbeda. Di samping
itu, diskusi juga dilakukan untuk bersama-sama mencari alternatif langkah dalam merespon peristiwa serupa, sehingga
menghasilkan keadaan yang lebih positif Rae, 2009. Fieldman Jones 2000 menambahkan bahwa diskusi yang
dilakukan dapat menambah kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan atau menumbuhkan perasaan empati dan
menambah pengalaman bagi peserta.
D. Belajar sebagai Proses Perubahan Perilaku
1. Belajar
a. Definisi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata belajar memiliki arti usaha yang dilakukan untuk memperoleh ilmu atau
kepandaian Tim Penyusun KBBI, 2011. Beberapa ahli juga menyampaiakan pendapat mereka tentang definisi dari belajar.
Dahar, 2011 mengatakan bahwa belajar merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungan, yang di dalam prosesnya terdapat
hubungan antara respon – respon dan stimulus - stimulus. Hal ini
sejalan dengan pendapat Djamarah, 2011 bahwa belajar merupakan usaha sadar dari individu secara jiwa maupun raga untuk
memperoleh suatu kesan dari apa yang dilakukan sebagai interaksi dengan lingkungannya. Di samping itu, belajar juga merupakan
interaksi atau pengalaman dengan lingkungan yang menyebabkan adanya perubahan pengetahuan maupun perilaku secara permanen
Woolfolk, 2013. Woolfolk menambahkan bahwa belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, melainkan dapat dilakukan di manapun
sepanjang rentang kehidupan. Perubahan pengetahuan dan perilaku pada individu dapat
diukur berdasarkan pengamatan yang dilakukan. Hasil dari belajar dapat diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku Hergenhahn
Olson, 2008. Hasil dari belajar tersebut dapat dilihat atau diterjemahkan dalam perilaku atau tindakan yang dapat diamati
Woolfolk, 2013. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat kualitatif, atau perubahan yang berkaitan dengan mutu
Djamarah, 2011. Pendapat tersebut memberikan kesimpulan bahwa perubahan yang terjadi secara fisik akibat kecelakaan, obat-obatan,
dsb bukanlah hasil dari belajar. Begitu pula dengan berubahnya keadaan fisik individu karena kelelahan bukanlah suatu perubahan
akibat belajar.
Hasil dari belajar tidak semuanya dapat diukur hanya dengan pengamatan dari perilaku semata. Perlu diingat bahwa belajar bukan
hanya mengubah perilaku, akan tetapi juga dapat mengubah pengetahuan ranah kognitif. Hasil dari belajar juga dapat
merupakan perubahan cara berpikir, kemampuan mengingat, dan pemecahan masalah Schwartz, Wasserman, Robbins, 2002;
dalam Woolfolk, 2013. Hal ini memberikan penjelasan bahwa pengamatan terhadap perilaku individu, bukanlah satu-satunya cara
dalam mengukur hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar merupakan usaha dari individu dalam interaksinya dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan
–perubahan pengetahuan maupun perilaku karena adanya kesan
–kesan baru. Hasil dari belajar dapat diukur, salah satunya dengan mengamati perilaku yang muncul
pada individu.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar tidak semata-mata berlangsung dengan lancar. Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor-faktor
tersebut digolongkan menjadi dua, antara lain faktor yang muncul dari diri sendiri faktor internal maupun dari luar faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal
merupakan faktor
yang mempengaruhi proses belajar dan berasal dari diri
sendiri. Faktor internal dibagi menjadi dua, faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Faktor jasmaniah
seperti kesehatan dan cacat tubuh akan menjadi pengaruh dalam proses penerimaan stumulus, begitu pula dalam
meresponnya. Salah satu contohnya adalah kesehatan tubuh yang lemah akan mempengaruhi kualitas kognitif
ranah cipta, sehingga hal-hal yang dipelajari tidak akan maksimal Syah, 2003.
Selain itu, faktor psikologis, meliputi motivasi, inteligensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan
kelelahan. Dalam segi motivasi, misalnya. Motivasi merupakan suatu perubahan energi yang terjadi pada diri
seseorang yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu Djamarah, 2012. Dalam hal ini, Hamalik 1992
menambahkan bahwa perubahan energi tersebut tampak pada tindakan seseorang yang berupaya sekuat tenaga
untuk mencapai apa yang dia inginkan. Dengan demikian, motivasi merupakan salah satu faktor yang
akan memberikan pengaruh terhadap berhasil atau tidaknya proses belajar.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersal dari luar diri. Faktor-faktor tersebut dibagi dalam tiga bagian,
yaitu faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat Slameto, 2010.
Beberapa contoh faktor keluarga adalah gaya pengasuhan dari orang tua dan relasi dengan anggota
keluarga. Para ahli mengatakan bahwa keluarga merupakan tempat pertama dalam proses sosialisasi
termasuk belajar dari suatu individu. Seorang anak merapkan apa yang ia dapat dari keluarga ke dalam
lingkungan sosial yang lebih luas, termasuk dalam proses belajar. Selain itu, relasi dengan anggota keluarga akan
memberikan dukungan maupun hambatan kepada individu.
Selanjutnya adalah faktor sekolah. Faktor ini dapat disebut juga sebagai lingkungan tempat belajar karena
belajar tidak selalu di sekolah. Dalam lingkungan tersebut, juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan
agar mendukung dan bukan menjadi hambatan dalam proses belajar. Hal-hal yang dimaksud antara lain:
kondisi fisik lingkungan, cara mengajar, relasi pengajar dan pelajar, fasilitasalat pelajaran, dan lain sebagainya.
Faktor eksternal yang terakhir adalah faktor lingkungan masyarakat atau dapat disebut juga
lingkungan di mana pelajar tinggal. Sebagai contoh adalah teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat
Slameto, 2010. Interaksi yang dibangun oleh seseorang dengan lingkungan akan memberikan berbagai pengaruh
tertentu. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh pula terhadap proses belajar yang sedang dijalani.
2. Perubahan Perilaku