Kawasan Ekonomi Khusus Analisis Dampak Sosial dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas di Kec. Batang Toru Kab. Tapanuli Selatan

sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Menurut Gillin dalam Hooguelt 1995, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

2.4 Kawasan Ekonomi Khusus

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus menjelaskan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK, adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Pembentukan KEK diusulkan kepada Dewan Nasional oleh badan usaha, pemerintah kabupatenkota atau pemerintah provinsi. Pembentukan KEK diharapkan akan mampu meningkatkan investasi atau usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi, yang berdampak pada peningkatan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat kemiskinan. Secara nasional, tujuan yang ingin dicapai meliputi pemerataan ekonomi, terutama dari sudut pandang pendapatan, dan daya saing produk nasional. Sesuai dengan konsep pembentukan kawasan ekonomi khusus, dibutuhkan persiapan yang menyeluruh serta komitmen dari seluruh yang berkepentingan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan di dalam kawasan tersebut. Persiapan yang meliputi kebijakan dan kelembagaan, insentif dan Universitas sumatera utara pembiayaan serta dukungan infrastruktur yang sesuai dengan tata ruang wilayah. KEK dengan demikian menjadi sangat penting dalam peningkatan investasi asing di Indonesia. Masalah tersebut merupakan hal penting dalam artikel ini, yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pada kawasan ekonomi yang ada dan melakukan analisis dampak pembentukan KEK terhadap pertumbuhan investasi, perdagangan dan tenaga kerja Muna, 2013. Program KEK dapat membawa dampak positif dalam berbagai hal antara lain: a Dengan adanya KEK diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dalam jumlah besar, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. b Dengan terserapnya angkatan kerja di masyarakat, akan meningkatkan income perkapita masyarakat, hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat. c Dengan meningkatnya daya beli masyarakat maka kegiatan sektor ekonomi riel lainnya berupa perdagangan barang dan jasa mengalami kemajuan. d Selain itu dengan adanya KEK yang akan menjadi tempat beroperasinya berbagai industri dan perdagangan, maka diharapkan akan dapat menampung hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan masyarakat sekitar hinterland untuk diolah sebagai bahan baku bagi industri yang ada di KEK. e Dengan adanya pasar penampungan hasil-hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan masyarakat akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. Universitas sumatera utara f Dengan berkembangnya kegiatan KEK, diharapkan akan mendorong perkembangan industri jasa pendukung lainnya yang menjadi usaha masyarakat sekitar, misalnya jasa angkutan, jasa pelayanan penginapan, jasa hiburan, perhotelan dan lain-lain. Beberapa multiflier effect positif tersebut di atas diharapkan menjadi paket substansi dari visi dan missi pelaksana program KEK di Indonesia, sehingga KEK benar-benar dapat menjadi salah satu solusi alternatif pengentasan perekonomian Indonesia yang masih tetap terpuruk sejak dilanda krisis moneter tahun 1997 Purba, 2010. Tentunya program KEK juga mengandung berbagai kelemahan yang dapat menjadi ancaman bagi negara penerima KEK termasuk seperti Indonesia. Berbagai aspek yang rentan berbenturan dengan program KEK perlu mendapat perhatian serius, seperti aspek hukum, aspek sosial budaya, aspek politik termasuk aspek pertahanan dan keamanan, jadi dengan demikian masalah KEK tidak tepat apabila kita hanya tinjau dari perspektif keuntungan ekonomi belaka, tapi berbagai aspek tersebut di atas juga harus mendapat telaahan secara proporsional. a. Aspek Hukum, dari aspek hukum, program KEK mutlak harus mendapat kajian, karena bagaimanapun program KEK tidak terlepas dari landasan hukum yang akan menjadi dasar aturan main rule of game seluruh aktivitas KEK sebagai kegiatan ekonomi khusus tidak mungkin terlepas dari hukum. b. Aspek Sosial Budaya, Negeri-negeri yang sekarang ini disebut negara-negara maju telah menempuh pembangunannya melalui tiga tingkat: unifikasi, Universitas sumatera utara industrialisasi, dan negara kesejateraan. Pada tingkat pertama yang menjadi masalah berat adalah bagaimana mencapai integrasi politik untuk menciptakan persatuan dan kesatuan nasinonal. Tingkat kedua, perjuangan untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi politik, akhirnya dalam tingkat ketiga, tugas negara yang utama adalah melindungi rakyat dari sisi negatif industrialisasi, membetulkan kesalahan pada tahap sebelumnya, dengan menekankan kesejahteraan masyarakat. c. Aspek Politik dan Keamanan, Pengaruh influence program KEK juga tidak tertutup akan berimbas pada aspek politik dan keamanan. Dengan adanya perubahan dan perbauran budaya lokal dan budaya asing, apabila tidak dicermati secara benar dan bijaksana, dapat menimbulkan konflik horizontal yang mengganggu stabilitas politik dan keamanan. Perubahan nilai dan perilaku sebagian warga masyarakat kearah materialistis dan sekuleristik biasanya terimplikasi dalam bentuk kehidupan pergaulan bebas, hura-hura, minuman keras, narkoba dan lain-lain tentunya akan mendapat perlawanan atau penolakan resistensi dari kelompok masyarakat yang tetap komit dan berpegang teguh pada ajaran agama, adat istiadat sebagai pedoman hidupnya.

2.5 Penelitian Terdahulu