Gambaran Kehidupan anak tiri di Jepang dalam lingkungan keluarga

memulai tantangan seri baru dalam animasi di “Novel Taiga”, berkolaborasi dengan ilustrator terkenal Masamune Shirow. Setelah itu Shimada memegang kolom di majalah terkenal seperti Shincho Weekly. Dia juga menuju dunia baru dengan mendirikan amatir mystery, novel kontes pertama untuk para penulis amatir di Jepang. Bahkan setelah melewati usia enam puluh tahun, gairah Shimada untuk menulis telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

2.5 Gambaran Kehidupan anak tiri di Jepang dalam lingkungan keluarga

Penganiayaan atau penyiksaan yang dilakukan orang tua terhadap anak semakin tahun semakin meningkat jumlahnya di Jepang. Otoriter yang dilakukan terhadap anak tiri dalam keluarga di Jepang tertuang dalam artikel yang ditulis oleh Sheryl Wuudun tahun 1999 dengan judul “Japan Admiting, and Figthting, Child Abuse ” dalam New York Times yang diakses dari www.nytimes.com yakni: “Miho, seorang gadis kecil mengatakan bahwa dia dan adik laki-lakinya yang bernama Hiroki, dimasukkan ke dalam bak air oleh ayah tirinya, dalam seminggu hal ini berlangsung selama 1 sampai dua kali. Bahkan ketika musim dingin, Miho berkata ayah tirinya memenuhi bak air tersebut dengan air dingin hingga keatas, hanya disisakan beberapa inci dari tutup bbak tersebut untuk bernafas. Mereka tidak dapat mengangkat tutup bak air tersebut karena terdapat sesuatu yang berat diatasnya. Tuan Kakuko mengatakan dia membantah melakukan kekerasan pada anaknya sendiri, dia mengatakan hal ini untuk mengajari bagaimana caranya berenang”. Maka dari itu melihat banyaknya penyiksaan yang terjadi terhadap anak- anak di Jepang ada istilah yang digunakan lebih dari 50 tahun yang lalu, yang Universitas Sumatera Utara disebut dengan jidou yougoshisetsu yang artinya institusi perlindungan anak. Dalam kamus Jepang-Indonesia berarti rumah pemeliharaan anak-anak. Makna yang lebih luasnya ada dalam pasal 41 Undang-undang kesehjahteraan anak tahun 1947 yang berbunyi “Jidou yougoshisetsu adalah institusi yang membantu dan melindungi anak-anak yang tidak punya wali, anak yang mengalami penganiayaan, penyiksaan, dan membutuhkan perlindungan, serta bertujuan memberikan konseling bagi mereka yang telah keluar dari yougoshisetsu ”. Anak yang dititipkan di jidou yougoshisetsu adalah anak yang kehilangan orangtuanya, ditinggalkan oleh orangtuanya, mangalami hal buruk dalam lingkungan keluarganya seperti percerarian, orangtua ditahan dipenjara, orangtua yang sakit jiwa, serta anak yang mengalami penganiayaan atau penyiksaan yang dilakukan orangtua atau walinya. Berdasarkan laporan data yang didapat dari Jidou yougoshisetsu di seluruh jepang pada tahun 1999 diumumkan bahwa dari klasifikasi kasus-kasus penyiksaan terhadap anak adalah sebagai berikut: 9337 kasus kekerasan secara fisik, 6869 kasus pengabaian anak, 1901 penganiayaan secara psikologi, 697 kasus penganiayaan secara seksual. Dilihat dari pelakunya, 85.3 adalah ayah atau ibu kandung dan 93.4 adalah ayah atau ibu tiri. Dan dilihat dari kategori anak yang dianiaya dibawah usia 3 tahun sebanyak 3747 kasus, anak usia sekolah dasar sebanyak 6570, dan anak usia sekolah menegah pertama sebanyak 2072. Sebelum tahun 1990-an tidak seorangpun di Jepang yang mengakui adanya penganiayaan terhadap anak di negara mereka sendiri. Karena keengganan orangtua untuk melaporkan kejadian-kajadian yang dirasa itu adalah penganiayaan atau penyiksaan, serta adanya ketakutan yang berdampak Universitas Sumatera Utara mempermalukan keluarga. Maka dari itu, kasus-kasus penganiayaan atau penyiksaan terhadap anak di Jepang terselubung. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS CERITA DALAM NOVEL “TOKYO ZODIAC MUDERS”

KARYA SHOJI SHIMADA

3.1 Sinopsis Cerita

Novel “Tokyo Zodiac Murders” menceritakan tentang bagaimana kehidupan yang dijalani seorang anak yang bernama Tokiko yang ayahnya menikah lagi, sehingga anak tersebut harus hidup dengan keluarga barunya yaitu ibu tiri dan saudara tirinya. Dan harus hidup terpisah dari ibu kandungnya sejak ia berumur satu bulan. Pernikahan kedua ayahnya melahirkan seorang putri yang umurnya sama dengan Tokiko dan dari pernikahan sebelumnya ibu tirinya memiliki 3 orang putri yang dibawanya tinggal bersamanya. Ayahnya adalah seorang seniman terkenal aneh yang sangat menyukai astrologi dan manekin atau boneka. Ibu tirinya adalah salah satu modelnya, saat menjadi model mereka menjalin hubungan gelap,maka lahirla seorang anak yang bernama Yukiko dan pada saat itu istri pertamanya juga melahirkan anak yang bernama Tokiko. Lalu ayahnya menceraikan ibu kandungnya dan mengambil hak asuh Tokiko karena fisik ibunya terlalu lemah untuk mengasuhnya menurut ayahnya. Dan bukan hanya kedua wanita itu saja yang ada di hidup ayahnya, tepat sesaat sebelum menikah ayahnya juga menjalin hubungan dengan seseorang dan mempunyai seorang anak laki-laki. Namun wanita itu tidak dinikahinya. Setelah Universitas Sumatera Utara