Tinjaun Pustaka Tinjauan Pustaka dan Kerangaka Teori

Zodiac Murders, setting novel Tokyo Zodiac Murders, sosiologi sastra, dan biografi pengarang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangaka Teori

1.4.1 Tinjaun Pustaka

Menurut Seomardjo http:www.pengertian-novel-apresiasi kesustaraan.html novel adalah jenis karya sastra yang berupa cerita, mudah dibaca dan dicerna, juga banyak mengandung kerahasiaan dalam alur ceritanya, yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Dalam setiap karya sastra terdapat unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik, seperti halnya dalam novel. Novel merupakan suatu prosa yang sifatnya fiksi yang tersusun menjadi rangkaian cerita tentang kehidupan seseorang dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Salah satu unsur yang terdapat di novel adalah tokoh cerita. Tokoh cerita dalam setiap karya sastra mempunyai peranan yang penting yaitu menjadi objek dari karya tersebut. Menurut Nurgiyantoro http:www.penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra.,tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan yang dilakukan dalam tindakan. Pengarang dalam menggambarkan tokoh cerita biasanya dengan berbagai watak atau sifat yang berbeda-beda tergantung daripada tema cerita yang diangkat. Seperti, tokoh Universitas Sumatera Utara para pelaku pembunuhan yang memiliki sifat cenderung menakutkan, ada juga tokoh yang menggambarkan realitas kehidupan nyata yang sebenarnya terjadi. Menurut Endraswara 2008:87, setiap karya sastra berusaha mengungkapkan atau merefeleksikan masyarakat di dalamnya dengan mencoba merelevansikan dengan jaman yang sedang berjalan. Karya sastra yang cenderung memantulkan keadaan masyarakat, mau tidak mau akan menjadi saksi zaman. Melalui sastra, penulis ingin menyampaikan pesan tertentu agar diikuti oleh para pembaca. Bahkan mungkin saja bagi mereka sastra dianggap mampu memberikan pengalaman hidup dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi pembacanya. Pada tingkatan ini, berarti fungsi sastra bagi masyarakat dapat dirasakan manakala pembaca terpengaruh, Endraswara, 2008:87.

1.4.2 Kerangka Teori