23 yang bisa digunakan adalah kompas untuk pengukuran arah, meteran untuk
pengukuran jarak, dan busur untuk menggambarkan arah hasil pengukuran di kertas.
1. Kompas dan cara penggunaannya
Kompas terdiri atas sebuah jarum yang satu ujungnya selalu menunjuk arah utara dan ujung satunya lagi menunjuk arah selatan. Arahkanlah kompas
pada suatu objek dan geserlah ke objek lainnya. Apa yang terjadi dengan jarum kompas tersebut? Ya, jarum kompas ikut bergeser juga, bukan? Jarum
kompas tersebut selalu menunjuk ke arah utara. Jika kompas digeser ke berbagai arah, maka jarum kompas akan selalu bergerak menuju ke arah
utara.
Kompas juga terdiri atas piringan kompas yang di atasnya terdapat angka derajat 0 sampai 360 derajat. Piringan tersebut ikut bergerak seiring bergeraknya
jarum kompas. Posisi suatu objek ditentukan dengan melihat angka derajat pada piringan kompas oleh suatu pointer garis penunjuk. Jika pointer
menunjukkan angka 270 derajat, maka posisi benda tersebut sebesar 270 derajat dari utara.
Adapun langkah-langkah penggunaan kompas yang harus Anda pahami adalah sebagai berikut:
a. Tentukanlah objek yang akan dibidik yaitu objek yang tak bergerak,
misalnya tiang listrik, pohon, perempatan jalan, dan lain-lain. Jika sulit, bawalah tongkat yang bisa ditancapkan atau tiang yang bisa berdiri.
Bisa juga salah satu teman Anda menjadi objek bidikan.
b. Bukalah penutup kompas dan bidiklah objek yang telah ditentukan tersebut
Arahkan pandangan pada objek searah dengan kawat pembidik yang ada pada bagian penutup kompas. Tunggu sampai jarum pada kompas
relatif stabil menunjuk pada arah utara magnet. Ketepatan bidikan diperoleh dengan mengarahkan fokus yang telah tersedia pada kompas.
c. Perhatikanlah angka derajat yang ditunjukkan oleh tanda penunjuk besarnya
sudut. Besarnya sudut yang dibuat antara titik tempat kita membidik dengan tempat sasaran kompas disebut Azimut.
Gambar 1.20 Sudut Azimut
Sumber: Koleksi penulis, 2006
utara
tempat membidik sasaran membidik
Di unduh dari : Bukupaket.com
24 Sedangkan Back Azimut merupakan tempat sasaran bidikan ke tempat
asal kita membidik, sehingga sudut yang dibentuk kebalikannya, maka harus dikurangi 180° atau ditambah 180°.
Gambar 1.21 Sudut Back Azimut Sumber: Koleksi penulis, 2006
Ketepatan pengukuran arah dengan menggunakan kompas ini dipengaruhi oleh ketepatan membidik dan ada tidaknya gangguan terhadap kompas itu
sendiri seperti adanya besi, baja dan aliran listrik di sekitar kompas. Karena itu, objek bidikan harus stabil, perhatikan cara memegang kompas yang benar,
dan upayakan kompas yang digunakan untuk jauh dari benda-benda yang mengganggu pada saat membidik objek. Lakukanlah latihan cara menggunakan
kompas berkali-kali dan jika memungkinkan bandingkanlah hasil bidikan pada objek yang sama dengan rekan Anda.
2. Data hasil pengukuran