20 dan kelemahan. Apabila terdapat sebuah proyeksi yang menyatakan sama
bentuk dan sama luas, hal itu hendaknya diartikan bahwa proyeksi yang bersangkutan sampai tingkat tertentu dapat memenuhi syarat tersebut.
Akibat adanya kompromi untuk menyesuaikan peta menurut kegunaannya, sehingga terjadi beberapa perubahan, yaitu perubahan jarak, perubahan sudut,
dan perubahan luas. Dengan demikian, perlu diusahakan adanya suatu sistem proyeksi, agar tetap dipertahankan suatu hubungan sudut yang sama serta
tetap dipertahankan suatu hubungan luas yang sama dari bentuk-bentuk tertentu pada bidang yang satu ke bidang yang lain.
Untuk memahami dan mengaplikasikan kenyataan-kenyataan ini dalam memproyeksikan suatu bidang bola ke suatu bidang datar, perlu diketahui
bahwa skala hanya terdapat pada satu titik dan skala dapat berlainan dalam arah yang berlainan. Sebagai bukti kita lihat gambar berikut.
Gambar 1.18 Proyeksi dari bentuk bola ke bidang datar
Sumber: Kartografi, 1978, halaman 59
Perlu diingat bahwa penyimpangan atau kesalahan yang terjadi pada saat mengubah bidang lengkung menjadi bidang datar dinamakan distorsi
peta .
Untuk menghasilkan peta yang baik, terdapat beberapa jenis proyeksi peta sebagai berikut.
a. Menurut bidang proyeksinya
1 Proyeksi silinder atau tabung,
adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada bidang silinder.
2 Proyeksi kerucut,
adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada sebuah kerucut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
21 3
Proyeksi azimuthal, adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara
memproyeksikan globe pada sebuah bidang datar. 4
Proyeksi konvensional, ialah proyeksi peta yang tidak diklasifikasikan
dalam proyeksi silinder, kerucut, maupun azimuthal, tetapi diperoleh atas dasar ketentuan sendiri.
Gambar 1.19 Proyeksi silinder, proyeksi kerucut, dan proyeksi azimuthal
Sumber: Sumber: Encarta Premium 2006
b. Menurut garis karakternya
Garis karakter yang dimaksud dalam proyeksi ini adalah garis yang
selalu melalui pusat globe yang merupakan sumber bidang proyeksi. Proyeksi berdasarkan garis karakternya terdiri atas:
1 Proyeksi normal, garis karakternya berhimpit dengan sumbu bumi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
22 2
Proyeksi miring, garis karakternya membentuk sudut dengan sumbu bumi. 3
Proyeksi melintang, bila garis karakternya tegak lurus dengan sumbu globe.
c. Menurut distorsinya
1 Proyeksi conform orthomorphic
, yaitu proyeksi peta yang menunjukkan bentuk daerah-daerah kecil di peta sama bentuknya di muka bumiglobe.
Dalam proyeksi ini sudut perpotongan antara dua garis di muka bumi atau globe sama dengan sudut perpotongan dua agaris di atas petanya.
Karena itu, semua garis paralel dan meridian akan senantiasa berpotongan pada 90
o
tegak lurus sesamanya dan perbandingan panjang di antara kedua garis tersebut sama seperti di muka bumiglobe. Proyeksi ini cocok
untuk menunjukkan arah dan banyak digunakan untuk kepentingan peta- peta navigasi.
2 Proyeksi equal area equivalent
, yaitu proyeksi peta yang menunjukkan luas daerah pada peta sama dengan di muka bumi pada skala yang sama.
Hal ini berarti masing-masing persegi panjang di antara garis paralel dan meridian digambarkan dalam luas yang sebenarnya pada muka bumi.
Proyeksi ini baik sekali untuk menggambarkan penyebaran fenomena yang bersifat kuantitatif, misalnya penyebaran produksi padi, kelapa,
jagung, dan sebagainya.
3 Proyeksi equidistant
, yaitu proyeksi yang menggambarkan jarak atau yang melalui pusat peta digambarkan menurut panjang yang sebenarnya
seperti pada permukaan bumi dalam skala yang sama. Jarak-jarak lain yang tidak melalui pusat peta, tidak diperlihatkan secara jelas, sedangkan
arah dari pusat kota ke berbagai tempat digambarkan secara jelas. Proyeksi ini baik bagi peta navigasi yang rutenya melalui atau bertolak dari pusat