Pengertian Buku Cerita Bergambar

sosial, tanggung jawab. Selain delapan belas karakter nilai-nilai karakter yang dikembangkan pendidikan karakter juga mempunyai enam pilar yang mana terdiri dari, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, dan nasionalis. Dalam penelitian ini, nilai yang hendak dikembangkan meliputi tiga aspek, yaitu peduli sosial, jujur dan tanggung jawab. Peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan sedangkan tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Buku Cerita Bergambar

a. Pengertian Buku Cerita Bergambar

Buku bergambar adalah buku cerita yang disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi atau gambar. Buku ini biasanya ditujukan pada anak-anak. Untuk anak usia sekolah dasar kelas rendah, gambar berperan penting dalam proses belajar membaca dan menulis. Buku bergambar lebih memotivasi mereka untuk belajar. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita. Buku bergambar picture books dapat menunjukkan pada pengertian yang beragam. Dalam pengertian sempit ia mungkin sekedar dilihat sebagai format buku bergambar, artinya buku-buku yang dalamnya ada gambar-gambarnya, sedang dalam pengertian luas ia dapat mencakup berbagai jenis buku bergambar seperti buku cerita bergambar picture story books, buku informasi informational books, buku konsep concept books, buku berhitung counting books, dan lain-lain. Jadi buku bergambar adalah buku cerita anak yang didalamnya terdapat gambar-gambarnya. Jika buku alfabet, buku berhitung, dan buku berkonsep dimaksudkan untuk bacaan anak yang benar-benar berusia awal, buku bergambar dipergunakan untuk bacaan anak diusia awal sampai usia yang lebih besar dan bahkan, tidak jarang juga untuk orang dewasa. Buku bergambar picture books menunjukan pada pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan tulisan Huck, dkk Cullinan, 1987: 197. Ilustrasi gambar dan tulisan yang sama-sama dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan secara bersama dan saling mendukung untuk mengungkapkan pesan. Menurut Mitchell 2003: 87 mengatakan, “Picture storybooks are books in which the picture and text are tightly intertwined. Neither the pictures nor the words are selfsufficient; they need each other to tell the story”. Pernyataan tersebut memiliki makna bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya terdapat gambar dan kata-kata, di mana gambar dan kata-kata tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung agar menjadi sebuah kesatuan cerita. Menurut Stewing 1980: 57 buku bergambar adalah sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Kedua elemen ini bekerjasama untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya buku-buku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap buku. Cerita merupakan salah satu karya sastra yang diajarkan secara seimbang dan terpadu dengan pembelajaran Bahasa Indonesia. Huck, dkk Cullinan, 1987 mengemukakan bahwa jika anak-anak membaca karya sastra termasuk cerita dapat membantu perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan perkembangan bahasa, perkembangan moral dan sosialnya. Buku cerita bergambar dapat digunakan untuk membantu anak mengenal lingkungan dan situasi yang berbeda dengan lingkungan mereka. Dengan buku bergambar siswa dapat mengenal karakteristik pelaku, latar, yakni waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan tempat terjadinya cerita, serta situasi. Di samping itu ada tiga manfaat buku bergambar: 1 Memberikan masukan bahasa kepada anak-anak. 2 Memberikan masukan visual bagi anak anak. 3 Menstimulasi kemampuan visual dan verbal anak. Hurlock 1978:338 mengemukakan bahwa anak-anak usia sekolah menyukai cerita bergambar karena beberapa hal di antaranya: 1 anak memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapat wawasan mengenal masalah pribadi dan sosialnya. Hal ini akan membantu memecahkan masalahnya; 2 menarik imajinasi anak dan rasa ingin tahu tentang masalah supranatural; 3 memberi anak pelarian sementara hiruk pikuk hidup sehari-hari; 4 mudah dibaca, bahkan anak yang kurang mampu membaca dapat memahami arti dari gambarnya; 5 tidak mahal dan juga ditayangkan di televisi sehingga semua anak mengenalnya; 6 mendorong anak untuk membaca yang tidak banyak diberikan buku lain; 7 memberi sesuatu yang diharapkan bila berbentuk serial; 8 tokoh sering melakukan atau mengatakan hal-hal yang tidak berani dilakukan sendiri oleh anak-anak, walaupun mereka ingin melakukannya, ini memberikan kegembiraan; 9 tokohnya dalam cerita sering kuat, berani, dan berwajah tampan, jadi memberikan tokoh pahlawan bagi anak untuk mengidentifikasikannya; 10 gambar dalam cerita bergambar berwarna- warni dan cukup sederhana untuk dimengerti anak-anak. Berdasarkan beberapa definisi di atas jelas bahwa cerita bergambar adalah sebuah cerita ditulis dengan gaya bahasa ringan, cenderung dengan gaya obrolan, dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk menyampaikan fakta atau gagasan tertentu.

b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar