50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Research and Development RD. Menurut Sugiyono 2010: 407, metode penelitian Research and
Development yang selanjutnya akan disingkat dengan R dan D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran
lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak software yang umumnya untuk data yang diformat dan disimpan secara digital. Dalam
pelaksanaan R dan D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan
dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu
produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari yang dihasilkan.
Sukmadinata, 2007: 164 mengemukakan bahwa penelitian Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk menggembangkan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipertanggung jawabkan. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial masih sangat
rendah padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research and development. Sehingga pengembangan
bahan ajar ini dirancang dengan metode penelitian dan pengembangan. Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
dan pengembangan RD adalah langkah-langkah untuk mengembangkan atau menghasilkan suatu produk baru yang sudah teruji keefektifannya dengan penuh
tanggung jawab. Pada penelitian ini akan dikembangkan produk yang berupa buku cerita bergambar yang menanamkan karakter peduli sosial, jujur dan
tanggung jawab pada siswa SD kelas III. Model
pengembangan yang
digunakan dalam
penelitian dan
pengembangan ini mengadopsi dua model. Model yang pertama adalah model pengembangan dari Sugiyono 2014. Model yang kedua merupakan model Borg
dan Gall dalam Sukmadinata, 2007: 169-170. Langkah pelaksanaan pengembangan Sugiyono 2014 adalah 1 potensi
dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9
revisi produk, 10 pembuatan produk masal. Berikut adalah penjelasan dari langkah-langkah tersebut.
1. Potensi dan Masalah
Sebuah penelitian dapat dilakukan jika ada potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dimanfaatkan dengan baik akan memiliki
kelebihan. Akan tetapi, potensi tersebut apabila tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi sebuah masalah. Masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Masalah akan timbul ketika sesuatu yang diharapkan. Namun, masalah juga dapat
dijadikan sebuah potensi apabila manusia dapat menggunakan dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Masalah yang terjadi dapat diatasi
melalui R dan D dengan cara melakukan penelitian sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut. 2.
Pengumpulan Data Setelah menemukan adanya potensi dan masalah, maka langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan dalam merencakan suatu produk tertentu dalam kegiatan
penelitian dan pengembangan. Dalam pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian tertentu, tergantung dari masalah dan ketelitian tujuan yang
hendak dicapai oleh peneliti itu sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan. Rancangan dari produk yang
hendak dihasilkan harus sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri. Desain produk masih bersifat hipotetik karena keefektifan dari produk tersebut belum
terbukti. Oleh karena itu, masih diperlukan pengujian terhadap produk tersebut.
4. Validasi Desain
Validasi desain adalah proses untuk menilai kefektifan dari rancangan produk yang dibuat oleh peneliti. Validasi desain bersifat rasional. Hal trsebut
karena validasi dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi desain dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang
sudah berpengalaman. 5.
Revisi Desain Revisi desain merupakan langkah yang dilakukan setelah validasi untuk
memeperbaiki kekurangan-kekurangan dari desain produk agar diperoleh
produk yang lebih baik lagi.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah langkah desain produk dan revisi desain. Langkah tersebut dilakukan dengan menguji produk untuk
mendapatkan informasi tentang kualitas produk yang dihasilkan. Uji coba
dilakukan pada kelompok yang terbatas.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan uji coba terbatas, maka peneliti akan memperoleh data tentang kualitas produk, terutama tentang kelemahan-kelemahan dari produk
yang dihasilkan. Kelemahan yang ada dalam produk kemudian diperbaiki sebelum uji coba pada kelas yang lebih luas.
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian adalah langkah selanjutnya yang dilakukan untuk menguji produk dalam lingkup yang lebih luas, setelah pengujian dan revisi
pada tahap sebelumnya sudah berhasil dilakukan. 9.
Revisi Produk Revisi produk merupakan langkah perbaikan terhadap produk yang
dikembangkan, apabila dalam langkah uju coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan produk.
10. Pembuatan Produk Masal
Setelah dilakukan beberapa kali pengujian terhadap produk dan telah dinyatakan efektif, maka produk tersebut akan dibuat dalam jumlah yang lebih
besar. Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2007: 169-170 memaparkan sepuluh
langkah dalam pengembangan dan penelitian yang meliputi 1 pengumpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data, 2 perencanaan pengembangan produk, 3 pengembangan produk, 4 uji coba lapangan awal, 5 revisi hasil uji coba produk awal, 6 uji coba produk
yang telah disempurnakan, 7 penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan yang telah disempurnakan, 8 uji coba produk yang telah disempurnakan, 9
penyempurnaan produk akhir, dan 10 diseminasi dan implementasi. 1.
Penelitian dan pengumpulan data research and information collecting Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2.
Perencanaan planning Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian,
kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3.
Pengembangan draf produk develop preliminary form of product Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen
evaluasi. 4.
Uji coba lapangan awal preliminary field testing Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12
subjek uji coba guru. Selama ujian diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
5. Merevisi hasil uji coba main product revision
Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6.
Uji coba lapangan main field testing Melakukan uji coba yang lebih luas pada 15 sekolah dengan 30 sampai
dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil
pengumpulan data evaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.
7. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan operasional product
revision Tahap ini adalah menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing
Uji pelaksanaan dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan
observasi dan analisis hasilnya. 9.
Penyempurnaan produk akhir field product revision Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan implementasi dissemination and implementation
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasana dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk
pengontrolan kualitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan model Sugiyono dan model Borg dan Gall, peneliti melakukan penelitian berdasarkan kesepuluh langkah tersebut dengan
menggunakan dua model yaitu model dari Sugiyono dan model Borg dan Gall. Akan tetapi, peneliti telah memodifikasi langkah- langkah tersebut
menjadi enam model langkah agar sesuai dengan langkah penelitian yang dilakukan
B. Setting Penelitian