2.3 Model
Open System Interconnection
Open System Interconnection OSI terdiri dari tujuh layer yang terpisah, tapi saling berhubungan, setiap bagian mendefinisikan bagaimana informasi berjalan
melalui jaringan [10]. Dalam arsitektur ber-layer komunikasi antara dua layer yang berhubungan menggunakan paket data yang disebut protocol data unit PDU.
Berikut penjelasan tiap-tiap layer dari OSI layer bawah ke atas: 1.
Physical Layer Physical Layer mencakup interface fisik antara peralatan dan peraturan
dimana setiap bit berpindah dari satu ke lainnya. Contoh: hub dan repeater.
2. Data link Layer
Data link layer bertujuan untuk membuat physical link menjadi lebih reliable dan menyediakan suatu cara untuk mengaktivasi, menjaga, dan menonaktifkan
suatu link. Service utama yang disediakan oleh layer data link terhadap layer di atasnya adalah suatu error detection dan control.
Contoh: switch dan bridge. 3.
Network Layer Network layer tersedia untuk transfer informasi antara end system pada suatu
jaringan komunikasi. Pada layer ini sistem komputer berdialog dengan network untuk menjelaskan alamat tujuan dan untuk me-request beberapa fasilitas
jaringan. Contoh: router.
4. Transport Layer
Transport Layer menyediakan suatu mekanisme untuk menukar data antara end system. Transport layer juga dapat digunakan untuk mengoptimasikan
kegunaan dari service network dan menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitas session.
Contoh: Transmission Control Protocol TCP, User Datagram Protocol UDP.
5. Session Layer
Session Layer mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang spesifik adalah penyelarasan yang dilakukan saat pengiriman data. Layer ini juga
mensinkronisasi dialog diantara dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data.
Contoh: OS dan penjadwalan suatu aplikasi. 6.
Presentation layer Layer ini bertugas untuk mengubah kodedata yang dikirim oleh aplikasi
pengirim menjadi format yang lebih universal. Di penerima, layer ini bertanggung jawab memformat kembali data ke data. Jika diperlukan pada layer ini dapat
menterjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi. Contoh: JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC.
7. Application layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer ini berbeda dengan
layer lainnya yang dapat menyediakan layanan kepada layer lain. Contoh: Telnet, HTTP, FTP, WWW browser, SMTP Gateway mail client
outlook.
Gambar 2.5 Lapisan komunikasi data OSI layer dan TCPIP [11]
2.4 Model TCPIP
Arsitektur protokol Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP merupakan hasil dari penelitian protokol dan pengembangan dilakukan pada
jaringan percobaan packet-switched, ARPANET, yang didanai DARPA, dan secara umum ditujukan sebagai satu set protokol TCPIP [10]. Set protokol ini terdiri atas
sekumpulan besar protokol yang telah diajukan sebagai standard internet oleh Internet Architecture Board IAB.
Model TCPIP terdiri atas lima layer, yaitu: 1.
Physical Layer Physical layer meliputi antar muka fisik diantara alat transmisi data dan media
transmisi atau jaringan, layer ini bekerja dengan menspesifikasi karakteristik dari media transmisi, dasar dari sinyal, kecepatan data, dan sebagainya.
2. Network access layer
Meliputi pertukaran data antara end system server, workstation, dan sebagainya dan jaringan dimana sistem itu terhubung. Komputer yang mengirim
harus menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju, agar jaringan dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.
3. Internet layer
Internet layer hampir sama dengan network access layer namun internet layer menggunakan protokol internet untuk menyediakan fungsi routing yang meliputi
banyak jaringan. Protokol ini tidak hanya pada end system saja tetapi bekerja di router.
4. Host-tohost layer
Layer ini disebut juga Transport layer berfungsi untuk menjamin agar data yang dikirim sampai ke alamat tujuan, dan data yang diterima sama dengan data
yang dikirim.
5. Application Layer
Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user, misalkan aplikasi untuk mengirim file, modul yang terpisah diperlukan secara
khusus untuk aplikasi tersebut.
2.5 Parameter Performansi Jaringan
Quality of Service
Quality of Service QoS didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan
karaktristik dan sifat dari suatu layanan [12]. QoS mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu
dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan infrastruktur yang sama.
Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay, jitter, throughput, dan packet loss yang dapat membuat
efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh ketika paket data yang dialirkan
di atas bandwidth yang tidak cukup baik dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth,
jitter, dan delay dapat diprediksi. Beberapa alasan yang menyebabkan QoS penting adalah:
1. Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis.
2. Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan.
3. Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.
4. Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti
voice dan video. Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari
asal sampai tujuan yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter QoS.