Tabel 4.18 Rata-rata Packet Loss Upload WDS NAPZA Selama 5 hari dalam
File KB Normal
15m Sibuk
15m Normal
25m Sibuk
25m Normal
35m Sibuk
35m 1024
0.6
3072
0.6
5120 0.2
0.8
6144 0.4
0.6 1
Gambar 4.18 Grafik rata-rata packet loss upload WDS NAPZA
Kinerja packet loss pada Gambar 4.18 menunjukkan perbedaan packet loss upload pada ketiga jarak WDS NAPZA. Keseluruhan besar packet loss upload dalam
kondisi normal pada jarak 15m, 25m saat kondisi normal maupun sibuk, dan jarak 35m saat kondisi normal termasuk dalam kategori sangat bagus, sesuai dengan
standar ITU-T X.642 yaitu kurang dari 1. Perubahan terjadi pada jarak 35m saat kondisi sibuk dengan ukuran file 6144 KB, termasuk dalam kategori bagus karena
antara 1 sd 3. Hal ini menggambarkan bahwa jarak yang semakin jauh, maka cakupan luas signal semakin kecil, akan mudah terkena interferensi sehingga
sebagian paket data yang dikirim menjadi hilang.
4.3 Analisis Keseluruhan pada Jarak 15 meter, 25 meter, dan 35 meter
Dilihat secara keseluruhan dari ketiga parameter delay, throughput, dan packet loss dari ketiga jarak yang berada di WDS Grhasia-WAN, WDS NAKULA,
dan WDS NAPZA pada saat keadaan sibuk dan normal menunjukkan bahwa kualitas dari access point yang menerapkan wireless distribution system di Rumah Sakit
Grhasia DIY termasuk cukup baik, karena dilihat dari ketiga parameter tersebut yaitu besarnya throughput pada keadaan normal kondisinya lebih besar daripada kondisi
sibuk, karena semakin besar throughput maka semakin baik kualitas jaringan tersebut. Ini terjadi karena banyaknya pengguna pada keadaan sibuk dibandingkan
dengan keadaan normal sehingga trafik menjadi lebih tinggi. Delay latency untuk semua jarak dalam kategori excellent dan good sesuai
dengan standar delay dari ITU-T X.642. Ukuran file 1 MB, dan 3MB termasuk dalam kondisi excellent yaitu kurang dari 150 ms0.15 second. Sedangkan untuk ukuran file
5 MB dan 6 MB termasuk dalam kondisi good yaitu antara 150 sd 300 ms. Besar packet loss dalam kondisi normal di masing-masing jarak di tiap WDS
dalam kategori sangat bagus sesuai dengan standar ITU-T X.642 yaitu kurang dari 1 sedangkan dalam kondisi sibuk keempat besar packet loss masuk dalam kategori
bagus karena antara 1 sd 3.
4.4 Analisis Perbandingan Master WDS Grhasia-WAN, WDS NAKULA,
dan WDS NAPZA berdasarakan jarak 25m
4.4.1 Throughput Download
Tabel 4.19 menunjukkan perbandingan rata-rata data pengukuran throughput download yang dilakukan selama lima hari berdasarkan jarak 25m. Throughput
download berdasarkan ketiga titik WDS Master Grhasia-WAN, WDS NAKULA, dan WDS NAPZA juga dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 4.19 yang
menunjukan grafik perbandingan rata-rata pengukuran throughput download berdasarkan jarak 25m.
Tabel 4.19 perbandingan rata-rata throughput download WDS Master Grhasia-WAN, NAKULA, NAPZA selama 5 hari dalam Kbps.
Ukuran File
Grhasia- WAN
Normal Grhasia-
WAN Sibuk
NAKULA Normal
NAKULA Sibuk
NAPZA Normal
NAPZA Sibuk
1024 347.9
160.76 339.62
205.32 275.14
221.16
3072
325.78 158.06
359.18 226.26
267.92 207.18
5120 321.12
156.16 317.44
241.7 290.26
208.42
6144 339.16
147.64 348.42
183.38 264.46
196.38 Gambar 4.19 menunjukkan throughput download pada jarak 25m dalam
keadaan sibuk dan normal dengan ukuran file 1024 KB, 3072 KB, 5120 KB dan 6144 KB diketiga titik. Terlihat perbedaan throughput download pada kondisi normal tidak
terlalu jauh antara WDS Master Grhasia-WAN dan WDS NAKULA, jika dilihat dari ukuran file yang sama. Pada WDS NAPZA menunjukkan perbedaan throughput pada
kondisi normal dan sibuk tidak terlalu jauh. Sedangkan di WDS Master Grhasia- WAN throughput pada kondisi sibuk menunjukkan throughput paling kecil
dibandingkan WDS NAKULA dan WDS NAPZA. Perbedaan ketiga kondisi jaringan untuk throughput download diketiga titik
dalam kondisi normal mempunyai throughput yang paling besar dibandingkan